Monday, March 5, 2012
From Solo With LOve Gowes PP Solo-Semarang-solo
LONE RIDING GOWES BATIK TO SEMARANG
waktu masih menunjukan pukul 4 pagi kala itu ketika aku terbangun, maka aku pun memutuskan untuk tidak kembali menutup mata tapi tiduran sambil menunggu adzan subuh atau alarm pagi ku berbunyi. yup hari ini jumat 2 Maret 2012 aku memutuskan untuk lone riding gowes dari solo ke semarang. setelah menghitung jarak dari rumah-kampus-kost sekitar 112 km dan sebelumnya aku sempat bertanya2 pada om topo dan dany tentang pengalaman mereka gowes solo-smg. dan juga aku sudah begitu hafal jalan solo - smg. karena hampir tiap minggu aku lewati. maka pagi itu aku pun bersiap, dengan bekal seadanya. dua botol air mineral yang ada dirumah pun aku bawa, untuk bekal minum dijalan.
selesai mandi pagi itu, dan telah membawa semua bekal yang ada, aku pun mulai mengeluarkan shaun my old da bike. yuuup kali ini pengalaman gowes tidak dengan my lovely pockie. karena pockie masih berada di semarang, maka aku pun membawa shaun untuk aku gowes. sebelumnya aku mampir di minimarket 24 jam di dekat rumah untuk membeli lemon water yang mengandung isotonik. entah kenapa sejak di perkenalkan oleh tante elvi minuman ini biasa menemani apa lagi bila gowes itu akan penuh dengan tanjakan dan terik panas matahari, minuman itu cukup mengembalikan energi meski aku tidak pernah meminumnya jika tidak sedang gowes :p. ya aku cukup membeli satu botol untuk bekal karena aku tahu trek setelah boyolali dan salatiga akan penuh dengan tanjakan tajam.
sekitar setengah enam aku pun mulai meninggalkan kota solo, suasana masih gelap hanya beberapa orang keluar untuk berolah raga dan beberapa pekerja mulai keluar untuk bersiap membuka lapak mereka. aku pun memacu shaun agak cepat meninggalkan kota solo, ya karena dari solo menuju kartasura berupa trek datar satu satunya trek yang sangat enak untuk sprint hampir sepanjang 10 km masih berupa jalan datar.
sampai di kartasura menuju boyolali trek sudah berupa tanjakan halus, matahari sudah mulai muncul tapi dari kejauhan masih tanpak kabut yang menyelimuti kota. tanjakan halus mulai lebih terasa ketika memasuki kecamatan teras boyolali hingga masuk di kota boyolali. perutku sudah mulai lapar kala itu, namun sampai masuk di kota boyolali, tak kulihat warung warung yang sudah buka. mungkin karena memang masih terlalu pagi. hingga akhirnya aku tiba di jalan pandanaran aku pun melihat warung soto seger yang sama dengan yang biasa kukunjungi di solo jika aku melakukan bikepacking dari solo. maka aku pun menyempatkan diri untuk mampir, untunglah warung yang di pandanaran ini belum seramai jika aku makan di solo. mungkin karena maish pagi, sekitar pukul 7.30 aku sampai di warung ini. maka aku pun memesan satu mangkok kecil soto sapi dan es jeruk juga tempe goreng. akhirnya aku pun bisa sarapan meski hanya memakan beberapa sendok saja soto yang ada :D aku cuma suka kuah nya karena pada dasarnya aku tidak suka nasi berkuah :p ternyata di meja aku duduk, tiba rombongan sepeda dari klaten, mereka gowes dari klaten hanya untuk makan soto dan pulang :D mereka naik road bike. kita pun ngobrol sebentar. setelah itu aku pun pamit melanjutkan perjalanan.
