SLIDER

Monday, April 29, 2013

Sejarah Komunitas @SeliSoloraya (Catatan Tertinggal)

  


Saat buka laptop ternyata ada note yang belum di publish mengenai awal terbentuknya komunitas solo (yg secara tidak langsung jadi saksi hidup). So meski telat 3 tahun, yuuuk semoga ingatan ku masih okey. (tulisan berdasar pengalaman pribadi dan ingatan so kalau ada kesalahan mohon dimaafkan dan silahkan ditambahi). 









Kalau bicara soal seli tentu tidak lepas dari Pockie (sepeda lipat pertama ku) karena berkat pockie lah aku bisa mengenal teman - teman sepeda lipat. Dan jika berbicara mengenai sejarah terbentuknya komunitas seli di soloraya tentu tidak bisa lepas dari tangan cewek pelopor satu ini yaitu tante Dian Sasmita yang langsung inbox via FB setelah aku update status mengenai Seli baru ku. Saat itu 10 November 2009 aku mendapat seli baru, dian pun inbox, untuk bergabung denganya pada hari Rabu sore tanggal 14 november 2009, bersama teman2 pengguna sepeda lipat. Dan inilah jurus pertama Nte Dian dan sangat ampuh untuk memperkenalkan seli di Soloraya. Rabu sore 14 November aku pun menunggu di bundaran Gladak untuk janjian bertemu dengan Dian dan teman2. ternyata Jurus nya adalah membuat Artikel mengenai Seli (Sepeda Lipat) di salah satu koran lokal. Sore itu hanya ada aku, Dian Sasmita dan Tante Ummul Mustaqimah (dua orang cewek tangguh) yang sudah terlebih dahulu terjun di komunitas B2W dan Juga sepeda lipat (Jogja dan Semarang).






Dan akhirnya koran yang terbit pada hari minggu 18 November 2009 tersebut ternyata dapat memperkenalkan seli kepada warga solo, sehiingga mempermudah langkah Dian untuk mencari para pengguna Seli. Dan seminggu kemudian ketika ada event funbike yang juga dihadiri beberapa teman dari Jogja kita bertemu dengan Fuad dengan urbano putihnya, yang saat itu mengaku membeli sepeda lipat karena membaca koran tersebut waduuuh :D. Akhirnya Fuad pun kita "paksa" untuk bergabung. Dengan sedikit malu - malu akhirnya Fuad pun menerima rayuan Dian untuk bergabung. Dan sejak saat itu Fuad lah yang kemudian bertugas menjaring beberapa anggota baru.

 




 
Sejak itulah misi untuk membentuk komunitas sepeda lipat dimulai, meski secara gerilya. Acara gowes bareng dengan rute seadanya.  Setelah beberapa bulan kita pun mendapat teman - teman baru. Ada om Edo yang sudah malang melintang di dunia Sepeda, ada om Desi Kurniawan yang juga sudah malang melintang di dunia Sepeda yang akhirnya rumahnya kita jadikan sekretariat Komunitas juga tempat rapat dan kumpul tidak ketinggalan pula adik om desi yaitu om Ary, om Heru dengan koleksi sepeda lipat jadulnya yang whaaaah, juga Gie kembaran si armand maulana dan juga masih banyak lagi. Akhirnya dalam 6 bulan kita mencoba menjaring anggota baru. Teman - teman dari luar kota JFB dan Komselis ternyata mendesak Dian untuk secara resmi mendirikan komunitas sepeda lipat solo, maka Dian pun mengutarakan permintaan tersebut kepada teman - teman, dan gayung pun bersambut. Maka digodoklah rencana untuk meresmikan komunitas sepeda lipat solo ini. Rapat dan pertemuan pun dilakukan di rumah Om desi dan dengan Jamuan yang selalu istimewa (dan gratiiis aduuh enaaaknya :D).

