SLIDER

Friday, August 25, 2017

Mencoba Batara Kresna Sepedaan ke Waduk Gajah Mungkur


Saya itu orangnya mudah bosan dan mood mood an alias kalau mood nya lagi engga ya udah males ngapa - ngapin. Sama kayak liburan hari kemerdekaan kemarin, udah ngerancang mau kemana , kemana eeeh lha kok mood nya ilang. Sebetulnya selain alasan mood juga gegara tabungan udah amblas kepakai :D jadi kudu serba ngirit alhasil kita cumaliburan di Kota Solo saja. Dihari libur kamis tanggal 17 miss nana naik bus dari Semarang ke Solo, hari itu kita ke mana yah, ah aku ingat kita gowes ke Palur, miss Nana ada reuni dengan teman S1 nya yang rumahnya di daerah palur, menjelajahi palur ciyeeh menjelajah soalnya kita sering sering ilang hi hihi jadi bolak balik terus aja menumakan perumahaan tempat teman miss nana tinggal. kita ngobrol di sana sampai jam 5 sore kemudian pulang kerumah.  :D hi hi untuk hari jumat kita udah berencana mau ke Wonogiri pengen ngerasain kereta Batara Kresna. 
langit Jingga sepulang dari Palur

Kereta api Batara Kresna
Sempat bingung dengan jadwal keberangkatan Batara Kresna yang kurang pas karena keberangkatan pertama jam 4 pagi yang notabene terlalu pagi dan keberangkatan kedua jam 8 pagi dan akan tiba Wonogiri jam 9.45 cukup siang kalau mau menjelajah Wonogiri. Alhasil seperti biasa kita cukup malas bangun pagi. Jadi jumat itu tanggal 18 Agustus kita memilih keberangkatan pukul 8 pagi untuk mencoba kereta Batara Kresna. Sebelum berangkat kita sarapan terlebih dahulu. Kemudian bergegas ke Stasiun Purwosari untuk membeli tiket Batara kresna. Sempat kukira kalau bakal kehabisan karena jumat itu termasuk Long Wiken namun ternyata penumpang dari Purwosari cukup Sepi, hanya aku dan Miss Nana, satu keluarga, sepasang suami istri, seorang laki - laki, dan dua pasang lagi yang sepertinya juga ingin merasakan Batara Kresna. 


Tiket Kereta Batara Kresna bisa dibilang sangat murah hanya 4 ribu rupiah per orang, dengan desain kereta yang cukup nyaman, terdri dari 3 gerbong, satu gerbong full tempat duduk dan dua gerbon dan belakang berisi tempat duduk juga kokpit masinis untuk menjalankan kereta sehingga kepalanya di depan dan belakang. Oiya yang menarik dari kereta ini adalah karena rute nya melewati jalanan tengah kota Solo dan pinggiran kota - kota yang dilewatinya. Meskipun jarak yang ditempuh cukup dekat sekitar 45 km namun kecepatan Batara kresna hanya sekitar 20 km per jam maka waktu yang kita tempuh sekitar 1 jam 45 menit untuk tiba di Wonogiri. Batara Kresna melewati 4 stasiun, yaitu stasion solo kota alias sangkrah, Sukoharjo, Nguter, dan Wonogiri. 



Saat kereta melewati jalan Slamet Riyadi seperti biasa, kereta ini menjadi daya tarik orang - orang banyak yang berselfie ataupun mengabadikan kereta Batara Kresna. Tiba di stasiun Sangkrah atau Solo Kota, lumayan ada sekitar 9 orang yang merupakan satu rombongan entah rombongan apa ya :D sehingga kereta tidak begitu terasa sepi. Kita cukup menikmati perjalanan dan pemandangan yang disuguhkan beberapa penumpang ada yang turun di stasiun sukoharjo dan nguter. Kita turun di stasiun terakhir yaitu Wonogiri. 
berkontur jalan yang kita lalui




Aku sempat mengira dari stasiun wonogiri kereta akan kembali di penuhi penumpang menginat di Solo akan ada Karnaval Pawai pembangunan yang biasanya sebagai ajang tontonan orang - orang luar kota seperti Sukoharjo maupun Wonogiri namun ternyata aku salah lagi, karena selama di Stasiun aku tidak melihat banyak orang yang menaiki kereta. Tiba di Stasiun kita mampir sebentar di sebuah warung untuk minum es the dan kopi juga ngemil - ngemil mengisi perut. Selanjutnya kita melanjutkan perjalanan, namun kembali berhenti di minimarket untuk membeli bekal air minum karena bidon kita sama sekali tidak ada isinya. 



