SLIDER

Sunday, December 7, 2014

Blusukan Magelang #Kota1000Candi



Blusukan Magelang Bersama #Lopen Semarang

Nhah pada tahun ini kita sudah menuntaskan perjalanan kita berburu candi di sekitar kota Klaten, maka sekarang fokus kita adalah kota Magelang. Sudah lama sejak kita bikepacking dan berburu candi, kita ingin menjelajahi kota  Magelang dan menyusuri Candi – candinya. Aku dan miss Nana kali ini kembali berpetualang tanpa sepeda, setelah bulan lalu kita menjelajah Gedong Songo tanpa sepeda, bulan ini kita mendapat kesempatan untuk kembali bertualang tanpa sepeda dengan mengikuti event yang diselenggarakan oleh Lopen Semarang untuk menjelajah kota Magelang dalam event Blusukan Magelang #Kota1000Candi. Acara yang dibatasi hanya untuk 30 peserta ini merupakan event kerjasama dengan Komunitas kota Tua Magelang.

Sabtu tanggal 29 November aku dan miss nana tiba lebih awal dari peserta lainya sekitar pukul 06.30, sempat celingukan karena kita sama sekali tidak pernah mengikuti acara seperti ini sehingga tidak mengenal orang orang yang lain untunglah ada Mima dan Kiki yang merupakan teman ms. Nana di tempat nya bekerja, juga ada Tami dan Dwi teman sepedaan kita, sehingga tidak begitu plonga plongo lah kita ini nanti :D.


Setelah daftar ulang kita pun memasuki bus dan berangkat sekitar pukul 8 kurang menuju Magelang, didalam Bus untuk mengisi waktu maka panitia berinisiatif mengadakan perkenalan dan bercerita mengenai masing – masing peserta yang mengikuti event blusukan magelang kita kali ini. Dari rundown yang diberikan ada beberapa tempat yang pernah kita kunjungi namun juga ada tempat yang sama sekali baru yaitu #Candi_Selogriyo. Tiba di Magelang kita berhenti untuk menjemput teman dari Komunitas Kota Tua Magelang yang nantinya akan menjadi Guide kita selama di Magelang.  Dari penuturan Mas Indra (salah satu teman dari Komunitas Kota Toea Magelang) ada beberapa tempat yang batal kita kunjungi yaitu Paroki karena romo Paroki sedang ada acara di Semarang, juga tidak dapat masuk ke Museum Diponegoro karena penjaga  pintu sedang layat  (hadeeeh jadi ingat cerita kita ketika di Lasem).

#Candi Ngawen

Tempat yang pertama kali kita tuju adalah Candi Ngawen, candi yang terletak di desa Ngawen kecamatan Muntilan ini dibangun pada masa peralihan masa Hindu ke Budha oleh karenanya meski berupa Candi Budha gaya arsitekturnya sangat mirip dengan candi Hindu. Ada beberapa keunikan di Candi Ngawen yang pertama adalah patung Singa Penyangga yang terletak di setiap Sisi Candi, kemudian patung Jalan Air yang merupakan gabungan dari beberapa binatang. Selain itu di Candi Ngawen ini terdapat air yang terus menerus keluar dari bawah candi sehingga pemerintah membangun saluran air di sekitar candi untuk mencegah Candi tersebut terposok kebawah tanah. Pertama kali kita ke candi Ngawen pada tahun 2013 saat kita bikepacking ke Borobudur (cerita dapat di lihat disini gowes waisak )tanah disekitar candi Ngawen terasa sangat gembur dikarenakan air yang terus mengalir dibawahnya  dan rumput yang kita injak juga terasa sangat tebal, namun sekarang rerumputan tersebut sudah di uruk dengan tanah.

Candi Ngawen 2014

candi Ngawen tahun 2013

jalur air di candi ngawen tahun 2013

patung jalan air di candi ngawen


patung singa di tiap sisi candi ngawen
Tidak berapa lama hujan pun turun meski kemudian berhenti namun sepanjang perjalanan kita di Magelang hujan terus turun dan berhenti mengiringi perjalanan kita.

#Masjid Agung Magelang

Destinasi kita kedua adalah Masjid Agung Magelang , masjid yang terletak di samping Alun – Alun Magelang ini merupakan masjid yang menjadi saksi sejarah dari Masa ke Masa. Sambil mengetahui cerita mengenai Masjid Agung Magelang para peserta dapat Melaksanakan Sholat Dhuhur, sedang aku dan miss nana menyempatkan menikmati Kupat Tahu di salah satu PKL alun – alun.

