SLIDER

Tuesday, March 26, 2013

Gowes Baturaden - Perfect Spontanious


 

Gowes Baturaden - going Home?? Why So soon

Hari kempat jumat 22 maret 2013, sebetulnya saat itu kita memutuskan untuk pulang, namun berat rasanya perjalanan itu harus berakhir begitu saja tanpa sempat mengunjungi daerah wisata purwokerto. Maka dengan spontanitas kita pun memutuskan untuk gowes ke baturaden, yuuup sekitar pukul 9 pagi cukup siang untuk memulai perjalanan ke baturaden, kita pun kembali mempersiapkan sepeda untuk gowes ke baturaden. Kali ini kita dari jl sudirman menuju arah unsoed. Dan kembali bernarsis ria di depan universitas unsoed. Dari pusat kota menuju baturaden hanya berjarak sekitar  16km an namun trek nya adalah mendaki alias menanjak panjang setinggi 800mdpl. Darih alus hingga curam. Tanjakan halus bisa kita rasakan hingga kampus unsoed. Namun meninggalkan unsoed tanjakan sudah sedikit tajam. Hingga 10 kilometer dari pusat kota, tanjakan sudah sedikit tajam.

 

Tidak lama kita  pun memasuki pintu masuk area wisata baturaden, kita tidak dipungun biaya :d dan dari sini perjalanan akan semakin berat karena pendakian jalan dengan sepeda sudah mulai sulit karena trek jalan yang cenderung tajam. Dan ternyata cuaca kembali tidak bersahabat karena hujan kembali mengguyur, maka kita putuskan berhenti sebentar menunggu hujan reda, karena tidak juga reda maka kita memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan dibawah guyuran hujan deras. Tentu saja kita harus berhati hati karena trek yang menanjak tentu akan membuat mobil dan motor dipacu dengan kencangnya.





Akhirnya kita tiba di tempat wisata baturaden sedikit kebingungan dengan petunjuk arahnya, kita memutuskan menuju pancuran pitu. Namun sayang kita tidak disarankan melanjutkan perjalanan karena 5 kilometer menuju pancuran pitu jalanan sangat terjal dan mendaki curam juga rusak, penjaga sangat khawatir sepeda kita rusak. Oleh karena itu kita pun putuskan menuju telaha sunyi namun kembali niatan tersebut harus kita urungkan karena waktu yang tidak akan cukup. Maka kita putuskan untuk berbalik arah menuju wana wisata baturaden saja, dan menikmati baturaden sambil beristirahat.

 
 



Sekali lagi kita tidak bisa berlama - lama karena mendung kembali menyelimuti langit bersama gemuruhnya. Kita memutuskan untuk kembali ke penginapan, dan ternyata tidak berapa lama hujan pun turun bersama angin kencang, maka perjalanan kita turun pun sangat berbahaya karena turunan curam yang dihiasi air hujan sangatlah licin.







Tiba di penginapan kita pun segera membersihkan diri, setelah istirahat sebentar kita kembali berkeliling purwokerto di malam hari, untunglah hujan sudah reda. Sehingga kita bisa berkunjung ke klenteng Ho Tek Bio yang terletak dibelakang (Samping) pasar wage yang kebetulan dekat dari penginapan kami. Klenteng Ho tek Bio merupakan salah satu klenteng terbesar di purwokerto, dibangun pada tahun 1978 dan di renovasi pada tahun 1987. di klenteng ini sering digunakan juga untuk perayaan imlek. Dan sepertinya di klenteng ini juga terdapat beberapa peralatan barongsai.  Ternyata klenteng ho tek bio tidak hanya adda di purwokerto tapi juga di Sokaraja dan Purbalingga meski lebih keciil.
 












Tidak lupa malam itu, kita kembali menikmati makan malam, kaki lima. dan juga sedikit menikmati alun - alun kota purwokerto dimalam hari. 



Hari ke lima Ssabtu 23 Maret 2013, Hari ini kita bersiap pulang ke semarang, karena malam nanti akan ada acara NR earth Hour, dimana miss nana sebagai wakil ketua b2w Semarang, menjadi salah satu panitia.  Oleh karena itu kita harus segera bergegas ke semarang, namun sebelum itu aku harus berburu oleh - oleh khas purwokerto untuk keluarga yang jauh - jauh hari sudah nitip hadeeeeh ...






Rute ke semarang, kali ini kita tidak lewat magelang, namun via purbalingga - wonosobo - kledung pass - temanggung - secang - bawen - semarang dengan hiasan kemacetan di bawen karena weekend, dan perbaikan jalan. Sehingga kita pun terlambat datang ke acara NR earth hour. Tapi tetap kita bisa menikmati kebersamaan malam itu. :D





Demikianlah selama seminggu penuh kita habiskan waktu diatas sepede, menikmati kota - kota di jawa tengah bersama keindahan dan ciri khas kota tersebut, dan cuaca pun tidak luput menemani perjalanan kita, dari sejuk, panas terik hingga hujan badai. Thanks allot buat my biking mate Nana Podungge yang sudah mau menemani gowes. Thanks allot buat Pockie yang harus dibebani dengan bagasi yang begitu banyak :D .