iseng iseng foto di spot - spot sepanjang jalan
Wonogiri berasal dari kata Wana yang artinya hutan dan Giri yang artinya gunung, maka bisa di duga bahwa trek yang akan kita lalui akan berbukit - bukit dan melewati banyak hutan. Di kota Wonogiri sendiri sepanjang jalan sudah mulai rolling. Hingga jalan menuju Waduk Gajah Mungkur trek semakin berbukit, kita harus melewati jalan berkelok - kelok dan menanjak bukit, bahkan kita bisa melihat mobil dan bus yang ada di atas bukit :D. ya di Wonogiri kita sengaja memilih ke waduk karena selain cukup dekat, saya hari itu ingin segera pulang kerumah karena hari itu adalah hari ultah keponakan saya. Kita juga memilih wonogiri karena lagi kangen dan bernostalgia karena wonogiri merupakan rute awal bikepacking kita, terutama jalur ke waduk Gajah mungkur inilah saat kita masih nuwbie dan dengan pedenya gowes ke pantai Nampu, di sepangjang perjalanan di tiap jalan terlintas memori - memori yang membuat kita tergelitik dan menikmati perjalanan. 








makan siang kita
 Di sepanjang perjalanan kita juga tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto di berbagai spot, yang mungkin kita lewatkan bertahun - tahun lalu :D kali ini kita tidak terlalu dibebani dengan trek yang naik turun mungkin karena sudah lebih siap kali ya :D. kita tiba di waduk gajah mungkur sekitar pukul 12 siang karena menghabiskan waktu untuk berfoto - foto. Keadaan wisata Waduk kali itu juga lumayan sepi meskipun long wiken, mungkin karena hari jumat, hari pendek kali ya. Setelah berfoto kita pun masuk kedalam waduk, karena sepi pengunjung maka banyak warung yang tutup, mungkin mereka sudah hafal hari - hari apa saja waduk ramai dan sepinya. Setelah berfoto kita menemukan spot untuk istirahat, di sebuah warung yang menggelar tikarnya di tepi waduk. Karena hari jumat yang biasanya sepi menu di warung pun tidak selengkap biasanya hanya ada menu ikan. Kita pun memesan ikan nila bakar. Kita beristirahat menunggu makan siang sambil menikmati waduk Gajah Mungkur yang sayangnya karena musim kemarau sehingga air di Waduk banyak berkurang. 


Setelah lumayan bersantai kita pun bersiap untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Solo, sekitar pukul 2 siang kita meninggalkan waduk gajah Mungkur berpamitan dengan bapak si Penjaga yang ternyata orang - orang Solo yang juga sering sepedaan dari Solo ke Waduk Gajah Mungkur. Untuk perjalanan pulang kali ini kita gowes dari Waduk ke Solo. Tentu saja sambil mengabadikan beberapa spot di tempat yang kita lalui. Di sepanjang jalan kita selalu di Sapa bus yang menawari kita untuk kembali ke Solo :D kok tahu ya kita mau Ke Solo, P.S buss tersebut adalah bus yang aku naikin kalau aku mau ke Kerten menanti bus ke Semarang :D. 


Di sepanjang perjalan kita tidak menemui banyak hambatan, lempeng aja gowes ke arah kota Solo selain menemukan banyak hal penataan kota yang berubah. Kita memasuki Solo Baru sekitar pukul 4.30 sore melewati pusat perbelanjaan The Park miss Nana tergoda untuk menikmati es Cappuccino di salah satu Gerai Fastfood, maka kita pun mampir sebentar. Tidak di sangka ketika kita masuk sudah ada yang mengenali kita yaitu teman Sepedaan dari Solo yaitu Julius Disa kita pun ngobrol sebentar. Di kesempatan itu Disa mengundang kita untuk ikut NR hari sabtu malam bersama tamu - tamu dari luar kota yang dia sendiri tidak tahu siapa :D. kita pun menerima undangan tersebut. 

gerbang masuk kabupaten wonogiri dulu kita pas foto ketemu mas Tunggal

kesampaian mampir di fastfood ini
Meninggalkan gerai fastfood sekitar pukul 5 sore tiba dirumah sekitar maghrib, sebelum istirahat kita menikmati es the di angkringan depan rumah. Malamnya kita jalan jalan lagi (seolah ga capek ya gowes wonogiri Solo)  malam itu kita berburu the panas kentel namun karena tutup kita pun jalan lagi cukup jauh mencoba angkringan lain yang terletak di seberang stasiun purwosari, dan jalan lagi menikmati malam di sekitar purwosari. 

