SLIDER

Monday, January 6, 2014

Bikepacking Jogja Wisata Sepeda Candi - candi Klaten


Didaerah klaten banyak sekali peninggalan sejarah berupa candi - candi maupun situs bersejarah. Yang paling terkenal tentulah Candi Prambanan yang begitu megah. Meskipun terhitung dekat dari rumah namun tidak pernah ada kesempatan untuk mengeksplor wilayah tersebut. Sebetulnya pada bulan desember aku dan ms. Nana sudah berencana untuk bikepacking ke Jogja tepatnya ke waduk Sermo, Kulonprogo. Namun berhubung adanya undangan dari Om putut yang menghadiri JLFR maka kita pun merubah rencana untuk gowes susur candi didaerah klaten. Berbekal browsing letak - letak candi disekitar klaten dan tentu saja lokal Guide yang sangat bisa dipercaya kita pun menyusun rencana bikepacking menyusuri peninggalan Candi di daerah klaten.
teman FB yang akhirnya bisa kopdar
#Day 1
Hari pertama Jumat Tanggal 27 Desember 2013, kita memulai start dari solo, namun kali ini kita tidak gowes. Karena ms. Nana baru berangkat dari semarang menuju solo pagi hari, maka kita memutuskan untuk naik kereta pukul 10.15. turun di klaten kita melanjutkan gowes sekitar 17km menuju plaosan destinasi pertama kita. Didalam kereta kita tidak mendapat gangguan yang berarti maupun penuh sesak penumpang, tiba diklaten kita pun langsung gowes menuju plaosan, namun sebelumnya kita mengisi perut terlebih dahulu di rumah makan Jatayu untuk makan pagi dan juga makan siang.


akhirnya bisa ketemu bulik tiwuk 



Dari rumah makan jatayu kita menuju plaosan didaerah bugisan desa plaosan. Di candi plaosan sudah menunggu lokal guide plaosan kita yaitu bulek Tiwuk guide asli Trucuk Klaten yang jatuh cinta pada candi Plaosan (kurang apa coba), yang bela - belain meminjam sepeda dari temanya yang berasal dari sekitar plaosan untuk bisa bergabung dengan kita gowes :p. Namun karena mood ku hari itu kurang bagus akupun menolak untuk masuk dan mengeksplor candi plaosan (what a moody :p). Jadi hanya ms. Nana dan bulek tiwuk saja yang masuk kedalam. Kemudian bulek tiwuk mengajak kita menuju spot yang dia biasa pakai untuku berphoto dengan pose andalan :p.

shaun dan Plaosan Lor

Selain Ibu Rumah tangga ada Ibu photographer

Candi Plaosan Kidul
Dari candi plaosan lor kita beranjak menuju plaosan kidul, candi plaosan kidul yang mungkin bagian dari plaosan lor karena hanya berupa candi perwara. Di plaosan kidul kita tidak banyak mengabiskan waktu, berlanjut our guide membawa kita menuju candi Sojiwan di daerah kebon dalem kidul, kita sih ngikut aja :D. Tiba di Candi Sojiwan kita tidak ditarik karcis masuk. Candi sojiwan adalah salah satu candi budhist, terdapat beberapa relieh di candi sojiwan yang dipetik dari cerita fabel Pancatantra atau jataka. Namun sayangnya banyak relief kondisinya yang sudah aus.


ms. nana dan sojiwan dari kejauhan

candi sojiwan

 Kita tidak bisa berlama - lama di candi sojiwan karena harus segera menuju Jogja diimana kita ada janji untuk mengikuti JLFR bertemu dengan om Putut. Sekitar pukul 3 sore kita pun meninggalkan kebon dalem  menuju Jogja berpisah dengan bulik Tiwuk. Tiba di jogja kita bergegeas menuju malioboro untuk mencai tempat menginap untunglah ketika kita memasuki Jl. Sosrowijayan kita tidak perlu waktu lama karena sudah mendapat tawaran tempat menginap seharga 150ribu permalam. Setelah istirahat sebentar kita pun segera bergegas menuju tempat om Putut berada di daerah nagan tengan untuk berkumpul mengikut JLFR #44. catatan bisa di lihat disini (JLFR #44).


