SLIDER

Sunday, February 25, 2018

Bikepacking Bromo - Probolinggo Day -5 "Gili Ketapang Surga yang padat"

 
 
Selamat Pagi ….. Pagi ini Probolinggo cuaca lumayan Cerah, agenda pagi ini adala berwisata ke salah satu spot di Probolinggo. Setelah dalam perencanaan sebelumnya saya sudah googling dan menemukan salah satu destinasi wisata ini, yaitu sebuah pulau yang terletak tidak jauh dari Probolinggo. Yuuups setelah bersiap kita menuju resepsionis terlebih  dahulu mau perpanjangan menginap lumayan dapat potongan harga :D di ruang resepsionis ada seorang laki - laki yang mungkin kenalan penjaga kita ngobrol melihat kita yang penampilannya turis banget dia pun mengajak kita ngobrol dari info yang kita dapat kita cukup bersyukur karena dia mengatakan bahwa di musim hujan begini memang tidak disarankan untuk pergi ke Air Terjun Madakaripura karena treknya yang telalu licin dan ada sungai yang kadang meluap waaaw kita sedikit lega karena kita kemarin tidak sempat ke Madakaripura. Kita dapat info juga bahwa ternyata kita bisa membawa sepeda kita menuju destinasi kita selanjutnya dengan biaya tambhan yeesss aku cukup gembira mendengarnya. Tanpa banyak obrolan lagi maka kita langsung cuus berangkat menuju tujuan selanjutnya …


Day Five , Friday 29 Desember 2017

Untuk menuju pulau tujuan kita kali ini, dari penginapan kita di jalan Suyoso kita menuju pelabuhan Tanjung Tembaga yang hanya berjarak 2 kilometer cukup melihat rute via map di Android kita dengan mudah menemukan jalan menuju pelabuhan. Sebelum menuju pelabuhan kita mencari sarapan terlebih dahulu pilihan saya tertuju pada warung nasi sederhana yang terletak tidak jauh di depan pintu masuk pelabuhan. Ddisini kita Cuma pesan satu piring nasi pecel miss Nana yang lebih butuh sarapan, sedangkan aku lagi tidak berselera sarapan pecel jadi Cuma mengamati saja. Selesai sarapan kita langsung menuju pelabuhan, di pintu masuk aku sempat bertanya kalau mau menyeberang ke Gili Ketapang di dermaga sebelah mana, dan kita di beri tahu untuk lurus terus ke arah kiri. Kita pun langsung masuk mengikuti petunjuk, errr kita tidak ditarik biaya saat masuk dengan sepeda kita thank you ::D. 




Sempat kebingungan ketika mengikuti rute karena kita semakin masuk ke dalam justru seperti menjauh dari dermaga dan mendeketati pergudangan, kita mengikuti saja jalan yang ada pasrah akan membawa kita sampai ke ujung mana. Saat melihat ada beberapa mobil lewat di arah yang sama aku cukup lega hingga ketika memasuki area di mana mobil - mobil tersebut mulai parkir di area bangunan seperti warung - warung dari bambu, aku berpikir mungkin itu penyeberangan ke Gili. Saat kita mendekat ada seorang bapak - bapak yang berteriak bertanya "Gili … Gili…"

Aku pun menyamperin si Bapak dan bertanya "Perahu ke Gili Pak..?"

 "Ya … sepeda parkir sini, ooh atau mau di bawa?"
"iya kalau di bawa tambah berapa ..?"
"lima ribu ya.."
"berarti sama orang dua puluh lima ribu?"
(sedikit bingung) "iyah"
Si bapak pun langsung membawa sepeda kita dan dinaiki menuju perahu