Sebelum istirahat kita pun ngobrol sebentar. 

Demikian pengalaman kita ke Wonogiri wiken ini :D. sampai ketemu di cerita selanjutnya

Bikepacking WBL Dolan itu ya Dolan

 


Day 2 Rabu 5 Juli 2017

Okey hari kedua jadwal kita kali ini addalah bersenang - senang yeessss …. :D karena kita akan bermain ke WBL!!
 
Aku bangun jam 6 pagi, kemudian  apel ke kamar mandi. Selesai mandi si pak imron sudah membawakan sarapan nasi box isinya lumayan ada rendang jawa yang isinya daging juga tahu, plus kering mie dan tempe rasanya cukup enak. Setelah mengecek jam berapakah WBL buka kita bersiap jam 8 sudah turun ke bawah. Miss nana bikin kopi sambil kita nongkrong di lobby. Setelah menunjukan pukul 8.30 kita menuju WBL cukup berjalan kaki saja karena jaraknya cukup dekat hanya 150 meteran. Memasuki kawasan  WBL kembali kita berfoto dulu. Kawasan WBL pagi itu cukup ramai mungkin karena masih minggu - minggu liburan. Kulihat sudah ada bus dan mobil yang berisi rombongan sekolah ataupun keluarga yang duduk menikmati sarapan sembari menunggu WBL buka. Mungkin mereka melakukan perjalanan malam. 



Di WBL kita membeli tiket terusan yang 145.000 untku kawasan WBL, Maharani zoo dan museum Islam. di kawasan WBL ada banyak permainan 50 an kali ya.  WBL pertama kali diresmikan pada tahun 2004 terdiri dari 40 wahana. Kalau sekarang sih udah banyak, selain tempatnya yang luar juga banyak pepohonan nya sehingga cukup segar meskipun kita diharuskan untk berjalan jauh berkeliling dari satu wahana ke wahana yang lain juga disediakan E-bike buat yang capek jalan bisa nyewa e-bike. Ada berbagai tema wahana yang disajikan di WBL ada yang memacu adrenalin ada wahana untuk narsis juga untuk  permainan biasa. Ga usah kuatir bakal ketinggalan wahana di tiap tempat sudah di sediakan peta berbagai wahana yang ada jadi bisa lihat peta dan cari wahana yang kamu mau. Dan juga udah ada petunjuk jalan dimana langkah awal kita memulai. 

Okay first thing first aku diajak miss nana ke rumah kucing, well ternyata isinya berbagai macam kucing, kirain itu kucing bakal berkeliaran di dalam rumah ternyata Cuma didalam kotak kaca, kasihan juga sih. Lanjut ke permainan ketangkasan di sini kalau mau main tidak pakai tiket terusan tapi tidak usah khawatir bayarnya murah kok ada yang 2 ribu atau 3 ribu saja. Lanjut kita menonton bioskop 3D yah lumayan antri tapi tidak terlalu banyak karena mungkin saat itu masih cukup pagi. Saat kita masuk ke museum 3D nih yang memamakn banyak waktu karena kita bisa berfoto dengan gambar - gambar 3D yang seolah - olah kita berinteraksi langsung dengan yang ada di gambar. 

Setelah itu kita lanjut ke berbagai wahana baik yang wahana Cuma lihat lihat maupun wahana yang menantang adrenalin seperti roler coaster maupun drop terus juga mobil bom bom car. Ada beberapa wahana yang patut menjadi perhatian oleh manajemen nih seharusnya, kayak dirumah kucing yang dimana kelihatan kalau para kucing kurang bahagian seperti tertekan karena hanya hidup di dalam box, mungkin konsepnya yang harus diubah seperti café kucing di luar negeri dimana pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan kucing juga kucing bisa bermain - main dengan bebas. Kemudian saat di rumah kaca ternyata lampunya mati sehingga gelap - gulita ketika kita masuk ke wahanan. Munkin karena sudah beberapa tahun sehingga seharusnya diperlukan perawatan yang lebih dan perombakan wahanan.

