Jika bulan kemarin
saya mendapat kesempatan untuk memeriahkan Kudus Last Friday Night Ride yang ke
#35, maka bulan ini saya berkesempatan untuk memeriahkan Jogja Last Friday
Ride. Ini semua juga berkat om putut yang sedang main kejogja dan woro2
mengundan g teman - teman sepeda jika bisa dan ada waktu untuk bertemu di
Jogja. Dan karena pada bulan yang sama aku dan miss nana berkeinginan untuk
mengunjungi Jogja maka kita pun dengan sukacita menerima undangan Om Putut dan
memeriahkan JLFR :D.
di daerah nagan tengah |
JLFR diselenggarakan
oleh para pecinta sepeda di jogja yang merasa kurang diperhatikan oleh
pemerintah daerah. Setiap bulanya JLFR mengusung tema yang berbeda. Pada kali
ini mengusung tema Karnaval Sepeda. Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal
27 Desember 2013 ini bertepatan dengan liburan akhir semester dan tentu libur
akhir tahun. Jogja yang notabene merupakan kota tujuan wisata di Indonesia
tentu akan menjadi penuh sesak oleh wisatawan, banyaknya wisatawan inilah yang
tentu saja dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk mendapatkan penghasilan
dari sektor wisata dari pembangunan hotel dan tentu saja masuknya bus bus
pariwisata. Inilah yang menjadi konsen para teman - teman sepeda dimana mereka
merasa pembangunan hotel dan eksistensi bus pariwisata ini telah dibangun tanpa
memikirkan tata letak ruang kota jogja. Sehingga menyebabkan kemacetan dan
pembangunan hotel yang menjamur yang mengurangi keindahan budaya kota jogja itu
sendiri.
Oleh
karena itulah pada karnaval sepeda JLFR #44 kali ini, banyak sepeda yang
didandani bak Tugu Jogja, sepeda yang
diubah layaknya bus pariwisata maupun gedung - gedung hotel pencakar langit.
Sebelum menuju tikum kita diundang om putut menuju rumah dari salah satu teman
sepeda didaerah nagan tengah, dimana ada beberapa teman sepeda yang sedang
mempersiapkan sepeda mereka dibentuk menjadi hotel dan bus untuk mengikuti
karnaval sepeda. Disini saya kembali bertemu dengan Om Daniel Suharta yang
sebelumnya telah berteman di FB setelah event Dagadu Raceplorer :p juga
istrinya tante Ester. Tikum JLFR adalah di stadion kridosono. Dari nagan tengah
bersama teman - teman sepeda daerah nagan kita menuju stadion kridosono. Mungkin
karena bertepatan dengan liburan jumlah pesepeda mencapai ribuan whaaaah :D
dari banyaknya peserta kita jadi seperti orang hilang deh :p untunglah pada
saat dihubungi oleh om sugeng dari jakarta, kita bertemu dengan Om Budenk
aktivis B2W semarang yang bekerja di Jogja. Kita juga bertemu Om Iwan dari
Ambarawa. Dan akhirnya kembali berkumpu dengan Om Putut , om Toto Sugito, Om
Tiyo dari Bandung, Om SK , dan tidak
disangka Bunda Upik dan tante Ria Dardari yang meskipun sudah berteman di FB
baru pertama kali bertemu :p. Setelah cukup menunggu lama maka JLFR pun
mangambil Start dengan rute Kridosono-Malioboro-kusumanegara- Janti-Jl
Solo- Mangkubumi.
Namun karena padatny lalu lintas kota jogja di saat liburan dimana mobil dan
motor menyesaki jalanan sehingga menimbulkan kemacetan, sepeda yang berjumlah
ribuan pun tidak mendapatkan tempat tentu lah keadaan ini membuat jalan semakin
parah, sehingga tidak hanya sekali atau satu kilometer kita harus menuntun
sepeda kita.
Pada kesempatan ini
pula saat berhenti di Jl. Solo, kita berkenalan dengan teman - teman sepeda
uwoh, yaitu teman - teman sepeda yang konsen dengan lingkungan sehingga
memanfaatkan sampah sebagai daur ulang maupun bahan pembuatan sepeda mereka,
whoooh bahkan spanduk mereka pun terbuat dari MMT bekas :D. Di Jl, Mangkubumi
akhirnya kita bisa bertemu dengan Aristi he he si dokter yang sedang bertugas
di Jogja. Saya sangat whaah dengan antusias para teman - teman sepeda di jogja
yang begitu antusias mengikuti JLFR, meski mungkin tidak banyak yang ikut gowes
dari awal hingga akhir, tapi bisa dipastikan hampir disudut ruang kota jogja
kita bertemu dengan teman - teman dengan sepeda mereka sedang duduk, duduk,
mengobrol menunggu rombongan JLFR yang lewat. :D. Usai acara saya tidak bisa
berlama - lama kita pun pamit untuk kembali kehotel sekitar pukul 11 malam.
bersama komunitas sepeda uwoh |
ramainya asiik |
revo aditya, dukun arist, dan om aryo |
Esok paginya om
putut mengajak ketemuan kembali di bundaran UGM jan 8 pagi. Namun karena malam
hari pada capek kali ya, sehingga sudah lebih dari jam 8 baru beberapa orang
yang berkumpul karena sibuk sendiri - sendiri :p. Setelah berkumpul akhirnya om
putut kembali mengajak kita untuk membicarakan masalah pengembangan pesepeda di
wilayah masing - masing sambil sarapan (horeeee) kita pun menuju warung Guded
Bu ahmad daerah selokan mataram sekitar UGM. Sambil sarapan om putut dan
beberapa teman membahas perkembangan komunitas sepeda masing - masing kota.
Tidak berapa lama sesuai sarapan. Kita pun masing masing pamit karena harus
kembali ke kota masing - masing.
gudueg nya enak :D |
Entah kapan bisa
bergabung lagi dengan JLFR tapi satu yang pasti tetap semangat bersepeda dan
semoga bisa mendapat kasonya yang keren - keren :p
0 comments:
Post a Comment