Dermaga untuk perahu tambat menuju Gili Ketapang hanya dermaga biasa untuk perahu nelayan, sehingga tidak ada dermaga untuk naik ke perahu kecuali pinggiran tanggul yang batu nya sediki di kikis. Di perahu sudah ada beberapa penumpang yang menunggu. Perahu ke Gili Ketapang berbeda dengan perahu yang biasa kita naiki untuk menyeberang ke Pulau Panjang maupun Gili Trawangan, jika ke dua pulau tersebut perahu adalah perahu yang telah di modif dengan tempat duduk maka untuk ke Gili Ketapang tidak ada tempat duduk hanya perahu nelayan biasa sehingga kita lesehan diatas papan perahu. Kita harus menunggu perahu penuh terlebih dahulu baru perahu akan jalan (saya udah baca soal ini jadi saya sih santai saja menunggu perahu penuh sedang penumpang lain ada beberapa yang mulai ribut :p). Sekitar 10 menit kita pun mulai di tarik bayaran, oleh seseorang berseragam biru pelabuhan, saya memberi 50 ribu dan dikembalikan 25 ribu agak bingung ternyata tadi 25 ribu adalah tarif untuk 2 orang ahahahah 

Tarif penyeberangan ke Gili Ketapang adalah Rp. 7000 per orang untuk sekali menyeberang waaah

Gili Ketapang

Adalah salah satu pulau yang masih termasuk wilayah administratif Probolinggo, terletak di sebelah utara Probolinggo tepatnya 8 kilometer di selat madura, sehingga kita harus menyeberang menggunakan perahu dengan jarak tempuh sekitar 20-25 menit. Dengan luas sekitar 86 ha di huni oleh sekitar 7600 penduduk Gili Ketapang masuk wilayah administratif kecamata Sumberasih Probolinggo, namun ternyata di Pulau Gili Ini sendiri juga dibagi menjadi sekitar 4-5 desa. Dihuni oleh sekitar 7600 jiwa penduduk  yang mayoritas adalah orang madura, dengan luas 86 ha pulau Gili Ketapang ini menjadi pulau yang padat penduduknya. Ingat Padat. 


Setelah terombang - ambing diperahu di atas selat madura selama 30 menit sedikit lebih lama daripada saat menyeberang ke Pulau panjang kita mulai melihat gugusan Gili Ketapang, hingga perahu ditambatkan di dermaga. Karena pulau Gili Ketapang ini adalah pulau berpenduduk maka perahu penyeberangan pun bukan hanya berisi turis wisatawan namun juga para penduduk gili ketapang yang mondar mandir ke probolinggo dan Gili. Selain itu juga ada para pedagang dari Probolinggo yang mencari nafkah di kawasan wisata Pantai Gili Ketapang, seperti bapak penjual Cilok dengan sepedanya yang ikut menyeberang bersama kita, dia berjual di kawasan pantai di Gili Ketapang. Sebetulnya kawasan pantai barat yangmerupakan area snorkling terletak tidak jauh dari dermaga selatan tempat perahu kita tertambat, namun kita berniat untuk berkeliling pulau terlebih dahulu. Sebetulnya aku sudah tahu bahwa Gili Ketapang ini cukup padat, diingat ya "Padat" namun aku berfikir cukup mengikuti jalan ke arah kiri dan memutar pasti juga akan bisa berkeliling pulau. Namun apa daya kepadatan penduduk dengan bangunan rumah yang sangat padat .. Ingat ya padaaaat dan berdekatan serta tidak beraturan membuat kita beberapa kali salah jalan alias tersesat, hadeeeh karena bahkan mengikuti google map pun kita masih saja tersesat akhirnya setelah berputar - putar tidak jelas kita memutuskan untuk kembali ke pantai Barat, setelah bertanya - tanya arah. Kita menuju pantai barat. 



