SLIDER

Monday, January 30, 2012

KOpeng first Downhill with RCC





Kopeng My First Downhill with RCC

berpacu menyusuri hutan hutan bergumul dengan lumpur adalah impian ku sejak kecil. sedari dulu aku sangat senang dengan rally. ingin sekali bisa ikut rally, tapi uang darimana bisa beli mobil untuk rally. tapi perkenalan ku dengan pak jaka mulyana saat ikut gowes berbuka puasa bareng indosat membukakan pintu tersebut. pak jaka yang notabene adalah ketua RCC (Rattan Cycling Club) komunitas sepeda downhill di solo, menawariku jika aku ada nyali untuk ikut downhill jika RCC nanti akan downhill. setelah beberapa lama, akhirnya pak joko pun sms aku dan menawariku untuk gabung downhill di kopeng bersama teman teman RCC. maka aku pun menyambut dengan gembira, kita janjian bertemu di stasiun purwosari, hari sabtu tanggal 29/01/2011 kita janjian jam 1 siang setelah pak jaka selesai bekerja. aku pun datang dengan pockie ke stasiun. pak jaka yang melihat pockie langsung bertanya "kamu mau pake ini buat downhill??" aku pun menjawab "lha gimana pak?" akhirnya pocckie pun naik ke pick up pak jaka yang sudah ada sepeda mbah gondrong yang dulu aku pernah ketemu saat berbuka puasa juga. kita pun menuju marka RCC yang ada di gawok, di pajang kita menjemput Ida salah satu anggota RCC yang adalah cewek (cool) kemudian di Pajang kita kerumah pak fajar (ternyata pak fajar adalah suami dari yessita yang merupakan teman ku si seli solo) pak fajar tidak ikut, tapi kita hanya mengambil sepeda pak fajar (2buah), dan pockie pun terpaksa harus kutinggal di rumah bu yessita karena tidak memungkinkan untuk diajak downhill :p, melanjutkan perjalanan kita tiba di markas RCC. sambil menunggu teman teman RCC yang lain aku dan ida hanya menunggu :p sedang yang lain menyiapkan sepeda. pak jaka juga menyiapkan satu lagi sepeda extra. setelah rombongan datang sepeda pun di loading di pick up pak jaka. juga tidak lupa perlatan tenda dan lainnya. aku baru tersadar bahwa nanti kita akan kemping di kopeng (waduuh aku ga ada persiapan apapun). jam 3 sore kita pun mulai bernagkat, sebagian naik di pick up, dan sebagian lagi naik di landlover nya pak fajar. kita pun menuju kopeng.



di kopeng kita tiba pukul 5 sore dan teman teman mulai memasang tenda untuk kita menginap. kita pun bermalam di kopeng ground sambil berkumpu di tenda. pengalaman baru yang belum pernah kualami karena jujur ini adalah pertama kalinya aku kemping di hutan :p.





pagi harinya minggu 30/01/2010 kita semua bangun pagi, sarapan dan bersiap setelah membongkar tenda, kita pun melanjutkan perjalanan, untuk naik ke puncak merbabu, ketika memasuki desa di daerah ngaduman kita menghadi kendala karena jalan yang harus kita tempuh sedang di cor, sehingga tidak bisa dilewati. maka kita pun tidak bisa untuk terus lanjut ke puncak. maka kita pun berhenti kita mencari jalan untuk bisa kita mulai downhill. setelah mendapat trek. kita pun mulai membongkar sepeda. dan mengecek sepeda dan perlengkapan sebelum turun.
ini adalah pertama kalinya aku naik sepeda fulsus double disc brake agak gugup karena aku tidak ada persiapan apapun. dan juga merupakan pertama kali aku downhill, wew. sebelum turun kita berkumpul untuk berdoa dan sedikit petunjuk bagaimana mengendalikan sepeda dan apa yang harus dilakukan. setelah siap kita pun mulai turun menyusuri bukit.
jalan setapak yang kecil penuh ilalang, dan banyak jebakan lobang kita lalui bukit demi bukit kita turuni. membelah hutan, menyusuri hutan pinus, dan menyeberang sungai yang tanpa jembatan. sedikit berbahaya tapi memacu adrenalin. aku sempat terjatuh beberapa kali karena lobang yang tertutup ilalang tinggi. ada ketakutan juga kalau aku hilang di gunung ini :p . kadang rombongan berhenti untuk melakukan jumping di beberapa gundukan. pak jaka sempat terjatuh ketika melakukan jumping tapi bisa melanjutkan perjalanan. ketika menuruni jalanan desa kia (salah satu anggota termuda) juga terpeleset sayuran sehingga terjatuh



setelah turun beberapa puluh kilometer, kita tembus di jalan raya dan menuju trek selanjutnya yaitu sirkuit salib putih, disini trek lebih tertata antara gundukan dan trek yang dihaluskan buatan manusia. teman teman RCC menikmati beberapa jumpingan sedang aku dan ida yang masih newbie menonton dulu saja. setelah puas berloncat loncat. kita kembali melanjutkan trek, dan sampai di lapangan depan salib putih. disini kita istirahat di sebuah warung, tampak beberapa rombongan lain yang juga sedang beristirahat. karena hujan mulai turun dan pak jaka tidak bisa melanjutkan perjalanan, kita pun loading dan pulang ke solo.

