SLIDER

Wednesday, February 26, 2014

GOwes Sangiran episode 2


Setelah sehari sebelumnya kita puas mengunjungi candi prambanan dilanjtu gowes ke solo. Hari minggu tanggal 26 Februari seperti rencana semula kita gowes ke sangiran. Seperti biasa aku sangat malas untuk bangun dipagi hari hingga harus dipaksa oleh ms. Nana. Kita pun bersiap kita meninggalkan rumah sekitar pukul 7 pagi kali ini mampir dulu di pasar minggu manahan untuk membeli jajanan :p dan akhirnya berangkat gowes lagi sekitar pukul 7.30 pagi. 



Kali ini aku memakai "salem" sepeda federal jenis city cat yang sudah cukup usang, dan ms. Nana naik austin sepeda lipat downtube nova yang sudah dia upgrade weeew. Kita masih mengambil rute yang sama ketika gowes ke sangiran untuk pertama kali yaitu lewat terminal dan nusukan, palang joglo dan jalan solo - purwodadi. Kali ini kita tidak banyak berhenti untuk berphoto. Dan sperti biasa jalanan solo - purwodadi yang selalu ramai dengan kendaraan umum yang salip menyalip juga kondisi jalan yang banyak mengalami kerusakan memang membuat kita harus ekstra hati - hati. Kita sempat mampir di suatu minimarket di kalioso untuk membeli air minum dan jajan. Melanjutkan perjalanan kita tiba di gerbang selamat datang sangiran sekitar pukul 9 pagi. Dari gerbang selamat datang kita masuk lagi sekitar 4 kilometer untu tiba di situs museum sangiran. 






Mungkin karena bertepatan dengan hari minggu dan hari libur, museum sangiran pagi itu terlihat lebih ramai dan banyak pengunjung. Bahkan ketika kita tiba kita melihat rombongan pesepeda juga yang sedang berisitirahat. :D Langsung saja kita pun kembali masuk dan menikmati museum sangiran dengan berbagai diorama mengenai kehidupan jaman pra sejarah. Kali ini kita tidak memakan waktu lama mungkin karena ini adalah kunjungan kedua dan pada hari itu museum benar - benar ramai dengan rombongan wisata dari berbagai sekolah. Selesai berkeliling kita pun menuju kantin yang disediakan untuk menikmati sarapan seadanya yaitu mie ayam dan nasi soto. Kemudian berlanjut dengan berburu oleh - oleh untuk para keponakan dirumah :D tidak lupa untuk kita sendiri :p hii hii .


Tuesday, February 11, 2014

Gowes Menyusuri kebesaran Candi Ratu Boko dan Prambanan



Terkadang manusia sudah berencana tapi alam yang menentukan. Keinginan untuk gowes kembali ke Lasem sudah ada sejak tahun lalu, kembali menyusuri jalanan kota lasem dan ke vihara lasem memang sudah menjadi target liburan kita. Dan rencana itu kita matangkan pada 31 Januari 2014 bertepatan dengan moment imlek untuk bisa berkunjung ke tiongkok kecil didaerah pantura. Namun apa daya hujan yang merupakan berkah bagi teman - teman tionghua di minggu imlek terus menerus mengguyur kawasan pantura hingga menyebebakan banjir di beberapa kota di Pati, Kudus, Jepara bahkan semarang sehingga banyak titik - titik penghbung antar kota yang terputus karena banjir. 



monumen tenun klaten


Akhirnya kita pun pasrah selain untuk mengganti rencana alhasil setelah dibahas kita pun memutuskan untuk kembali mengunjungi kebesaran masa lalu didaerah klaten Yup tidak lain dan bukan kita ingin kembali menyusuri kebesaran candi candi di masa sanjaya yaitu Prambanan dan Ratu Boko tentu tidak lupa candi disekitarnya. Pada hari H, jumat 31 Januari seperti biasa aku dan ms. Nana janjian bertemu di solo dia naik bus patas dari semarang. Setibanya di solo sekitar pukul 9 kurang kita pun langsung lanjut menuju prambanan. Untunglah gowes kali ini tidak mampir di rumah makan jatayu :p karena aku sedikit bosan. Karena waktu sudah menunjukan sekitar pukul 12 siang Aku pun memutuskan untuk langsung ke hotel dulu untuk tanya kamar namun kita check in sekitar pukul 2 siang. Untu menghabiskan waktu kita memutuskan untuk kembali mengunjungi Candi sari yang terletak tidak jauh dari prambanan.candisari ini terletak 100 meter dari jalan raya prambanan Jogja kilometer 3, Ini sudah kali ketiga kita mengunjungi candi sari, pertama saat bikepacking ke purwokerto kedua saat Jisok dan sekarng yang ketiga, kita bisa lebih puas mengeksplor. 

di candi sari



menanjak ke sumber watu

Setelah puas menikmati candi Sari kita pun kembali ke hotel untuku check in. Istirahat sebentar sekitar setengah empat kita gowes menuju puthuk setumbunya prambanan yaitu situs sumber watu. Ternyata setiap sore hari dimalam minggu jalanan menuju sumberwatu cukup ramai dengan banyaknya anak muda yangn sekedar berhenti dan nongkrong entah ngobrol dengan menikmati pemandangan atau apa :D sebetulnya niat hati kita ingin menikmati sunset dari sumberwatu dengan melihat prambanan disore hari namun apa daya sekali lagi alam tidak mengijinkan mendung yang menggelayut membuat kita memutuskan untuk kembali turun. Ditengah perjalanan kita sempat terjebak hujan sehingga harus berteduh dulu disebuahh warung mie ayam saat aku membeli rica - rica cakar. Ternyata hujan berlanjut hingga malam hari alhasil kita pun hanya betah untuk beristirahat didalam kamar semalaman. Memulai aktivitas dipagi hari ms. Nana sudah membangunkan ku untuk mampir menikmati plaosan di paggi hari. Cuaca yang cukup cerah membuat kita betah di plaosan sambil menikmati hari dan tentu saja meghabiskan waktu untuk sekedar narsis. Sekitar pukul 8 pagi kita kembali kehotel dan menikmati sarapan yang telah disediakan, yaitu nasi goreng dan roti bakar. Selesai sarapan kita pun berkemas. dan melanjutkan perjalanan menikmati prambanan dan ratu boko. 