#Day 2
Hari sabtu tanggal 29 Desember 2013 pagi itu sedkit bermalasan dengan sengaja bangung siang, kita langsung check out dari hotel menuju bundaran UGM meeting point selanjutnya bersama Om Putut. Kita pun sarapan bersama, usai sarapan dan berpisah. Sempat terjada kesalah pahaman antara aku dan ms. Nana sehingga menimbulkan dram termehek - mehek (meskipun sudah berulang kali bikepacking bersama tapi konflik tetaplah ada). Kita pun menyusun pakta perdamaian di sebuan angkringan di daerah selokan mataram condong catur, dilanjut setelah membetulkan sepeda ms. Nana kita  menyusuri selokan mataram daerah condong catur. Dimana jalan ini pernah kita lewati ketika event Jisok beberpa bulan lalu. Dengan berbekal ingatan seadanya kita terus menyusuri selokan mataram, tujuan kita siang itu adalah Candi Sambisari.
di selokan mataram

pose di selokan



Tiba di candi sambisari yang kala itu ternyata lebih ramai pengunjung daripada saat Jisok kemarin, kita tidak langsung masuk namun kita mampir dulu ke warung angkringan diluar gerbang candi untuk menyegarkan tenggorokan yang sudah mengering karena cuaca panas yang sangt bersahabat karena beberapa hari sebelum memulai gowes selalu hujan tiap hari. Sambil mengisi perut kita pun menunggu kedatangan Om Aryo Wikantomo yang akan menyusul kita dari terminal condong catur membawakan kaos buatanya :D horeee hal yang sangat menyenangkan karena ternyata kaos ku sudah habis :p. Tidak berapa lama om aryo pun tiba kita sempat ngobrol sebentar, setelah itu dia pamit karena mau melihat pameran mobil VW dan kita pun masuk menyusuri candi sambisari.



candi sambisari


Candi sambisari merupakan candi Hindu (Siwa) yang terletak di kelurahan Sambisari desa Purwomatani. Jika seklias Candi sambisari terletak dibawah tanah (lebih rendah dari tanah disekitarnya)mengingatkanku pada candi tikus di daerah trowulan. Untk lebih lengkap mengenai candi sambisari dapat diklik disini (candi sambisari). Usai puas mengeksplor candi sambisari, kita kembali menyusuri selokan mataram kearah timur. Setelah beberapa kilometer perjalanan kita teralihkan ketika dari kejauhan aku melihat atap sebuah candi disebalah kanan, maka kita pun mulai menyusuri jalanan untuk menemukan candi tersebut, dan ternyata  membawa kita ke daerah kalasan. Dan bisa ditebak ternyata candi yang kita lihat adalah candi Kalasan. Memasuki candi kalasan kita terheran - heran meski sudah pernah ke candi ini beberapa kali namun kali ini candi kalasan terlihat begitu besar (whaaah apakah mungkin karena sebelumnya kita mengunjung candi yang tidak begitu tinggi? :p).




candi kalasan (besar ya)
Candi kalasan merupakan candi budha, ada perkiraan candi kalasan yang sekarang bukanlah bentuk asli candi kalasan namun sudah mengalami 3 pembangunan karena didalam candi ditemukan kontruksi bangunan yang lebih tua. Jika dilihat dari restorasinya memang candi kalasan terlihat seadanya bahkan tidak ada tangga untuk masuk kebagian dalam candi. Di candi kalasan kalai itu kita juga bertemu beberapa pengunjung yang juga mencoba mengamati dan mengagumi candi - candi :D. Dari kalasan kita memutuskan untuk mencari penginapan di daerah prambanan, karena musim liburan maka kita berasumsi akan banyak hotel atau penginapan yang sudah penuh oleh karena itu kita pun terburu - buru untuk mencari penginapan dan melewatkan satu candi yang sebetulnya Cuma terletak beberapa ratus meter dari jalan raya yaitu itu candi Sari!! Namun tidak apa kita sudah pernah mengunnjungi candi sari beberapa kali saat bikepacking ke purwokerto dan Jisok. Tiba didaerah prambanan kita langsung menuju hotel Galuh yang pernah kita lewati untunglah masih ada kamar kosong meski sepertinya hotel galuh sudah di booking oleh rombongan dari sekolahan di Jogja. :D usai check in dan menaruh barang, kita kembali bergegas menuju plaosan, karena ingin menikmati sunset di candi Cinta tersebut. Disinilah kita bertemu dengan Tika teman bulik tiwuk yang di pinjam sepeda (kita tahu karena sepeda yang dipakainya :D). Malam itu kita beristirahat saja dikamar hotel ngobrol menikmati kebersamaan dan liburan juga air panas :D
sunset di candi plaosan lor

#Day 3
Hari ketiga minggu 29 Desember 2013 sambil menikmati liburan kita bangun agak siang dan menikmati sarapan dari hotel, nasi goreng, bubur ayam dan juga roti selai :D. Usai sarapan kita pun packing hari ini kita memang agak santai tidak memburu waktu dan kita memakai kaos baru pemberian om Aryo horeee terimakasih kepada Om Aryo Wikamtomo semoga selalu banyak rejeki :D . Meninggalkan hotel sekitar pukul 9 pagi tujuan pertama kali ini adalah candi plaosan :D ms. Nana menginginkan aku untuk menikmati keindahan candi Plaosan, candi cinta yang dibangun oleh rakai pikatan dimana terdapat dua candi kembar sebagai candi utama nya. Suasana pagi hari di candi plaosan ternyata sangat damai, rasanya kalau rumahku dekat plaosan setiap pagi ingin sekali menikmati tiap pagi di candi plaosan, pagi itu candi plaosan sudah ramai dikunjungi orang.