Dengan member seadanya, dan dana seadanya kita pun mulai membahas rencana launching komunitas seli solo, mulai dari mencari nama, membuat logo dan menyusun kepengurusan. Maka dipilihlah tanggal 28 Mei 2010 untuk launching komunitas kita dengan tema "Go Green with @Seli Solo", karena pada saat itu ada beberapa teman dari komunitas luar kota yang berkunjung ke solo. Dan juga pada tanggal 30 Mei 2010 merupakan launching CFD pertama kali di kota solo. Maka kita pun segera mematangkan kembali rencana launching, kita sempat dibuat kesal oleh seseorang yang dengan mulut besarnya berjanji akan menyediakan berbagai fasilitas untuk kita launching namun mendekati hari H orang tersebut sudah tidak muncul lagi. Meski kelabakan ternyata teman - teman tidak putus asa, dengan modal seadanya dan kerja keras waktu yang sangat singkat dipakai untukmencari sponsor,  mematangkan konsep dan acara, untunglah ada om Suryo yang meski saat itu aku jarang bertemu dengan beliau, namun beliau sangat mendukung terbentuknya komunitas ini, dengan sukarela mengucurkan dana dan juga teman - teman onthel yang mensupport kita, ikut urun rembug dan membuat rute gowes.





Dan akhirnya @Seli Solo dipilih sebagai nama komunitas kita, om Edo yang didapuk sebagai ketua, maka dengan mengambil tempat di halaman Ngarsopuro. Maka sore hari tanggal 28 mei 2010, pukul 16.00 launching peresemian @seli solo diadakan, dengan acara sederhana yang dihadiri oleh teman - teman komunitas sepeda di solo, juga beberapa teman komunitas sepeda lipat dari jogja (JFB) dan Komselis (semarang). Acara yang diawali dengan pembukaan pidato dari ketua @selisolo (om Edo) dilanjut dengan sambutan dari teman2 komunitas, dilanjut penyerahan marchindise, tidak lupa hiburan sulap dari teman Fuad. Dan tentu saja tidak lupa acara potong tumpeng, dan lomba melipat sepeda :D. 




Meski dengan persiapan yang cukup singkat acara sore itu bisa dibilang Sukses :D dan akhirnya komunitas @selisolo pun resmi diperkanalkan kepada publik. Pada hari minggu nya teman - teman dijamu dengan merasakan CFD di kota solo tepatnya di sepanjang jl. Slamet Riyadi, hari itu pertama kali bertemu dengan om Jo Purnomo, Pak Eko dan Tante Sita Sekeluarga :D.

 


Dan begitulah awal mula sejarah terbentuknya komunitas @selisoloraya yang dipelopori oleh tante Dian, walaupun begitu saya tahu komunitas seli di solo bukanlah @selisaja, karena pada saat itu kita juga bertemu teman2 komunitas Seli lain (hmm lupa namanya "serasi" "rel" atau apa yaa lupa komunitas seli purwosari kalau ga salah). Dan meski sudah launching bukan berarti perjuangan berakhir begitu saja, karena justru perjuangan baru dimulai, untuk menjaga komunitas ini tetap eksis dan tentu saja lebih memperkenalkan sepeda lipat kepada masyarakat, dan mencari anggota baru. Dan sekarang ini @seli solo telah berkembang begitu pesat,banyak regenerasi teman yang hebat hebat :D banyak pemuda pemudi yang menyukai sepedaan ternyata ya :D,  saya yang pada akhirnya harus kuliah di Semarang tidak bisa mengikuti pertumbuhan teman - teman di @seli solo, hanya mampu ikut urun keringat sampai perayaan Ultah Seli solo yang #1 (maaf ya :( ).



Dan tahun 28 Mei 2013 nanti teman - teman komunitas @seli akan merayakan ultah yang ketiga, akan ada kejutan apa lagi yaa, semoga bisa berkumpul dan bertemu dengan tante Dian, om Jo, tante Ummul, dan teman2 lain yang sudah membuat saya lebih menggilai sepedaaan, mereka sangat berjasa (aciiieeeeh :D).  Demikianlah sekilah sejarah terbentuknya komunitas @selisolo, yang  bagaimanapun telah mempengaruhi hidup saya yang sangat membosankan menjadi naik turun dengan berbagai pengalaman bersepeda. Jika ada kekeliruan mohon dimaafkan, jika ada yang belum disebbut juga mohon dimaafkan (namanya juga ingatan seadanya) :p
 