candi plaosan


pockieeeee



Tongsis :p







bandung bondowoso :p




safety first pake helm proyek
 Kali ini kita membeli tiket terusan dari prambanan seharga 45 ribu rupiah. Dengan shutle yang telah disediakan kita pun menuju ratu boko terlebih dahulu, menikmati candi yang merupakan reruntuhan istana yang hari itu cukup ramai pengunjung. Usai dari ratu boko sekitar jam 12 siang kita kembali dengan shutle menuju candi prambanan yang ternyata juga cukup ramai, namun berbeda saat terakhir aku ke prambanan kali ini kompleks candi siwa tertutup dikarenakan bangunan yang belum begitu stabil kita boleh masuk dengan berbagai persyaratan yaitu menggunakan helm proyek dan hanya dibatasi untuk beberapa pengunjung juga selama 15 menit saja. Puas mengitari areal Brahma (candi Prambanan) kita pun memutuskan untuk mengunjungi candi - candi disekitar areal prambanan dengan menyewa sepeda kali ini kita mencoba sepeda tandem :D meski sempat kikuk pada awalnya akhirnya kita pun menikmati perjalanan sepeda ini, kita mengunjungi candi lumbung, candi bubrah dan tentu saja tujuan utama kita candi sewu. Kita membatasi diri kita untuk berkeliling hingga sampai pukul 3 sore karena harus kembali gowes kesolo oleh karena itu ketika pukul 2.30 kita memutuskan untuk keluar dari areal prambanan setelah menbeli oleh - oleh untuk keponakan. 
Roro JOnggrang :p


kata tukang sewanya suruh naik tp takut

naik tandem kikuk

candi sewu


Kita pun kembali gowes ke solo, tidak lupa untuk mampir dulu membeli rica cakar. Dan sarapan yang terlambat yaitu nasi padang di pinggir jalan raya dekat prambanan. Usai makan sekitar pukul 4.20 kita langsung kembali gowes ke solo. Tanpa hambatan yang berarti kecuali perut ku yang ternyata kambuh karena telat makan dan diperjananan banyaknya truk pengangkut batu dan material lain yang berjalan lambat disebelah kiri sehingga membuat kita agak kesulitan. Dalam perjalanan kita juga sempat terhenti oleh rintik hujan yang syukurlah berhenti saat kita melintas, tiba di solo sekitar pukul 7 malam aku memutuskan untuk mampir terlebih dahulu di salah satu tenda kedai susu yang terkenal di kota solo untuk menikmati segelas susu cokelat hangat :D 

dipotret sama orang misterius ternyata om moko JFB

Tiba dirumah malam itu waktu kita gunakan untuk beristirahat.

Monday, February 3, 2014

Berkeliling Jateng dalam satu hari



Dijakarta ada taman Mini Indonesia Indah atau disingkat TMII yang berisi miniatur - miniatur berbagai rumah adat atau tempat - tempat khas suatu daerah di seluruh Indonesia. Nah disemarang juga ada tempat seperti ini, namanya Puri Maerokoco. Sebetulnya tempat ini sudah sangat lama diresmikan taman yang berisi miniatur jawa tengah. Terletak didaerah marina semarang.






Pada hari minggu tanggal kemarin kita memutuskan untuk gowes kedaerah semarang saja mengingat musim hujan yang  masih mengurung semarang. Kita pun gowes ke daerah sekitar marina saja. Dikawasan marina juga terdapat vihara Mahavira yang berisi 120 patung budha juga pilar - pilar yang mengililingi vihara. Vihara ini juga terdapat patung dewi kuan im.








Dari vihara kita pun berjemur dipagi yang mendung ini dikawasan pantai marina. Pada hari minggu kawasan pantai ini banyak dikunjungi orang, terutama keluarga dan pasangan kekasih yang ingin menghabiskan waktu bersantai bersama keluarga meski hanya sekedar menikmati suasana pantai maupun mandi :p.







Setelah cukup lama menikmati suasana laut kita pun menuju Maerokoco yang terletak dikawasan marina tepatnya disamping PRPP. Dengan membayar tiket 5 ribu rupiah kita pun bisa masuk dan menikmati kawasan maerokoco. Tata letak anjungan di maerokoco disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya, jangan khawatir di pintu depan sudah ada peta masing - massing anjungan sebagai patokan. Disetiap anjungan juga terdapat miniatur bangunan khas tiap daerah ada candi sukuh dan gerbang candi cetho di karanganyar, ada candi sewu di klaten. Juga candi borobudur di magelang. Dan masih banyak lainya. Tidak lupa ada anjungan yang menyediakan makanan khas tiap daerah seperti dawet banjarnegara. Namun sayangnya meski begitu maerokoco memang terilhat kurangt terawat apalagi jika kita lebih masuk kebagian dalam. Banyak anjungan yang sudah berubah menjadi tempat tingga. Bahkan anjungan yang rusak karena rob. :( nevertheless maerokoco still worth visiting apalagi tiket masuk yang Cuma 5 ribu rupiah :D.