Monday, January 23, 2012

Fixie betwen a bike and a trend


Fixie mendengar kata ini semua pasti terbayang sepeda warna warni yang keren dan tanpa rem. well disini saya tidak akan menulis tentang apa itu fixie dan bagaimana sejarah nya. tinggal search saja pasti ketemu kok. so lanjuut yu ceritanya, sebelum fixie menjamur kayak koreng sekarang ini, aku mengenal jenis sepeda ini dari temen temen komunitas semarang. cukup awam sebetulnya tentang fixie. setelah dikasih tahu bahwa fixie itu adalah jenis sepeda fixed gear. dimana gear nya adalah tetap sehingga roda dapat dikayuh ke depan atau belakang, kalau jaman dulu sih doltrap. dan setelah ngobrol2 dengan seorang rekan yang juga bercerita bahwa ayahnya punya sepeda jadul seperti itu. maka mulailah aku tertarik dengan sepeda fixie ini. okaay deh awal mula adalah BMX ku yang akan kupermak menjadi fixie. jadi mulailah misi ke bengkel, dan bercerita tentang keinginan ku. setelah mengerti maka sang montir menyarankan untk cari sepeda lain yang lebih bisa buat di oprek dan doltrap. waduh ya okeylah maka aku pun pergi kepasar melihat lihat sepeda setelah nemu sepeda yang mungil dan tanya harga meski agak kemahalan dikit maka kubelilah itu sepeda, seharga 250ribu full bike dan doltrap seharga 4ribu rupiah.


setelah semua siap langsung deh kubawa ke bengkel langganan bengkel ngisor asem. well meski bengkel jalanan dan juga tidak tahu apa itu fixie, tapi begitu kujelaskan bahwa fixie itu sepeda yang bisa di gowes maju mundur, si montir langsung menjawab oh dikasih doltrap? so langsung deh sepeda di utak utek sama si montir, aku buang yang tidak perlu, dan doltrap pun dipasang. tidak berapa lama fixie ku pun jadi .. horeee .. sepeda sederhana ini sudah berupa "Fixie"...

melihat beberapa model dan gambar fixie yang ada, dengan rim lebar maka aku pun ingin mengganti rim sepeda ku dengan yang ber rim lebar.. cukup susah memang karena rim sepeda ku berukuran 24" maka aku pun segera ke pasar klithikan, mencari rim lebar 24' untunglah ada dan dengan tawar menawar rim itu kudapatkan seharga 100.000 rupiah. maka dengan sepeda ku segera kubawa rim dan sepeda tersebut kubawa ke bengkel, tapi karena rimi yang baru saja kubeli untuk ban ukuran 1.75 sedang ban sepeda ku berukuran 1.25, maka aku pun terpaksa harus ganti ban dalam dan luar dengan toal seharga 75ribu rupiah. so segeralah sekali lagi montir langganan mengoprek sepeda ku dan walaaa .. jadilah sekali lagi fixie ku dengan rim lebar ...

karena kulihat sepeda dan rim ku yang sangat mirip dengan fixie riu maka aku pun ingin mengecat sepeda ku dengan warna lain , setelah mendapat beberapa ide akhirnya aku putus kan untuk mengecat nya dengan warna hijau yang mewakili katak (julukan ku). jadi kubawalah fixie ku ke tempat cat langganan dan aku minta di airbrush dengan tulisan dan gambar. dengan total 130 ribu rupiah full bike.



maka jadilah fixie ku si kodok hijau yang kuberi nama "KAREN" yang diambil dari nama komputer plankton dari kartun spongebob kesukaan ku.

well mungkin fixie ku ini tidak lah semodel dengan fixie fixie lain jika dilihat dari ukuran frame dan tipe ban, juga sparepart nya. fixie ini juga tidak bisa untuk trick karena crank nya dan pedal nya yang over.

meski juga fixie ini sering mendapat ledekan, tapi toh ini tetap lah sepeda, dan sepeda yang masih bisa kukayuh. :D memang aku membuat fixie ini bukan untuk trend, bukan untuk trick, tapi sepeda yang bisa kugowes dan menemaniku kemana pun aku mau.




so kenapa harus selalu beriri hati dengan jenis sepeda yang ada, toh sepeda adalah tetap sepeda yang harus digowes.