WH. 29.04.2013. 12.30

Note.
Tulisan ini didedikasikan buat
#1 pockie :D my beloved  bike
#nte Dian dan Ummul Srikandi tangguh yang telah bekerja keras membentuk komunitas sepeda lipat di solo dan juga B2W
#om Desi Kurniawan yang selalu menyuguhi makanan2 sederhana namun kelas restoran bintang5 (kangen ooom kapan aku diundang kerumah lagi disuguhi makanan enak lagi :p)
#dan tentu saja teman - teman komunitas sepeda lipat solo :D see yaa in Solo :D

Sunday, April 28, 2013

Gomingpay Semarang - Banaran 21st April 2013

 

Setelah minggu tanggal 14 April kemarin kita mengadakan Gowes bareng di ambarawa, kali ini aku dan miss nana kembali gowes berdua saja menuju Banaran coffee, ini memang keinginan miss nana sejak dulu untuk bisa gowes ke banaran. Meski waktu gowes dari solo ke semarang (Joglo Attack 2012)kita juga pernah mampir ke banaran, tapi alasanya dia ingin gowes dari semarang ke banaran. :D bertepatan juga dengan outbond yang diadakan oleh kantornya yang mengambil tempat di banaran, maka ms nana pun semakin membujukku untuk gowes ke banaran. Maka jadilah pada tanggal 21 April bertepatan dengan hari kartini kita pun mengeksekusi rencana gowes ke Banaran coffee bawen yang terletak sekitar 40km dari semarang.
Jika dari semarang sudah pasti trek yang akan kita tempuh adalah 90% menanjak, karena kita akan start dari kota (tugumuda) menuju bawen maka sudah bisa dipastikan kita menanjak dan melewati banyak tanjakan killing. Dari kost (bulu) kita menuju karyadi-S.parman-Rinjani-S.parman-Kaliwiru-Teuku Umar-dan tentu saja tanjakan Gombel, hadeeeh kita berhenti sebentar di Gombel dimana perutku sepertinya sedang tidak bersahabat (mulas minta Ampun). Disaat aku mencoba menahan mulas biar tidak keluar, aku sempat berbincang dengan ms. Nana bagaimana kalau kita naik bus atau BRT saja krn rasanya tubuhku sedang tidak fit. Karena mulas sudah tidak tertahan kita pun langsung mengayuh secepatnya menuju pom bensin yang terletak diujung tanjakan gombel. Aku pun langsung melegakan perut di toilet. Selesai buang beban, kembali perbincangan apakah kita naik bus aatau BRT atau gowes, ms. Nana menginginkan kita gowes, agar ada photo - photo di perjalanan, aku mengelak dengan mengatakan "lha kalau ke bawen jalan yang dilewati kan Cuma jalan raya, paling photo jalan doang :p" dan akhirnya ku pun bertekad untuk melanjutkan gowes langsung saja, dengan perut melilit :p. Setidaknya tanjakan gombel yang killing sudah terlewati, namun masih banyak tanjakan killing lainya.


Dan kita juga mendapat bonus terik matahari yang sudah bersinar dengan gagahnya pagi itu. Menemani perjalanan kita, melewati tanjakan banyumanik, watugong. Kita sempatkan dulu untuk mampir ke vihara budaya, karena hari masih pagi sekitar 8.30. saat itu vihara masih sepi sehingga kita pun bisa narsis sebentar untuk kemudian melanjutkan perjalanan. Memasuki kota ungaran kita mendapat bonus turunan panjang (yang nantinya tentu menjadi tanjakan panjaaang :D), tiba di persimpangan Luwes, kita menuju warung makan yang dulu pernah di ajak om irwan untuk mampir saat latihan srikandi (latihan srikandi 2013). Namun sayang warung tersebut tutup :( akhirnya kita pun makan di warung sebelah dan ternyata masakan rumahann yang juga tidak kalah enaak :D namun kita Cuma makan sepiring berdua :D.




Usai sarapan kita kembali melanjutkan perjalanan menanjaki jalur ungaran bawen, ditemani oleh kendaraan pengangkut yang besar besar dan polusi juga terik matahari. Memasuki daerah karangjati, kepadatan lalu lintas semakin terasa karena adanya proyek peninggian jalan Bawen sejauh 22.5km, dan juga antrian kendaraan di pom bensin yang meluber sampai jalan raya. Untunglah saat kita melewati jalur bergas - bawen sedang tidak diadakan sistem Buka - Tutup, bisa - bisa kita terjebak di kemacetan hadeeh. Dan kita pun harus berjuang di Tanjakan terakhir dari pabrik Jeans terbesar hingga menuju terminal bawen tanjakan yang panjang dan tajam, dan dilanjut oleh bonus turunan sampai dengan banaran coffee yaaay.