Masjid Agung Magelang 
aloon - aloon magelang


Setelah istirahat sholat, kita melanjutkan perjalanan kali ini bus menyusuri Jl. Ikhlas dimana terdapat banyak bangunan kuno, sambil mendengarkan penjelasan dari Guide Komunitas Kota Toea Magelang yang menceritakan banyak kisah menerik mengenai kota Magelang.

#Museum Diponegoro

Yup lanjut destinasi selanjutnya adalah museum Diponegoro, dimana museum ini juga sering dipakai sebagai tempat Resepsi pernikahan. Dan karena tadi sudah disebutkan dimana si pembawa kunci sedang Layat ke Semarang maka kita pun tidak bisa masuk ke dalam gedung museum hanya bisa menilik dari luar, namun kita dapat menikmati suasana taman dan Gazebo di sekitar museum dimana pada jaman belanda dulu tempat ini dijadikan markas oleh Belanda untuk melihat Pergerakan Pangeran Diponegoro di malam hari.

museum diponegoro


LIngga Yoni yang masih utuh
Monumen UGM

Ditempat ini juga terdapat monuman Universitas Gajah Mada yang ternyata dulu pernah ada di Magelang, dan satu lagi didekat monumen UGM terdapat peninggalan Lingan Yoni yang masih utuh, waah. Masih dibawah gerimis dan rintik hujan setelah berkeliling museum kita kemballi melanjutkan perjalanan.

#Masjid Tiban

Nama asli masjid ini sih Masjid Jami Baitul Muttaqin namun lebih dikenal dengan sebutan Masjid Tiban dikarenakan yang konon masjid ini Tiba – tiba muncul dan bergeser 200 meter dari tempat aslinya. masjid tiban ini masih bergaya arsitektur lama dengan pondasi – pondasi Kayu yang besar, juga mimbar khotbah dan tentu saja Bedug nya meski berukuran kecil namun kita dapat melihat bahwa kayu yang digunakan sudah cukup tua. Begitu pula kulit yang digunakan.



Masjid Tiban

Bedug di Masjid Tiban


Kali ini kita cepat saja di masjid tiban, selanjutnya kita menempuh perjalanan yang cukup jauh keatas bukit, dengan jalan yang menanjak juga hutan hutan duuh rasanya asyiik jika kita gowes disini.

#Candi Selogriyo

Last but not least setelah menempuh perjalanan panjang dibawah rintik hujan kita pun tiba di Candi Selogriyo, karena bus tidak dapat masuk ke kawasan Selogriyo. Maka perjalanan menuju Candi Selogriyo pun kita lanjutkan dengan hiking atau treking sejauh 3-4 kilometer. Dan tentu saja menjadi lebih dramatis dengan berselimut kabut dan diguyur rintik hujan. Kita pun memulai perjalanan menuju candi selogriyo dengan trek yang menanjak hingga pintu masuk didusun campur rejo. Tiba di pintu masuk jalanan sudah di paving namun perjalanan kembali kita lanjutkan di beberapa trek sedikit sulit karena tanah berlumpur dan licin.

uugh masih jauh men



gerbang kawasan candi selogriyo

candi Selogriyo di tengah bukit

Candi Selogriyo terletak di lereng bukit Giyanti dengan ketinggian 740 mdpl cukup unik. Ada sebuah bilik (garbagraha) yang sudah kosong di dalamnya. Diperkirakan di tempat ini dahulu ada lingga dan yoni sebagai bentuk lain dari Syiwa Mahadewa. Candi Selogriyo yang terletak di kecamatan Windusari ini memang kecil namun menyimpan sejuta pesona hamparas sawah terasering ditepian jalan setapak, gunung sumbing dan gunung merapi di barat dan timur. Candi ini memang lebih terkenal di antara turis asing sebagai tempat untuk menikmati sunrise.





Dicandi karena hujan sudah turun kita memang tidak bisa leluasa untuk berkeliling melihat – lihat candi selogriyo. Maka setiap peserta pun ada yang berteduh di joglo, atau dibawah pohon juga di warung kecil disebalah candi, dimana kita menikmati sop Senerek sup bening dengan wortel dan kacang merah yang khas, selain itu ada juga sayur bsawi hijau, sambal tomat, tempe bacem dan aneka gorengan. Para pesertapun dengan lahap menyantap makan siang yang telah disediakan. Dan satu lagi dicandi selogriyo dibelakang warung ada mata air yang terus mengalir, konon bisa bikin awet muda :p.