melewati perbatasan boyolali menuju ampel, maka sudah dimulailah tanjakan tanjakan curam yang akan menghadang perjalanan ku. ditambah lagi shaun adalah sepeda dengan rim 16' dan single speed. maka aku pun harus extra tenaga untuk menaklukan tiap tanjakan yang ada. meski tetap tidak lupa seperti biasa untuk berphoto di tiap spot yang bisa kujadikan objek narsis sepedaku. satu demi satu tanjakan dan turunan yang ada pun kita taklukan.untunglah cuaca masih berada di pihat ku dengan mendung yang menyembunyikan terik matahari.meski sesekali aku harus terbuang kepinggir oleh truk dan kontainer yang lewat, hingga akhirnya aku tiba di salatiga sekitar pukul 10.00 tanpa menghiraukan lalu lalang kendaraan dan orang yang lewat maka aku pun sempat kan bernarsis ria di depan gerbang kota. :D
setelah puas berphoto aku pun kembali melanjutkan gowes melewati tanjakan dan turunan kota salatiga, di persimpangan ABC aku mengambil arah kota. karena jika mengambil jalan bus maka akan penuh dengan tanjakan curam dan terlalu padat angkutan umum, tapi sayang ternyata masuk di daerah pasar kota jalan dialihkan menuju taman pancasila, aku pun mampir sebentar menikmati taman pancasila. tempat ini mengingatkan akan peristiwa funbika salatiga tahun lalu :D. kemudian aku pun gowes menuju arah kemiri sempat diajak balapan menkalukan tanjakan oleh anak smp dengan mtb nya saat melewati pasar sapi sampai kemiri :p
keluar dari salatiga sempat di manjakan oleh beberapa turunan sampai dengan tuntang, meski harus dibayar dengan beberapa tanjakan di depan. di daerah sekitar tuntang banyak ditemuai pengrajin rambak udang, yang sedang menjemur rambak mereka di pinggir jalan. disini trek masih naik turun, sampai akhirnya harus menaklukan tanjakan panjang dari rawa pening menuju banaran.
aku sempat berhenti sebentar untuk istirahat, dan melihat beberapa truk yang sangat ngeden ketika melewati tanjakan yang sama :p dari banaran aku pun harus kembali menanjak menuju bawen. tiba di terminal bawen. ternyata tanjakan tajam dan panjang masih kembali menghadang. dan matahari sudah mulai bersinar terik, sesekali aku berhenti untuk minum atau hanya sekedar ambil nafas, maklum sepeda ku single speed :p (alasan?? hii hii)
dari bawen trek dominan tanjakan dan turunan, untunglah kendaraan tidak begitu padat sehingga sesekali aku dapat menikmati turunan yang ada yiiihaaaa ... sekitar 12.00 aku pun memasuki kota ungaran. trek masih di dominasi jalan naik turun. bahkan masuk kota ungaran menuju semarang, terdapat tanjakan yang panjang. maka akupun pelan pelan saja melahap tanjakan yang ada.
dan akhirnya sekitar pukul 12.30 aku tiba di batas kabupaten semarang dengan pudak payung, dan itu artinya aku akan disuguhi turunan yipiieee...sayang nya karena jalanan yang ramai aku tida bisa menikmati turunan yang ada. memasuki kota semarang dari sukun, tentu trek akan berupa jalan naik turun, dan tentu saja turunan yang sangat maut yaitu gombel lama sadiiis dari semua turunan yang ada, turunan gombel lama masih sangat lah menakutkan dengan kecuraman dan jalan bergelombang nya. bahkan mobil tangki di depan ku saja tidak berani menggeber mobil nya, hingga aku pun hanya bisa pasrah mengikuti dibelakang sambil menahan rem shaun, hingga dapat celah untuk menyalip. akhirnya aku pun tiba di kota semarang sekitar pukul 13.00. dan kembali melanjutakan perjalanan menyusuri tanjakan dan turunan yang ada menuju kampus ku yang terletak di tugu muda. sampai di tugu muda sekitar setengah dua. dan aku pun menghabiskan waktu hingga pukul setengah tiga. mampir di kampus terlebih dahulu. untuk kemudian pulang ke kost yang terletak dibulu.
yess finally aku pun bisa juga menyusuri jalan solo-semarang dengan sepeda tua ku, meski hanya berbekal satu setengah botol air mineral :D dengan gear yang apa adanya. maka setiba di kost aku pun istirahat sebentar. dan malam nya seperti tidak habis gowes menempuh 100km lebih selama 6 jam,aku pun keluar janjian dengan asrul untuk nr sebentar hunting makanan dan membeli peralatan untuk asrul. lumayan dapat traktiran dari asrul yang habis gajian. :D sayang nya malam hari itu aku tidak dapat tidur nyenyak karena hawa panas dan banyak nya nyamuk yang menggigit tubuhku.
