Pockie Vs Heist Gowes Jepara-solo
Jangan dibayangkan pocky vs heist adalah kita berlomba gowes antara pockie dengan heist.ga mungkin bisa lah sepeda lipat 20' dengan gear standar dibandingkan dengan heist. Judul pockie vs heist Ini adalah pengalaman ku gowes menemani srikandi jepara berlatih. Acara ini bermula dari beberapa minggu yang lalu sudah ada ajakan dari om putut untuk gowes jepara - solo dalam rangka mengecek jalan yang akan dilalui para srikandi inspirasi bagi negeri 21 april mendatang. Tapi karena beberapa hal, akhirnya acara tersebut batal. Maka dalam seleksi latihan untuk srikandi inspirasi bagi negeri sekalian maka aku dan Da pun gowes dari jepara - solo. karena aku belum punya sepeda yang sesuai aku masih memakai pockie kesayanganku.
Dan untunglah atau sayang nya gowes ke solo ditunda untuk hari sabtu, meski belum jelas juga kapan waktunya. Aku pun janjian ketemu Da di lapangan tahunan, kemudian kita pun menuju ke kost da yang tidak jauh dari lapangan tahunan. Aku pun istirahat di tempat da sedang dia harus menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu.
Sore nya kita pun bersepeda berkeliling kota jepara. Sayang nya ketika kita mau mampir di museum kartini sayang nya sudah tutup jadi kita tidak bisa masuk. Maka kita pun melanjutkan perjalanan untuk mencari makan malam. Dan menu makan kita malam itu adalah ikan srepeh .. Traalaaa..sudah setahun yang lalu aku makan ikan srepeh untuk pertama kalinya. Dan harus menunggu hampir satu tahun lagi untuk bisa makan ikan srepeh khas karimun ini :p. Setelah selesai makan kita pun melanjutkan keliling kota, dijalan kita bertemu david salah seorang pendamping da berlatih. Dan seorang pembalap. Mereka pun bercakap cakap mengenai latihan dan trek gowes, serta acara gowes ke solo besok. Wah mendengar percakapan mereka aku jadi agak parno, habis mereka sepeda nya balap dengan speed tinggi sedang aku pockie, parno juga apakah aku bisa bakalan mengejar mereka jika nanti kita gowes bareng ke solo. Takut hanya menjadi beban saja. Setelah selesai ngobrol kita pun lanjut untuk gowes menuju dermaga pantai kartini, hanya sekedar ngobrol dan menikmati langit di pantai malam hari. Ternyata cukup banyak juga yang mengahabskan malam itu di pantai. Tidak berapa lama david pun menyusul, setelah da konfirmasi dengan om andang, mereka pun memutuskan untuk gowes ke solo sabtu pagi. Dan jika para om om bisa mereka akan menyusul siang harinya.
Setelah selesai di pantai kita pun kembali di kost, keesokan pagi nya kita sarapan terlebih dahulu sambil menunggu datang. Sayang nya satu lagi teman da yang juga calon srikandi tidak bisa ikut gowes karena sedang ada kompetisi. Maka setelah david datang da dan david mengambil sepeda terlebih dahulu, kemudian david kembali untuk mengambil tas nya. Setelah persiapan selesai maka kita pun berangkat pukul setengah 12 meninggalkan kost da. Untuk memulai gowes menuju solo dan gowes jepara solo ini pun hanya diikuti 3 orang , aku dengan sepeda lipat ku si pockie, da dengan heist 3.0 nya dan david dengan mtb nya. Dengan cuaca panas yang sangat menyengat kita tetap bersemangat untuk gowes ke solo.
Tidak lupa kita mampir di pom bensin untuk mengisi angin. Sayang nya tidak berapa jauh ban pockie yang sudah tipis dan angin yang terlalu banyak sehingga ketika terkena serpihan kayu ban pockie pun meletus sehingga terdengar bunyi yang nyaring. Yang menarik perhatian orang, untunglah tidak berapa jauh ada kios tambal ban, sayang si empunya sedang tidak ada, tapi orang orang yang ada di situ memperisilahkan kita untuk menambal ban kita jika memang kita butuh. Maka setelah mempertimbangkan aku pun langsung mengambil alat yang ada di situ dan mulai mencongkel ban dan mengeluarkan ban dalam pockie, karena meletus maka dapat terlihat dengan jelas ban dalam pockie yang robek karena meletus. Dan david pun mengambil peralatan tambal ban dan mulailah kita menambal ban pockie.