Dan tentu saja terimakasih atas keramahan - keramahan penduduk sekitar yang selalu memberi kita support dan petunjuk jalan :D

WH.27.03.2013

Bikepacking Solo - Purwokerto Lost And Found

 

Gowes Solo - Purwokerto Ketersesatan Yang Indah

Musim ujian sama dengan musim liburan bagiku yang anak kuliahan dan miss nana yang notabene seoarang guru. Liburan panjang kali ini kita pergunakan untuk kembali bikepacking, rencana yang digodok secara mendadak ini menggantikan bikepacking kita ke cirebon tahun lalu. Purwokerto dipilih oleh miss nana entah apa alasanya. Selesai mengikuti latihan bersama hari minggu tanggal 22 maret kemarin, senin pagi kita segera bertolak ke solo, miss nana dengan austin sepeda lipat downtube nova orange kesayanganya. Senin hari kita habiskan waktu untuk berburu kulineran di solo, dan juga menyelesaikan tugas - tugas sebelum bikepacking. Kita mulai berangkat bikepacking hari selasa tanggal 19 maret, berangkat dari rumahku sekitar pukul 7 pagi dan tentu aku pun membawa pockie sepeda lipat pocket rocket kesayanganku.


Target hari pertama ini adalah solo - purworejo, sejauh 116km, sebetulnya rute ini adalah rute yang pernah kutempuh ketika mengikuti Srikandi inspirasi bagi negeri Jilid 2 tahun kemarin, dengan menyusuri wates. Namun ketika aku coba buka via google map, si gmap mengusulkan rute yang berbeda, yaitu segaris lurus dari jogja, via godean. Dengan sedikit pertanyaan ada rute yang Cuma lurus dan lebih pendek kenapa tahun lalu kita memutar via wates? Pertanyaan yang polos tanpa aku cari tahu lebih lanjut degan melihat terrain. Maka aku pun memilih rute via godean :D. Pada hari pertama ini kita berangkat cukup santai dan berhenti untuk berbelanja karena ternyata banyak barang yang kelupaan kita bawa :p. Dari solo menuju klaten kita melewati rute baki yang menanjak halus.




Dari klaten kita sempatkan mampir di candi sari kalasan,candi yang terletak 100meter dari jalan raya prambanan - kalasan ini adalah salah satu candi budha, namun dari arsiteknya mirip sekali dengan candi budha bahka stupa yang mengingatkan pada candi borobudur dan juga patung yang mengingatkan akan patung bali. Didalam candi sari terdapat beberapa ruangan - ruangan. Sayang ktia tidak bisa menikmati seluruh keindahan candi karena sedang diadakan renovasi. Sayangnya saat melanjutkan perjalanan aku harus berbalik arah ke candi sari karena ada barang yang ditinggalkan oleh miss nana .. Hadeeeh. Lanjut menuju jogja sekitar pukul 1 siang, panas terik sudah membuat kulit ini menjadi lebih gosong, hingga sampailah ke godean. Mendung yang sangat gelap sedikit demi sedikit menutupi langit.



Dan akhirnya tidak berapa lama hujan pun datang, membahasi perjalanan kita. Maka kamera dan yang lain pun masuk panier. Menyusuri jalan godean aku sedikit ragu apakah jalan ini akan membawa kita ker purworejo? Maka tiba di suatu pasar kita sempatkan bertanya, dan sedikit terkejut dengan jawaban yang didapat, bahwa ya jalan tersebut akan membawa kita ke purworejo namun kita melewati pegunungan??? Baguuuus, yah sudah kepalang basah kita pun kembali melanjtukan perjalanan, dengan trek khas pegungunan yang kaya akan tanjakan dan trek rolling, dengan guyuran hujan yang makin mendeeras. Hingga keterkejutan kita bertambah bahwa kita melalui wilayah west prog aliass kulon progo, setahuku kulon progo kan bergunung gunung?? Lhah dan ternyata dugaanku benar di depan kita sudah berjajar pegunungan pegunungan jawa tengah. Kembali melanjutkan perjalanan, sekitar pukul 3.30 sore kita hampir mendaki kearah tanjakan tajam untuk membelah pegunungan kulon progo menuju purworejo.



Hingga ketika bertanya arah, seorang bapak - bapak menyarankan kita untuk berputar arah menuju wates saja, karena rute yang kita lalui cukup berbahaya apalagi hari akan menjelang malam dan juga hujan yang kemungkinan bisa menderas, hutan akan sangat gelap dan sepi. Mendengarkan nasehat orang setempat tentu kita setuju saja, karena takut terjadi apa apa. Maka kita pun memutar menuju wates sejauh 23 kilometer.