Ga disangka ternyata udah masuk waktu makan siang, kita ke foodcourt untuk membeli makan siang beruntung kita memilih menu yang tepat yaitu ayam bakar. Setelah makan kita ke daerah pantai sebetulnya ingin main kano tapi barang - barang kita tidak ada yang mengawasi dan juga tidak ada penitipan barang jadilah hanya miss Nana yang main kano aku Cuma duduk menunggu beruntung ada satu gazebo kosong. Selanjutnya kita kembali berjalan - jalan karena waktu sudah menunjukan waktu pukul 3 sore kita langsung menyeberang menuju tempat lain yaitu goa maharani and Zoo via sky bridge. Oiya kita terpaksa skip museum Islam karena waktu yang terbatas. 



Goa Maharani and Zoo itu sebetulnya lebih mirip kebun binatang dengan berbagai tema, kita tertarik untuk masuk ke Goa maharani nya sebetulnya. Goa maharani terletak di tengah Wahana, goa stalagtit dan stalagmit, meski tidak besar. Namun stalagtit dan stalagmit nya cukup bagus. Karena kita masuk sore hari keadaan wahana cukup sepi kita tidak terlalu berjalan jalan ke banyak wahana karena waktu yang sudah mau habis karena sudah hampir setengah lima sore. Well meskipun sudah seharian di WBL tapi ternyata kita kok rasanya kurang ya, banyak wahana yang belum kita coba. Keluar dari wahana kita mampir untuk mencari es the dan juga sedikit merasakan bakso di dekat penginapan. Ya karena penginapan kita Cuma beberapa puluh meter dari Goa maharani. 


Di penginapan kita sempatkan untuk nongkrong di lobi sambil ngobrol dan menunggu baksonya turun, oiya karena mungkin masih masa lebaran kali ya maka di meja lobi penginapan terdapat banyak kue kue kering. Kita beristarahat sebentar kemudian malamnya kita keluar untuk k cari makan eh tepatnya aku yang cari makan malam dan bekal minum.

Hari ke-3 Kamis 6 Juli 2017

Kita sengaja bangun pagi hari ini karena mengingat jarak yang akan kita tempuh hari ini lebih jauh sekitar 125 km meskipun nanti pada  akhirnya jarak yang kita tempuh lebih jauh lagi. Semua barang telah ku packing rapi pada malam harinya. Jadi pagi itu tidak perlu packing banyak barang hanya baju yang kita pakai saja. Selesai ritual pagi kita telah bersiap menata barang bawaan di sepeda. Pak Imron yang muncul entah darimana terkejut melihat kita yang sudah bersiap akan berangkat dan meminta kita menunggu sarapan terlebih dahulu karena baru dibelikan majikannya. Ya sudah memang niat kita akan sarapan dulu dipenginapan. Sambil menunggu miss nana membuat kopi item aku Cuma ngemil jajanan lebaran di meja lobi. Sarapan datang lebih siang dari hari sebelumnya sekitar pukul 6.45 WIB, miss nana langsung menikmati sarapannya  yaitu berupa nasi pecel bakmi, sedang aku memutuskan untuk tidak makan selain kalau makan bakalan lama peruttku juga tidak akan tahan dengan sambal kacang dI pagi hari. Setelah selesai sarapan kita berpamitan dengan pak imron untuk melanjutkan perjalanan.


Selama perjalanan meninggalkan WBL ini kita tiak banyak berhenti biar tidak terlalu sore sampai Rembang nya. Alhasil ya tidak banyak punya photo - photo yang hits nih. Kuputskan untuk cek point pertama di kota tuban karena miss nana ingin mampir ke klenteng kwan sing bio. Trek dari WBL ke Tuban ini ternyata masih di dominasi rolling namun aspal nya cukup mulus. Dengan pemandangan laut, kampung nelayan syaang juga sih ga punya photo - photo hits :p . Akhirnya kita masuk ke kota Tuban tujuan kita setelah alun - alun adalah klenteng Kwan sing Bio, tadinyasih mau nongkrong sambil menikmati jajanan pinggir laut, namun ternyata entah karena masih pagi atau sudah ga boleh jualan ya, mengingat kala itu banyak sekali satpol PP. jadi ya kita Cuma istirahat sebentar saja di seberang kwan sing Bio nongkrong di pinggir laut sambil menikmati sarapan ku yang kesiangan. Kita tiba di Klenteng sekitar pukul 9 lebih. Setelah istirahat dan sarapan selama 30 menit kita kembali melanjutkan perjalanan. 