Selesai menyantap makan siang, dibawah guyuran hujan kita pun mendengarkan kisah mengenai candi Selogriyo oleh Mas Indra juga terdapat kuis kuis yang berhadiahkan pin candi selogriyo. Sekitar 2 kilometer sebelah utara candi terdapat curug atau air terjun namun karena hujan yang terus turun dan juga waktu yang semakin sore, maka panitia tidak berani membawa kita kesana untuk ciblon (alias turun ke air mandi). Maka sekitar pukul 5 sore kita pun kembali berjalan turun untuk kembali ke Semarang.





Kita tiba kembali di Pom Bensin UNDIP sekitar pukul 8.30 malam dan kembali kerumah masing – masing. Haduuuh demikian perjalanan kita seharian ini berkeliling alias blusukan Magelang #Kota1000Candi, untuk pertama kali mengikuti event bersama orang yang tidak dikenal dan diselenggarakan juga oleh orang yang tidak dikenal kali ini tidak mengecewakan karena kita ternyata banyak mendapat pengetahuan baru juga mengenal tempat yang sepertinya mustahil dapat kita jangkau dengan sepeda, but Who Knows he he siapa tahu nanti kita mejeng dengan sepeda kita.


See you in The Next Adventure

WH05.06.12.2014

Kalau pusing baca tulisanya just watch my video down here

Tuesday, November 11, 2014

Gowes Piknik Bandengan edisi 2

 

Hmm akhir akhir ini lagi booming sekuel AADC well bukan niat nyaingin sih karena sedang musim sekuel maka gowes pun dibuat sekuel nya kembali :D setelah membuat sekuel gowes ceria ke kudus, dan juga di tagih untuk buat gowes bareng lagi, maka akhirnya kita pun memfasilitasi teman - teman untuk gowes bareng kembali piknik ke Pantai Bandengan Jepara. Dilaksanakan pada hari minggu 9 november 2014, dengan menyebar flyer via sosial media ternyata cukup mendapat respon dari orang - orang yang bervariasi, dari mulai menanyakan doorprize, bayar berapa dan lain lain. Sebetulnya kita bukanlah EO event sepedaan, kita hanya memfasilitasi teman - teman untuk gowes bareng ke suatu tempat, ga perlu bayar, ga ada doorprize, asal makan dan transport di tanggung sendiri - sendiri :D. 
titik kumpul awal

teman teman dari batas kota mulai bergabung
Titik kumpul seperti biasa kali ini di R****L** di kawasan bangkong pukul 05.30 menunggu teman - teman bergabung untuk diberangkatkan. Kali ini kita mendapat 3 mobil pengawal yaitu mobil AV*** milik fiker, Pickup milik wawan dan juga mobil Bl**** yang bertindak sebagai voojrider dan juga milik wawan (duuh banyak mobil ni anak :p).  Dengan kecepatan sedang kali ini kita menuju palebon - arteri - wolter mongisidi dengan sedikit offroad yang kemudian membawa kita hingga di pertigaan genuk. Lanjut kita  di batas kota kita berkumpul dengan teman - teman dari batas kota.   Perjalanan berjalan lancar hingga kota demak, kita pun mampir sebentar untuk sarapan di satu warung soto sebelum alun - alun kota demak.  Ada beberapa teman yang sarapan ada yang tidak sarapan karena sebagain teman dari batas kota dan yang menyusul sudah sarapan di daerah batas kota. 
Melanjutkan perjalanan kembali kita mampir di masjid Demak untuk berfoto bersama dulu sebagai dokumentasi (What is future without a foto :p). Dari demak kali ini dokter Lulu sudah loading terlebih dahulu untuk menghemat tenaga :D. menuju trengguli kita beberapa kali berhenti untuk regrouping dan ada juga beberap teman yang bergantian loading. Ada cerita unik ketika kita berhenti untuk regrouping, sepanjang jalan trengguli welahan banyak penjual Semangka dan melon, melihat kita yang kepanasan dijalan diatass sepeda mungkin wajah kuyu kita menimbulkan ibu si ibu penjual

"nang … nang .. Mrene nang .. Ki tak kei neh " (nak nak (anak cowok) kesini nak ini kukasih lagi *semangka)