Hujan yang terlihat mereda ternyata kembali menderas saat kita memasuki kota wates pukul 5 sore. Kita berhenti di suatu rumah makan padang, mengisi perut yang semenjak siang belum terisi. Karena hujan yang tidak juga mereda, dan hari yang menjelang malam, kita memutuskan untuk tidak melanjtukan perjalanan ke purworejo, namun menginap dulu di wates. Untunglah kita menemukan tempat menginap tidak jauh dari tempat kita makan. Hari kedua rabu 20 maret 2013, dari wates kita tetap pada rencana semula yaitu menuju gombong sejauh 90km, tentu saja dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan apabila kita star dari purworejo. Namun sayang nya perjalanan kita kali ini pun kembali menemui hambatan, ketika check out dari penginapan pukul 7 pagi, ternyata ban pockie mengalami bocor, ban.




Kita menuju tempat tambal ban terdekat, namun sayangnya tukang tambal ban tampak tidak begitu ngeh dengan penampilan kita yang membawa banyak barang dan siap untuk perjalanan jauh, sehingga dia tampak lempeng dan santai mengerjakan ban pockie yang bocor, kita pun menunggu hingga kelelahan dan mengantuk sampai pukul 9 pagi hadeeeeh.... Melanjtukan perjalanan kita pun langsung mengayuh pedal menuju purworejo, sekitar 30km pukul 11.40 kita pun tiba di purworejo dengan panas terik yang cukup membuat kerongkongan kita kering, maka kita pun berhenti sebentar di minimarket untuk membasahi kerongkongan, melanjutkan perjalanan kali ini aku pun hanya mengikuti angkot warna kuning dengan trayek purworejo - kutoarjo sebagai kepastian tidak salah jalan lagi.

 







Tiba dikutoarjo, kita kembali melanjutkan perjlanan menuju kebumen, dan hari ini langit seperti kehabisan air untuk turun sebagai hujan, maka hanya matahari yang menunjukan keperkasaanya maka kita pun berhenti sebentar di suatu warung dawet ireng, untuk kembali membasahi kerongkongan dan sedikit ganjal perut, karena sudah pukul 1.30 siang dan kita belum makan siang, maka ketika 10 kmpukul 14.00 kemudian memasuki daerah ambal, kita berhenti disuatu warung yang menjajakan anakan masakan ayam dan bebek, kita pun dengan lahap menyantap porsi makan siang kita masing masing dan kembali memanjakan kerongkongan dengan es teh.



 



Melanjutkan perjalanan memasuki kota kebumen, kita kembali berhenti di warung angkringan untuk memanjakan kerongkongan sambil bertanya arah kepada si penjual. Dan selanjutnya tidak berapa lama, saat matahari kembali sembunyi dibalik awan, membuat kita dapat mempercepat perjalanan sekitar pukul 16.00 sore kita pun tiba di gombong. Maka malam hari itu pun kita putuskan untuk beristirahat di gombong, dan menikmati kota gombong beserta kulinernya dimalam hari.







Hari ketiga kamis 21 maret 2013, Pagi harinya melanjutkan perjalanan kita sempatkan dulu sarapan di warung sop miran yang terletak di pasar wonokriyo gombong dekat penginapan kita, yang ternyata adalah warung sop terkenal yang ada di gombong (menurut sumber asli gombong). Selesai sarapan kita menuju benteng van der wijck yang merupakan salah satu obyek peninggalan sejarah dan juga tempat wisata di gombong, untuk artikel nya bisa di baca di sini (). Sayang sepeda kita tidak bisa masuk :(. Selesai berwisata di benteng, kita kembali melanjutkan perjalanan menuju banyumas, keluar dari gombong, trek kali ini sudah mulai didominasi oleh trek rolling naik turun, dari gombong kita menuju sumpiuh, hingga perempatan buntu.











Dari perempatan buntu kita mengambil jalan kekanan menuju banyumas, dari perempatan buntu ini lah trek mendaki dimulai setinggi 285 mdpl dalam 4 kilometer, wedew. Tiba dipuncak kita dimanjakan oleh turunan hingga sampailah di kota banyumas, dari banyumas trek kembali mendaki hingga sampailah di sokaraja. Di sokaraja kita sempatkan berhenti karena cuaca yang kembali begitu panas, dan miss nana ingin mencicipi kembali soto sokaraja. Selesai makan kita pun sedikit santai menikmati kayuuhan sepeda hingga akhirnya kita memasuki kota purwokerto sekitar pukul 4 sore, lega sudah akhirnya kita sampai juga di kota purwokerto, meski banyak kejadian yang sedikit menghalangi perjalanan kita.



Di purwokerto kita pun menginap di sekitar jl. Sudirman yang notabene adalah pusat kota. Penginapan yang cukup kuno yang mengingatkan kuu akan rumah nenek ku :D. Menikmati kota perwukerto dan masakanya membuat ku sadar, bahwa daerah banyumasan semua masakanya sangat pedas .. Hadeeeeh..... Begitulah maka malam itu pun kita menginap di purwokerto. Setelah 3 hari perjalanan menyusuri jalan raya banyumasan :D



TO be Continued ....

 WH. 26.03.2013