Cuaca sudah mulai panas dengan terik matahari yang semakin menyengat , miss Nana ingin mampir ke pantai tapi mengingat cuaca yang panas dan pantai di sekitar tuban adalah pantai cemara waduh kita bisa terlena ini nanti bisa - bisa kemalaman di jalan ntar dan dengan kendaraan berat yang lalu lalang bahaya tuh. Maaf ya sekali lagi aku menolak. Sebelum memasuki alas jati peteng kita berhenti sebentar di pom bensin dan astagaaah panasnya benar benar menyengat. Melewati alas jati peteng (alas Jati sebelum kota Tuban) well sudah ga ada lagi rest area nih dan karena kemarau baru saja mulai sehingga pohon jati tidak semeranggas ketika kita lewat sini 4 tahun lalu. Setelah melewati alas jati miss nana mulai merasa haus sedang air dibidon sudah habis. Padahal dari tuban menuju Kragan itu jarang mnimarket alhasil kita berhenti di salah satu toko kelontong di jalan yang kita lewati. Ketika sedang menikmati air minum tidak disangka ada pemotor yang nyamperin yang bikin kaget lagi ternyata itu adalah Yoni yang muncul entah dari somewhere. Ternyata Yoni sengaja menyusul ingin menemui kita kembali yang bolang melewati Kota kelahirannya. Astaagaaah so Sweet kau Yon. Setelah bercengkerama ngobrol melepas lama tidak ketemu kita kembali melanjutkan perjalnaan dan Yoni kembali ke Tuban. 




Kembali lagi kita dengan khyusuk menikmati perjalanan hingga tiba di Kragan dan kembali mampir ke sebuah warung untuk menikmati es the. Setelah mendinginkan tenggorokan kita kembali melanjutkan perjalanan dan setelah beberapa kilometer kita tiba di perbatasan Jawa tengah dan Jawa Timur kita pun berhenti untuk berphoto sebentar. Setelah itu kembali melanjtutkan perjalanan, sekitar pukul 3 sore perutku mulai krucuk - krucuk maka setelah bebreapa kilometer kita berhenti di sebuah warung mie ayam. Kita memesan semangkok mie ayam untuk berdua. Dan 3 gelas es the he he he. Setelah itu lanjut lagi, sektiar pukul 4 sore kita memasuki lasem aku sempatkan berhenti di pasujudan Sonan Bonang agar miss Nana bisa berfoto - foto. Memasuki kota Lasem kendaraan berat semakin memadati lalu lintas. Di Lasem aku tidak putuskan berhenti. Dari Lasem ke Rembang sekitar 15km an, kita memasuki kota Rembang sekitar pukul 5 Sore. Kita sempat mampir di minimarket setelah memasuki Gerbang kota dan juga berhenti sebentar di Alun - alun untuk berfoto. Di rembang kali ini kuputskan untuk kembali menginap di Hotel Kencana karena ini malam terkahir kita menginap di luar. Maka kukira dana nya sudah cukup sampai ke Semarang nanti. Dari alun - alun kita menuju hotel Kencana, ternyata keadaan di Lobi cukup ramai banyak orang - orang berebut untuk cek in. beruntung kita masih mendapat satu kamar standar, setelah mendapat kamar kita pun membersihkan diri. Well karena kita menginap di hotel beneran kali ini, kita mendapat snack sore, berupa kolak dan welcome drink berupa the hangat. Saat malam hari kita memutuskan untuk berjalan - jalan ke alun - alun rembang dan menikmati malam di alun - alun. Setelah makan dan ngobrol kita kembali ke penginapan untuk istirahat. 

Hari itu kita menempuh jarak 147 kilometer 20 kilometer lebih jauh dari jarak yang kita cek di google map. Malam itu kita kembali packing dan istirahat, lumayan bisa tidur nyenyak untuk menyimpan tenaga besok harinya.