Kita tiba di banaran coffe sekitar 11.30, ms. Nana langsung menyamperin teman - temanya yang outbond, namun dia tidak ikut bergabung melainkan mengajaku untuk istirahat dan menikmati minuman dan camilan saja di taman banaran coffee. Setelah cukup lama, ngobrol dan menikmati alam, kita pun berkeliling kebunkopi dengan sepeda lipat meski trek offroad :D. Dan setelah puas kembali gowes ke seamarang. Tentu trek pulang akan dominant turunan, namun tentu saja bbukan tidak ada halangan karena dalam perjalanan pulang aku harus sering mampir   toilet pom bensin karena perut sedang diare :D.











Demikianlah gowes kali ini yang meski tanpa hal luar biasa, namun menjadi hal luar biasa karena ms. Nana yang terus menguatkan ku untuk melanjutkan gowes tanpa BRT :D

Sunday, April 14, 2013

Bike Friendship and Culinairy (gowes Pening di Rawa pening)




Sudah lama tidak berkumpul dan gowes bersama - sama bersama teman - teman penghobi sepeda di semarang. Hal itu juga yang dirasakan oleh uncle duck, sehingga berinisiatif untuk mengajak teman - teman gowes bareng dan tujuan kali ini adalah ambarawa. Setelah digodok akhirnya acara gowes bareng itupun dilaksanakan pada hari minggu tanggal 14 april 2013, yang rencananya akan diikuti oleh 30 orang peserta, yang ternyata dari berbagai kota. Rencana kita akan loading dari semarang menuju ambarawa dan gowes dari ambarawa dengan tujuan ke pemandian muncul, bukit cinta, benteng belanda dan tentu saja menyusuri rawa pening.
Pada hari H, rencana kita akan berkumpul dan mulai loading pukul 5.30, namun karena satu dan lain hal, ternyata kita cukup menunggu lama karena ada beberapa problem dengan mobil pengangkut, akhirnya kita berangkat dari semarang pukul 7.15. dari 27 orang yang tercatat, beberapa harus batal ikut karena sakit atau keperluan lain, seperti icha, riu, motik dan juga bunga, sehingga rombongan yang berangkat dari semarang ada 22 orang. Dan beberapa teman lain sudah gowes maupun menunggu di ambarawa. Kita pun berangkat menuju ambarawa dengan mobil.








Tiba di ambarawa kita berkumpul di telkom ambarawa dimana teman - teman lain sudah menunggu untuk membongkar muatan alias sepeda kita. Hingga pukul 9.20 kita memulai perjalanan gowes bareng  ini. Yang akhirnya diikuti oleh 30 orang, dimana 26 memakai seli yang berasal dari semarang, salatiga dan juga ungaran, plus 4 orang teman dari ambarawa memakai MTB mereka nanti yang bertugas sebagai pununjuk jalan, marshal dan juga sweeper kita. Karena hari sudah terlalu siang untuk start maka kita pun segera memulai perjalanan gowes menuju bukit cinta yang kemudian dilanjutkan ke pemandian muncul. Dengan rute yang bervariasi dari jalan raya, jalan pedesaan, flat , tanjakan, turunan dan beberapa tikungan tajam.










Check point pertama adalah bukit cinta, sayang kita tidak bisa berlama - lama karena waktu yang sudah mepet akibta keterlambatan tadi. Dan kita pun segera lanjut menuju pemandian muncul. Dan akhirnya setelah 50 menit perjalanan kita pun tiba di pemandian muncul. Untuk berkuliner pecel keong, pecel belut dan pecel wader. Teman - teman yang sejak tadi belum sarapan pun segera menyerbu warung makan. Dan mulai memesan, dan ternyata pecel yang  penampilannya sangar karena penuh cabe merah ternyata tidak pedas. Teh nya juga enak, apalagi ayam goreng nya nyaaam. Gorengan yang dipesan juga ludes diserbu tidak lupa es kelapa muda dengan gula jawanya :D. Wader yang disajikan juga renyah. Kita pun istirahat dan menikmati sarapan.