dan setelah menghabiskan weekend di semarang dan mengurus urusan kampus, maka keesokan harinya aku pun kembali dengan niat semula untuk pulang ke solo dengan kembali gowes dengan shaun!!
dikarenakan tidur yang tidak nyenyak dengan ganas nya nyamuk, bahkan setelahi di oles lotion anti nyamuk pun, mereka masih tetap menggigit aku bangun agak kesiangan. aku mulai meninggalkan kost sekitar setengah enam. berbeda dari gowes solo - semarang, dimana di awal kita hanya akan mendapati tanjakan halus, sampai boyolali dan beralih pada jalan naik turun dan tanjakan dan turunan menuju semarang. maka untuk keluar dari semarang apalagi dari lokasi kost ku yang berada di suyudono maka kita harus dihadapkan untuk menaklukan tanjakan tanjakan tajam yang ada, jika dari simpang lima tentu adalah tanjakan siranda,lewat sampangan ada tumpang, papandayan, unika atau unnes yang akan membawa kita menanjaki gunung pati tapi bisa langsung sampai ungaran . dan tanjakan yang kupilih karena memang dekat dengan kost, dan rute termudah dan juga sering kulalui adalah gajah mungkur, meski terlihat halus diawal, melewati wiliam booth maka akan terasa tajam nya tanjakan gajah mungkur. setelah mengambil nafas sebentar di dekat pom bensin. maka aku pun meneruskan perjalanan menyusuri kaliwiru, tanjakan tajam kedua setelah kaliwiru, tanjakan wika. meski pendek tapi tanjakan ini sangat lah tajam, apalagi mendekati ujung tanjakan, cukup berat juga dirasakan oleh shaun dengan rim 16 nya. meski setelah itu disuguhi turunan. kita dihadapkan oleh momok tanjakan gombel. sekitar 6.40 aku pun mulai menyusuri gombel, meski harus berhenti beberapa kali dulu untuk mengambil nafas. sayang disini kamera ku memory eror (minta di format, tapi jika kulakukan maka gambar kemarin hilang, maka aku pun berupaya mengembalikan memory tanpa menformat meski sering gagal alhasil aku tidak bisa mengabadikan gambar :( ) akhirnya setelah gombel terlewati aku pn melaju menuju sukun, disini lalulintas mulai padat. apalagi ketika menyusuri tanjakan dari sukun ke pudak payung yang sejauh 2km. dengan lalulintas padat rasanya seperti siksaan. ketika menanjak dengan si kecil shaun harus berhimpitan dengan truk dan mobil yang lalu lintas. maka akupun sesekali mengalah untuk berhenti dan membiarkan kendaraan lewat.
lalu lintas yang cukup padat terus berlanjut meski memasuki gerbang kabupaten. hingga karang jati. tapi sedikit lega karena jalan di karang jati cukup lebar, sehingga dapat leluasa menanjakai tanjakan yang ada ataupun turunan. sayang nya cuaca kali ini sangat tidak berpihak padaku, meski baru pukul 11.00 memasuki kota bawen matahari sudah sangat terik, membuat baju ku penuh peluh, bahkan masker dan topiku basah oleh keringat. menaklukan tanjakan pun akan membuat sangat berkeringat. dengan cuaca yang sangat panas dan lalu lintas kendaraan yang merayap membuat ku cukup lambat menggowes shaun. hingga akhirnya aku memasuki kota salatiga sekitar pukul 12.30. melanjutkan perjalanan menyusuri kota salatiga dengan panas yang ada, membuatku sangat mudah haus, ingin rasanya cuma minum es saja. bahkan sempat down dan ingin berhenti untuk naik bus. tapi aku terus coba bertahan. sayang nya dalam dari semarang sampai salatiga perut ku belum terisi oleh sarapan maupun makan siang. entah rasanya perut ini sudah kenyang saja :p
keluar dari salatiga lalu lintas masih saja padat, kadang aku harus rela jalan di pinggir jalan tanah dan berbatu. karena aku melawati jalur yang sama ketika berangkat, maka trek disini masih berupa tanjakan dan turunan hanya kebalikan saja dari ketika berangkat. tiba di tengaran mendung mulai menggelayut, bahkan hujan pun mulai turun, maka aku pun mulai memasukan semua hape, dompet dan kamera ke dalam tas dengan bag cover nya. aku pun melanjutkan mengayuh shaun, hujan deras pun turun. tanpa menggunakan rain coat. aku pun terus melanjutkan perjalanan. dengan trafic yang padat dan hujan yang deras, turunan yang ada menjadi menakutkan apalagi dengan turun nya hujan, rem sepeda menjadi kurang makan. maka aku pun berhati hati menuruni tiap turunan yang ada, apalgi di beberapa turunan tajam, truk di belakang ku sudah membunyikan klakson nya menyuruh ku untuk minggir :( .