Hii hii kita pun dapat sponsor semangka gratis dari para Ibu penjual semangka, demi Tuhan meski mencari uang dari berjualan semangka mereka dengan sukarela membagi kita semangka nya semoga Tuhan mengganti rejeki semangka mereka dengan lebih baik :D

foto bersama di masjid demak


minimarket di perempatan welahan

Kembali melanjutkan perjalanan di temani dengan terik panas matahari dan debu yang berterbangan dari jalan jalan yang ditimbulkan oleh mobil mobil dan truk sepanjang jalan, kita pun berhenti sebentar di mini market di perempatan welahan. Lumayan buat ngadem ada ATM di depan mini market yang dipakai untuk ngadem teman - teman :p. selanjutnya kita kembali melanjutkan perjalanan dan wawan juga mr. blessy nya harus cabut menuju Jepara lebih dahulu karena ada kerjaan yang sudah menunggu nya. Memasuki wilayah pecangaan kontur menanjak menuju jepara kita rasakan ada beberapa teman yang ngebut menikmati ada yang sangat menikmati hingga berjalan pelan pelan agar tanjakan tidak keburu habis (itulah saya :p). Kembali kita berhenti di daerah pecangaan karena medung yang gelap dan mendapat kabar bahwa jepara hujan.

dapat semangka gratis dari ibu penjual


Memasuki pintu gerbang jepara kita kembali regrouping karena pick up harus kembali ke semarang maka beberapa teman yang tadinya loading pun kembali menikmati perjalanan menuju pantai bandengan.  Kali ini cuaca di Jepara sangat mendukung kita, sepertinya telah turun hujan sebelum kita sampai sehingga kita pun sangat beruntung.   Saat menuju bandengan beberapa teman saling terpisah, ada yang berhenti makan, ada yang berhenti sholat. Kita kembali regrouping di depan gerbang pantai Bandengan. Kita masuk ke pantai bandengan melalui pintu samping.


menikmati pantai

teman boja yang akan gowes PP
Dan akhirnya kita pun tiba di pantai Bandengan sekitar pukul 2 siang,  teman - teman pun dipersilahkan untuk memulai piknik masing - masing. Sebetulnya ada beberapa teman yang berniat untuk bermain air tapi hanya beberapa yang akhirnya melaksanakanya yaitu Tami :D. kita pun hanya duduk dan narsis di tepi Pantai.  Setelah beristirahat ada beberapa teman yang harus pamit untuk kembali gowes kembali ke Semarang. Rombongan pertama yaitu dari Boja, selanjutnya disusul oleh teman - teman Rombongan federal semarang.



Yaay Bandengan
Sedangkan yang lain lanjut bermain pantai atau makan siang, truk pun sudah menunggu kita di luar gerbang Pantai Jepara.  Setelah puas kita pun keluar untuk kemudian loading dengan truk yang telah kita pesan sebelumnya. Butuh setengah jam untuk koordinasi dan menaikan sepeda ke atas truk. Dan perjalanan menuju semarang pun kembali kita nikmati dari atas Truk :D.

Demikianlah perjalanan piknik bersepeda kita kali ini menuju pantai Bandengan Jepara. Terimakasih untuk teman - teman yang telah sudi bergabung dan mau berbagi sedih susah cepat lambat kayuhan pedal yang lain.

Sampai ketemu dalam cerita selanjutnya.

Sunday, November 2, 2014

Segowangi #9 Halloween Night Ride


Bulan oktober, bulan ini tidak disangka ternyata event segowangi sudah memasuki bulan yang ke sembilan. Untuk bulan ini karena bertepatan dengan tanggal 31 Oktober dimana bertepatan juga dengan halloween maka bulan ini kita mengambil tema yang cukup berbeda yaitu Halloween Night Ride. 

Dengan kostum yang cukup sederhana silahkan memakai topeng jika punya tanpa mematok pesta kostum. Tidak disangka ternyata pada malam pelaksanaan banyak teman - teman yang all out dengan kostum yang dipakai. Seperti dokter lulu dengan baju operasinya, Rio dengan kostum V for Vendeta nya, juga para mumi dan zombie serta ada suster ngesot juga atau mbak kunti ya :D. selain itu ternyata banyak juga partisipasi dari teman - teman diluar kota sebut saja teman - teman dari batas kota demak dan adik - adik smp yang bergabung dengan kita. 

Dan malam ini saya cukup dengan topeng hulk saja.

Rute kali ini kita kembali menuju arah barat, kalibanteng pamularsih, dan sedikit blusukan di kampung kampung yang gelap. :D

Berikut adalah foto - foto kehebohan kita malam itu


mbak  kuntilanak

V for Vendeta



Dokter bedah, V dan Zombie

setan dan para mumi



untuk clip video bisa di pantengin clip berikut ya