Tidak berapa lama tukang tambal ban pun tiba, dan kita pun serahkan pekerjaan itu kepada ahlinya. Karena ban dalam meletus dan ban luar pockie yang sudah tipis pun sobek maka di tempat ini menyita banyak waktu kita. Hingga setelah semua selesai kita pun kembali memulai gowes setelah hampir pukul 12 lebih. sayang nya lagi tidak berapa lama setelah kita gowes, gerimis mulai turun kita pun berhenti untuk memasukan barang2 elektronik kedalam tas, dan memakai cover bag. Dan hujan pun turun semakin deras menggantikan terik matahari. Kita memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan karena sekalian untuk latihan, kita pun gowes dengan berhati hati di bawah guyuran air hujan yang sangat deras, karena jalan tergenang dan para sopir semakin memacu mobil dan truk mereka. Berhati hati dalam tanjakan dan turunan dihujan yang deras tentu jalan menjadi sangat licin.
Untunglah ketika kita sampai di welahan hujan mulai reda. Maka dengan badan basah kuyup pun kita terus melanjutkan perjalanan. Dari welahan kita menuju dempet, menyusuri jalan yang rusak menuju jalan raya demak-kudus. Tiba di jalan raya kita mengambil u turn untuk mengambil arah purwodadi melewati dempet. Untunglah matahari kembali bersinar terik, dan kita pun bisa memacu sepeda lebih cepat, aku yang memakai pockie tentu harus selalu sprint untuk bisa mengimbangi kecepatan heist dan mtb yang bisa was wus di jalan datar. Jalanan di daerah dempet ini di dominasi jalan dari cor cor an, dan tidak terlalu lebar. Sayang nya di beberapa kilometer jalan sangat rusak parah, sehingga kita harus berhati hati.
Karena ini adalah latihan menyusuri jalan jepara-solo untuk simulasi gowes jepara-solo srikandi untuk negeri maka kita pun terus gowes dengan target yang ada di rundown. So tentu saja aku dengan pockie mungil ku juga harus mengikut kecepatan mereka dan memang kita tidak berhenti dan terus pedaling.
Begitu juga dengan aku..hadeeeh. Aku sempat ngos ngos an karena tanpa kusadari seatpost pockie menjadi turun karena melewati jalan yang rusak, sehingga mngayuh pockie dengan kecepatan tinggi menjadi sangat berat.... maka aku pun meminta berhenti di minimarket untuk membeli minuman favorit lemon water untuk mengembalikan air ditubuh ku. Gilaa satu botol langsung aku minum hampir setengah botol, kita pun langsung melanjutkan perjalanan tanpa berhenti. Tiba di perbatasan kita berhenti sebentar untuk mengabadikan gambar. Memasuki kota purwodadi sekitar pukul kita mengambil arah kedungombo/solo. Setelah melewati simpangn lima, kita berhenti untuk makan siang yang kesorean sekitar pukul 4 sore. Dan kita telah menempuh jarak sekitar 65km dalam 3jam..!!!
Bagiku ini adalah waow karena aku memakai pockie dengan topgear standar 6 dan tanpa berhenti untuk istirahat (kita berhenti sekali diminimarket mebeli bekal dan 2 kali untuk berfoto) kemudian Kita mampir di warung sate. Dan kita semua memilih menu yang sama sate kambing. Disini om andang menghubungi da bahwa ada om putut yang datang. Dan nanti merekan akan menyusul kita ke solo.