Disaat sarapan ini pula uncle duck atas nama bersama memberi kenang - kenangan untuk Rio dan Juwanto Reza yang telah membawa dan mengharumkan nama semarang dalam mengikuti Audax borobudur minggu lalu dengan berhasil masuk 10 besar.  Selesai sarapan, kita pun melanjutkan rute selanjutnya menyusuri rawa pening, dengan estimasi jarak yang lebih jauh dari pada saat kita berangkat tadi. Karena rute ini adalah rute blusukan yang di pimpin oleh teman - teman jepara, saya tidak tahu persisnya jalan mana yang kita lewati, cukup ngikut yang didepan sajalah.
Menyusuri jalan pedesaan yang dikelilingi oleh persawahan dan juga pegunungan membuat gowes begitu menyenangkan karena cuaca yang sangat mendukung juga udaranya. Hingga akhirnya kita tiba di permuhaan candi soba. Dari sinilah blusukan yang sebenarnya dimulai, rute sudah berubah menjadi trek XC karena kita menyusuri single track membelah persawahan dan juga rawa2, jangan sampai tertinggal jauh karena pasti bingung arah mau kemana. Juga melewati desa - desa pengolah enceng gondok, kita pun sempat harus bertanya beberapa kali, karena sepertinya kita tersesat :D weheeeleh diperparah lagi dengan sepeda om Gus yang mengalami bocor ban beberapa kali. Dan juga matahari yang sudah mulai menunjukan keperkasaanya membuat kita agak kewalahan karena rute ini tidak ada mini market saudara - saudara :D hadeeeh sehingga saat menemukan warung kecil itu seperti oase surga di tengah gurun.
Hingga akhirnya kita tiba di Tuntang jalan raya solo - semarang,t api ternyata blusukan tidak berhenti sampai disitu. Karena untuk menuju ambarawa, kita tidak lewat jalan raya dan naik ke bawen, kita belok di jembatan besi tuntang kembali melanjutkan blusukan menuju ambarawa :D hadeeeh banyak rute single trek yang sangat menyenangkan hi hii hii

Hingga akhirnya sekitar pukul 3 kita pun tiba kembali di lapangan Kodim ambarawa, dan segera melepas lelah di salah satu frenchise mini market untuk mendinginkan badan dan juga menunggu teman - teman untuk regrouping. Setelah semua berkumpul kita kembali menuju telkom untuk kembali loading sepeda. Sebenarnya aku yang berencana gowes kembali ke solo, terpaksa batal karena ternyata waktu gowes kita lebih lama dari yang diperkirakan, sehingga terlalu sore untuk aku melanjutkan gowes. Akhirnya aku pun nebeng mobil teman dari salatiga (gaswat aku lupa namanya) dan dari salatiga aku naik bus kembali ke solo. Dan ternyat hujan deras pun menyambutku dan aku pun harus jalan kaki kembali kerumah dibawah hujan deras karena dompet tertinggal di semarang baguuus :p.





Dan begitulah akhirnya hari itu meski penuh dengan berbagai insiden dan tersesat, ,kita semua cukup menikmati  gowes ambarawa kali ini, bersepeda untuk berteman dan kuliner :D dan jarak yang kita tempuh meski rasanya jauuh sekali karena ketersesatan tenyata cukup sekitar 30an kilometer. :D
Semoga teman - teman tidak kapok, dan semoga masih akan banyak acara gowes bareng seperti ini. Terimakasih buat uncle duck yang telah berinisiatif  atass gowes bareng ini dan juga pick up untuk loading nya, terimakasih untuk teman - teman dari ambarawa yang mau menemanin dan menjadi penunjuk jalan, terimakasih juga untuk teman - teman yang sudah bersedia berpartisipasi ikut bersama - sama blusukan rawa pening. Dan speccial thanks buat my biking partner ms nana yang mau ikut. Dan satu lagi special thank buat temen kak iqbal (aku lupa namanya) yang memberiku tumpangan sampai salatiga.

See you in the next biking story :D

14.04.2013.