aku pun memasuki kota boyolali sekitar pukul 15.30 hujan pun masih belum menunjukan untuk reda, untunglah dari kota boyolali, lalulintas sudah tidak sepadat sebelumnya. dan tentu saja jika sebelumnya adalah menanjak halus dari solo ke boyolali. maka dari boyolali menuju solo adalah turunan!!! yeeey maka shaun pun menyusuri jalan turunan halus sepanjang boyolali dibawah guyuran hujan, aku pun memasuki kota solo sekitar pukul 16.00 dan entah kenapa sejak dari hujan turun sampai memasuki kota solo, aku terus saja gowes tanpa berhenti untuk istirahat ataupun minum. mungkin karena badan sudah basah oleh hujan? sehingga tidak banyak keringat keluar untuk diganti? aku pun langsung gowes menyusuri jalan slamet riyadi menuju rumah ku. yipeee finally im home, after a long rush hour.
sekitar 9 jam perjalan dari semarang - solo yang padat lalu lintas, aku pun tiba dirumah. dan tanpa kusadari sepanjang perjalanan aku sama sekali tidak makan nasi atau makan apapun, hanya minum air putih saja. tiba dirumah sekitar pukul 16.30 aku pun segera mandi, membersihkan diri yang penuh dengan tanah hujan.
dari pengalaman gowes bolak balik, ternyata jalur solo - semarang jauh lebih bersahabat dari jalur semarang - solo. karena jika start nya dari semarang bawah, tenaga kita akan sudah terkuras di awal gowes. dan kita masih harus menaklukan banyak tanjakan yang ada sampai dengan kota boyolali untuk bisa menikmati turunan. sedang dari arah solo - semarang, diawal solo-boyolali sepanjang 25km kita hany menaklukan tanjakan halus sepanjang 15km sampai boyolali dengan sisanya tanjakan dan turunan yang masih bisa dilalui. dan ternyata meski dengan ban 16' dan single speed dan cuma berbekal air mineral aku masih bisa menempuh jarak sepanjang 220km dengan waktu 16 jam perjalanan.
dan sepertinya sekarang shaun sudah perlu istirahat dan cek bengkel, karena tadi kudengar BB nya mulai berbunyi ketika ku gowes (klotak klotak) .. maaf kan aku shaun huu huuu ...
well inilah pengalaman ku lone riding (again) meski sebenar nya sangat tidak disarankan untuk lone riding jarak jauh, untuk mengantisipasi segala hal yang terjadi dijalan.
p.s 1 SHaun adalah sepeda lipat model lama keluarah dahon, dengan frame full besi dan rim roda juga besi, meski terdapat 5 gear tambahan (model kuno) tapi karen tidak berfungsi maka aku dengan "senang hati" tetap memakai top gear tanpa bisa shifting
p.s. 2 yess hem batik yang aku pakai untuk gowes semarang-solo adalah baju yang sama ketika kupakai berangkat solo-semarang, tanpa sempat mencuci, so ketika gowes semarang-solo dengan terik matahari mandi keringat dan asap dari padat nya lalu lintas, untunglah tidak begitu bau :p
p.s 3 thanks to all my friend for the support ..
maping via endomondo and tracking via hape ga visa full karena batere hape ga tahan lama
RH.05.03.2012
Labels:
ananda ranz,
folding bike
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
busettttt, mantaf mas/mbak nih?bingung..hehe maaf
ReplyDeletedah lama gak gowes jadi pengen lagi nih....
panggil saja ananda mah kalau bingung :p
ReplyDeleteBujubuneng ... keren boz. Jd pngin gowes bertualang ...
ReplyDeleteayoo lets bikepacking
ReplyDeleteshaunnya djual g ? naksir nich ...
ReplyDeletewah maaf shaun ga dijual
ReplyDeleteSaya baru di solo dan ad rencana goes ke semarang. Apa bisa info? Atau no hp? Thx
ReplyDelete