Setelah selesai makan dan membeli bekal untuk perjalanan kita pun kembali melanjutkan perjalanan, dan medan berat pun dimulai dari sini, dari purwodadi menuju solo kita harus menanjaki banyak hutan. Terutama memasuki wilayah kedung ombo sudah mulai banyak tanjakan yang harus ditaklukan, sampai di persimpangan jalan menuju kedungombo, kita tidak masuk melewati waduk kedungombo, tapi mengambil arah lurus menuju sumberlawang. Dan inilah tanjakan keji yang harus ditaklukan, tanpa pelan pelan aku harus mengikuti kecepatan heist dan MTB melibas semua tanjakan, tanpa memikirkan kaki ku yang sudah sprint sepanjang 60km aku tetap ngeyel memakai top gear untuk melewati tanjakan dengan kecepatan yang harus menyesuaikan heist. Hadeeeeeeh kepala batu ku membuat ku benar benar menyiksa kakiku, panjangnya tanjakan harus kita taklukan tanpa berhenti, aku yang memakai pockie dengan roda 20, cukup kewalahan juga apalagi kenekatan ku menaklukan dengan top gear. Maka aku pun cukup tertinggal di belakang. Setelah beberapa tanjakan panjang, aku mulai menggoyang gear ku, menggeser ego dan memikirkan kaki serta kondisi fisik ku yang sudah kehilangan tenaga diperjalanan. Kuputuskan untuk tidak ngoyo, meski harus tetap mengejar heist da yang di depan, aku pun terus menaklukan menyusuri tanjakan yang ada tanpa berhenti. Da kita biarkan untuk menaklukan tanjakan melatih kekuatan nya dan david jalan pelan pelan di depan ku. Karena saat itu sudah hampir jam 6 malam. Jalan sudah mulai gelap dan banyak bus bus dan truk yang lewat dengan kecepatan tinggi. Trek yang kita lewati adalah hutan belantara dengan banyak tanjakan. Juga beberapa jalan yang rusak, sehingga kita harus hati hati disaat turunan. Setelah beberapa kilometer tanjakan. Dan ada perkampungan penduduk kita berhenti dulu untuk memasang lampu.
Setelah lampu terpasang kembali kita melanjutkan perjalanan, dengan tanpa mengurangi kecepatan, menaklukan tanjakan dan turunan yang ada. Menikmati gelapnya jalanan dan membuynikan bel memberi tanda kepada para sopir bus dan truk bahwa ada rombongan sepeda. Sayang nya memasuki sumber lawang ban pockie kembali bocor dan kita pun harus berhenti untuk kembali menambal ban pockie. Sudah hampir pukul 19.00 saat itu ketika pockie selesai di tambal.
Sayangnya karena ban luar pocke sobek maka kita tidak memberi angin yang banyak di ban belakangn pockie, oleh karena itu aku haru menggowes pockie dengan ban seperempat kempes yang tentu lebih berat. Dan juga harus mengimbangi kecepatn heist untunglah aku kembali bersemangat. Diperjalanan da masih sering kontak dengan om andang yang memantau posisi kita. Meski malam hari dan kita gowes menyusuri jalan di kegelapan kita masih sempat bercanda untuk terus membuat kita bersemangat dan supaya tidak terlalu sepi menyusuri hutan yang gelap di malam hari...hiiii..
Kita kembali menyusuri jalan menuju gemolong, ketika tiba di jalan grobogan -solo. David melihat bengkel sepeda yang masih buka, kita pun berhenti dan bertanya apakah dia menjual ban 20" untunglah ada aku pun sedikit gembira karena sudah berharap bisa menggowes pockie dengan ringan sehingga mudah untuk aku sprint dan tanjakan. Sayangnya ternyata ban yang ada adalah ban ukuran 1.75, sedang ban pockie 1.50. meski Cuma beda 0.25 tapi ban swalow mempunyai kembangan yang besar seperti ban bmx tentu saja ini seperti membawa bmx hadeeh memang aku rasakan lebih berat. Tapi aku terus gowes bersama heist dan mtb dengan kecepatan stabil. Sayang nya dengan kontur jalan yang naik turun aku tidak bisa mempertahankan kecepatan ku untuk terus mengejar. Aku terus bertahan hingga sampai di wilayah sangiran aku memutuskan untuk tidak ngongso menyesuaikan kecepatan sprint mengejar heist ditanjakan, jadi aku pun menggowes pockie agak lebih pelan untuk menjaga stamina. Karena saat itu kakiku rasanya sudah tidak mau untuk diajak sprint melewati jalan naik turun. Maka kita pun sepakat bahwa da tetap dengan kecepatanya yang stabil dan aku tidak akan ngongso mengejar biara aku gowes santai dibelakang dan david yang akan mengawal. Karena toh yang tahu jalan ini adalah aku dan da. Jalan purwodadi yang dulu dengan mudah nya kulewati tanpa perlu ganti gear, terasa seperti tanjakan yang sangat menyiksa gilaaaaa...aku bisa sampai seperti ini ya, seperti pertama kali dulu aku gowes :D ya iyaaalaah aku sudah mengayuh konstan 20km/jam selama 100km tanpa berhenti dan menanjak berapa kilometer tanpa berhenti dengan kecepatan mengimbangi heist??? Gila aja jika kaki ku ga ngerasa ngos ngos an.. Tapi aku tetap berusaha stabil di kecepatan 18km untuk bisa mengejar heist yang sudah didepan. Hingga sampai di selokaton, aku kembali mempercepat menggowes pockie. Karena sebentar lagi tiba di di solo. Di rel joglo aku mengambil arah nusukan, dan bertemu dengan da di jembatan. Akkhirnya tiba juga di solo, sekitar pukl 9. pada etape purowdadi - solo ini kita menempuh jarak sekitar 75km mendaki gunung, dengan kontur jalan tanjakan dan naik turun, waktu yang kita tempuh selama hampir 5 jam tanpa berhenti kecuali ketika memasang lampu, menambal ban pockie, dan mengganti ban pockie.