Hari ke-4 Jumat 7 Februari 2017

Ok pagi ini kita tidak kesulitan bangun pagi. Saya mandi dan bersiap lebih dahulu. Semua barang seperti biasa telah kita packing semalam, pagi ini hanya membereskan sedikit barang saja. Pukul 7 pagi kita telah siap di restorant hotel untuk makan siang. Seperti yang telah kita duga sebelumnya jika hotel dalam keadaan ramai maka kita akan mendapatkan sarapan berupa buffet dengan berbagai menu, nasi putih, bihun, soup, sayur brokoli, asem - asem, juga ada roti, dan berbagai minuman. Pagi itu kita lumayan lapar sehingga cukup banyak menu sarapan yang kita lahap. Sekitar pukul 8 pagi, kita telah bersiap untuk melanjutkan perjalanan, mungkin karena sudah terbiasa dengan rute ini ataupun mungkin karena ini adalah etape terakhir setelah itu kita sampai semarang, kita cukup santai pada etape hari ketiga ini. Namun ternyata tetap saja ada halangan, keluar rembang menuju juawana, yang penuh dengan tambak garam, ternyata angin bertiup sangat besar, mungkin karena jalan raya dan tempat yang terbuka kali ya, angin yang bertiup cukup kencang cukup memperlambat laju kendaraan kita. Rasanya lambaat banget :D miss Nana terlihat sangat keteteran, akhirnya kuputuskan untuk beristirahat sebentar di Juwana. 





Dari Juwana menuju Pati masih banyak ditemui ladang garam, sehingga kita masih sedikit terhambat. Tapi memasuki kota Pati angin sudah tidak terlalu kencang bertiup gantian dengan panas dahaga dan kantuk yang menyerang hadeeeh. Disaat kita hendak mencari warung untuk ngopi dan ngesteh di tengah perjalanan kita bertemu dengan seseorang yang ternyata pesepeda dari Pemalang. Well dia tertarik dengan kita satu karena kita naik sepeda dengan banyak gembolan pasti lagi turing, kedua kita sedang memakai kaos bertuliskan B2W maka dia langsung memperkenalkan diri anggota Bike To Work dan menyebut nama yang cukup sakral yaitu om Putut akhirnya kitapun berhenti untuk menyegarkan tenggorokan sambil berkenalan dan ngobrol sebentar. Meskipun si Om mengendarai motor berboncengan dengan sang istri namun biasanya dia sering gowes mudik ke Tuban. 


Well kita tidak ngobrol banyak karena hari sudah siang, kita harus melanjutkan perjalan dan om Juga harus kembali ke Pemalang, kita pun kembali gowes menuju Kudus tiba di kudus kita tidak menangkap moment untuk berofot di alun - alun karena alun - alun ternyata sedang di pakai untuk sholat Jumat. Kita langsung menuju taman kota Kudus yang terdapat salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kudus untuk bertemu dengan teman lama yang kali ini sudah hijrah ke Kudus yaitu Victor Riu Danar, dia ingin mentraktir kita makan siang. Kita tiba di kudus pukul 12 lebih pas jam makan siang untung kantor riu terletak di dekat situ, sehingga dia cukup jalan kaki saja. 



Kita menikmati makan siang di salah satu gerai tempat makan cukup terkenal di Semarang yang membuka cabang di berbagai kota salah satunya di Kudus. Kita makan siang, sambil ngobrol banyak hal soal sepedaan dan kerjaan. Setelah cukup istirahat kita harus kembali melanjutkan perjalanan dan Riu harus kembali bekerja. Kita meninggalkan kudus pukul setengah dua. Di perbatasan kota kudus, miss Nana kembali diminta untuk ketemu dengan Om yang merupakan tetua OOT sepeda Onthel di Kudus, namun karena kita kesulitan untuk menyeberang dan matahari mulai panas, kita tidak bisa mampir, cukup ketemuan dan foto bareng saja dan melanjutkan perjalanan. 

Kita melanjutkan perjalanan ke Semarang langsung tanpa banyak berhenti untuk foto-foto bahkan ketika di demak, habisnya males buat nyeberang nya hi hi hi … nhah biasa nih memasuki sayung trafic udah mulai macet aja tanda - tanda kita udah memasuki semarang ini. Kemacetan cukup panjang hingga batas kota demak - Semarang. Dan di Kaligawe pun kembali kita terhalang kemacetan, kita tiba di Semarang pukul 5 Sore, syukurlah :D kita kembali di Kota Semarang sehat walafiat. Kita tidak kembali kerumah atau kost aku haus kita pun mencari angkringan terlebih dahulu untuk membeli es the yess :D dan lesehan untuk mengistirahatkan yang sudah mengayuh sejauh 130 km :D
Setelah itu kita baru kembali ke rumah masing - masing. Syukurlah perjalanan Bikepacking dari Surabaya berjalan lancar … dapat pengalaman baru lagi gowes jauh naik MTB. Bisa lah dicoba kapan - kapan lagi, tapi kapan ya dan kemana :D

Sampai ketemu ya di cerita selanjutnya