Kawasan wisata di Gili Ketapang ini memang terpusat di pantai barat, dengan pantai pasir putih yang halus dan air lau yang bening, sehingga wisatawan bukan hanya menikmati pemandangan laut juga pasir pantai nya namun bisa menikmati wisata bawah air atau snorkling. Terdapat area penyewaan snorkling juga di kawasan pantai barat ini. Oiya sebetulnya sih banyak agen yang menyediakan paket snorkling di Gili Ketapang sudah include tiket penyeberangan, peralatan snorkling, perahu ke spot snorkling juga makan siang. Namun karena aku ingin berkeliling pulau sendiri dan juga pasti tidak akan terjun ke air hanya mis Nana so kita tidka ikut paket snorkling. Di pantai barat kita cukup menikmati suasana pantai pasir putihnya. Pantai barat Gili ketapang ini juga dikenal dengan pantai Ekor karena panjang pantaninya hingga menjorok ke tengah laut seperti ekor dari pulau. Ini juga yang menjadi khas daya tarik Gili Ketapang. Tapi kalian harus hati - hati ya kalau ke bagian ekor ini, karena terletak di tengah laut jadi jangan asal - asalan nyemplung aja. 


Setelah berfoto - foto di daerah pantai kita menuju ke bagian warung - warung untuk mengisi perut, menu kali ini Bakso, so kali ini miss nana saja yang kembali memakannya.  Beruntung aku menemukan warung menjual mie goreng so aku bisa menikmati mie goreng sepiring dan air jeruk. Kita bersantai sejenak di gazebo yang disediakan. Sambil menikmati pemandangan pantai. Miss Nana sempat berganti baju renang untuk nyemplung menikmati laut aku sih nyantai di hammock saja. Di saat bersantai kita ditemani oleh kambing.! Iyaa kambing!! Di pulau gili ketapang ini banyak kambing yang dikembang biakan so jangan heran kalau kamu ke gili dan berjemur di pantai tiba - tiba di cium kambing yah :D. dan satu yang disayangkan adalah karena penduduknya yang padat adalah sampah!! Iyaa sebetulnya dengan luas pulau 86ha gili Ketapang  dikelilingi pantai pasir putih di tiap sisinya, namun tidak semua tempat bersih karena penuh dengan sampah memang sangat disayangkan. Beruntung masih ada satu sisi pantai barat yang bisa terselamatkan untuk bisa dikelola menjadi kawasan wisata. So kalau kalian berkunjung ingat yaa jangan menambah tumpukan sampah!. 


Kawasan pantai Barat Gili Ketapang




Setelah merasa cukup menikmati pantai, kita memutuskan untuk menyeberang kembali ke Probolinggo. Karena penyeberangan katanya hanya sampai pukul 4 sore. So kita bergegas saja, untuk kembali ke Probolinggo kali ini kita menuju bagian sisi yang lain yaitu dermaga bagian utara. Karena kita bawa sepeda so kita gowes aja, beberapa wisatawan menyewa jasa ojek untuk diantar ke dermaga utara. Well seperti biasa jalanan padat di kawasan Gili ini cukup membingungkan namun akhirnya kita menemukan juga dermaga utara ini. Sudah ada perahu yang tertambat, kita pun naik ke perahu dan seperti biasa kita menunggu perahu penuh terlebih dahulu. Kali ini kita menunggu lumayan lama hampir 30 menitan. Ahahaha. … puyeng - puyeng ..deh diombang - ambing di atas perahu nungguin penumpang penuh.  Setelah 30 menit dan penumpang mulai penuh, perahu pun berangkat, kali ini yang meminta karcis adalah bapak - bapak penjual es dung dung yang akan menyeberang kembali ke Probolinggo, dia pun tampak bingung ketika aku memberikan 25 ribu untuk 2 orang yang taris sebenarnya hanya 14 ribu :p . Di perjalanan pulang awan mendung mulai menggelayut dan menutupi langit, seolah - olah bersiap menumpahkan air dari langit. Dan betul juga setelah perahu tertambat, di perjalnaan menuju penginapan hujan mulai turun, beruntung jarak yang kita tempuh tidak terlalu jauh. 


Dan hujan pun ternyata awet sampai malam hari, terpaksa kita malam hari pun keluar mencari makan tetap dengan memakai jas hujan.  Esok nya kita masih berwisata menikmati kota Probolinggo tunggu cerita selanjutnya ya ….

To Be Continued …