kita kemudian berkoordinasi dengan om andang dimana nanti akan ketemuan. Maka kita putuskan untuk bertemu dimanahan, karena itu tempat yang paling dekat dari posisi kita. Maka kita pun segera menuju manahan. Dimanahan kita sempatkan berfoto terlebih dahulu, kemudian kita menuju air mancur untuk menunggu om andang, om putut dan rombongan. Setelah bertemu kita mengobrol membahas tentang jalur yang kita lewati dan waktu yang kita tempuh. Kemudian kita pun melanjutkan perjalanan untu mencari makan malam. Setelah bingung mau kemana kita putuskan untuk makan gudeg bu wis di daerah singosaren. Aku tidak terlalu lapar sebetulnya malam itu, jadi aku hanya makan beberapa sendok. Selesai makan malam kita mengantar rombongan om andang ke hotel arini, david akan ikut menginap bersama mereka, sedang da akan tidur dirumahku yang terletak di jongke. Meski tadi telah gowes sepanjang 135km ternyata aku dan da tidak langsung terlelap, kita ngobrol terlebih dahulu dan tertidur sekitar pukul 01.00wib.
Keesokan harinya sekitar pukul 06.00 kita pun menuju cfd dan bertemu dengan om andang dan rombongan b3w jepara lainya. Sejenak menikmati cfd kita kemudian menuju lesehan nasi liwet yang terletak di depan hotel untuk bertemu dengan om putut dan juga dian dan om yoyon. Untuk sarapan, setelah selesai kita kembali ke hotel karena om putut harus segera pergi ke jogja. Setelah sejenak berbincang-bincang, kita pun sarapan untuk yang kedua kalinya di hotel. Hadeeeh setelah cfd selesai kita kemudian check out dan dimulailah acara berkeliling solo (atau toko sepeda) lebih tepat nya. Sampai sekitar pukul 12.00 kita pun makan siang. Dan setelah itu kita berpisah di daerah jongke, dan mereka kembali melanjutkan perjalanan kembali ke jepara.
Begitulah pengalaman ku gowes jepara-solo, pada dasarnya medan jepara-solo tidak lah begitu sulit, medan paling berat adalah ketika melewati kedung ombo karena banyak tanjakan panjang dan berkelok kelok. Dan juga karena sebagian jalan berupa hutan. Setelah itu jalan gemolong-solo didominasi juga naik turun. Mungkin aku tidak akan kewalahan jika aku gowes santai bersama pockie sendirian, tapi karena aku bersama heist yang harus menyesuaikan target begitulah aku pun harus kewalahan di 7kilometer terakhir....hadeeeeh.. Untunglah sampai sekarang kaki ku masih mulus tanpa ada biru biru nya .. :p untunglah gowes kali ini cuma kita bertiga yang masih sabar menunggu aku, mungkin jika diikuti oleh banyak peserta jepara dengan sepeda balap mereka aku sudah K.O dijalan
selama perjalanan suply energi ku adalah sate kambing dengan nasi setengah dan dua setengah botol minuman lemon water. Aku sungguh sangat sangat berterimakasih pada tante elvi yang memperkenalkan ku dengan minuman ini, satu satunya minuman isotonik yang cocok dengan lidah ku dansangat membantu mengembalikan tenagaku (bukana promosi tapi pengalaman) :D
Track Record selama gowesu can check the complete work out data here
http://www.sports-tracker.com/#/workout/AnanDaRanRanzPratika/1l99c1svcq2rj0ma
Wh5. 02.04.12
aku mau juga gowes route ini
ReplyDeletekapan yaaa???
ayo kapaaan ... jangan mau mau aja.. hii hii
ReplyDeletemau dari jepara?semarang ? atau purwodadi nya?
Solo - Jepara, dibalik rute-nya :)
ReplyDeletewaah kalau rute kemarin dibalik enaak tuh .. :D
ReplyDelete