daerah berbah

mikiran apa ni anak





Usai dari plaosan kita menuju sumber watu heritage untuk melihat situs candi Sumberwatu, menuju sumberwatu dari jalan solo - jogja, tepat setelah Gapura dikiri jalan akan terdapat Gang kecil dengan papan petunjuk (Sumberwatu Heritage 2km) kita masuk gang saja hingga akanmelihat perbukitan wonosari , ternyata kita pernah melewati jalan ini saat ke candi boko dan Jisok. Kali ini kita tidak mengambil jalan pintas ke piyungan, namun kita terus mengikuti jalan aspal yang akan membawa kita menuju SWH. Dengan jalan yang menanjak, di tanjakan pertama ms. Nana tampak sangat kesulitan dalam membawa ausitin dengan pannier nya, oleh karena itu aku pun menawarkan untuk memindahkan pannier ke shaun, alhasil shaun pun membawa dua pannier dan sepeda ms. Nana free dari pannier hadeeeeeeh ...
Mendekati SWH kita dapat menikmati prambanan dari atas, di sumberwatu heritage resort terdapat restoran Abyaghiri, didalam restoran ini lah situs Sumberwatu terletak dan sedang dalam masa renovasi, restoran dengan harga yang bisa dibilang kelas atas wheeeeh dengan kocek diatas rata - rata pastilah :D. Namun pemandangan yang ditawarkan tentulah sangat indah, bisa dibilang sumberwatu heritage adalah puthuk setumbunya prambanan.  Setelah istirahat dan menikmati makanan kelas atas di restoran Abyaghiri namun hanya pesan es krim, es teh, kopi dan chicken wing :D kita pun melanjutkan perjalanan menanjak  menuju candi barong. Cuaca sangat panas pagi itu, beberapa ratus meter dari Sumberwatu Heritage kita tiba dipertigaan jika kekanan akan membawa kita menuju Ratu Boko (1km), sedang kekiri akan membawa kita menuju candi Barong, sekitar 1.5 km perjalanan menuju candi barong trek dominan turun dan sedikit menanjak memasuki candi barong.

enak nanjak setelah pannier berpindah

prambanan dari atas

shaun si pembawa pannier



dari sumberwatu bisa terlihat prambana dan sojiwan dari atas




Candi barong adalah peninggalan hindu terdapat dua candi utama terletak sebelah tenggara situs ratu boko, melihat candi barong mengingatkan ku pada candi ngempon maupun gedong songo. Jika dicandi - candi sebelumnya kita meihat banyak pengunjung yang merupakan wisatawan, dicandi barong ini sepertinya merupakan salah satu tempat para remaja memadu kasih :P wheleeh terlihat banyak pengunjung terlihat seperti kekasih (berpasang - passangan yang mencoba bercumbu) mungkin karena tempatnya yang sulit dicapai sehingga tempat yang cocok untuk berduaan hedeeeh. Dari candi barong kita dapat melihat Candi Banyunibo dari atas.


candi banyunibo dari cando barong

candi barong
Ketika menanyakan petunjuk kepada satpam, kita dapat menuju candi banyunibo melalu jalan setapak diarea candi barong, namun tentu saja pada saat turunan kita dianjurkan untuk menuntun sepeda.  Namun tentu kita akan turun jauh sehingga jika ingin menuju candi ijo akan menanjak banyak. Sedang dari candi barong kita tinggal mengikuti jalan desa dan beberapa belokan (yang ktia dapak petunjuk dari bapak satpam). Puas dari candi barong kita melanjutkan perjalanan menuju candi Ijo, karena letak candi banyunibo yang dibawah maka kita putuskan mengunjungi candi banyunibo ketika turun dari Ijo.


jalan rusak parah!!


rusak parah!








Dari candi barong kita tinggal menyusuri jalan desa, hingga tiba di sebuah bendungan kita ambil kanan menanjak. Pak satpam bilang ikuti jalan desa belok kanan selalu "hingga tiba dijalan aspal". Haduuh kalimat itu ternyata tersirat bahwa yang kita lewati adalah jalan jelek, dan ternyata sangat jelek dan sudah tidak berbentuk jalan setelah kita melewati bendungan, hanya batu - batu besar dan kerikil besar bahkan sepedapun tidak mampu lewat, munkin lebih cocok untuk trail dan offroad an hadeeeh. Aku sudah patah hati melewati jalan ini hiks mana jalanya penuh dengan tanjakan dan kelokan tajam :( . Hingga akhirnya kita tiba di jalan aspal yang membuatku patah hati kita ternyata harus menanjak 3 kilometer lagi hiks :(.
Akhirnya dengan sedikit drama ngambek kita pun tiba di Candi Ijo, candi tertinggi di kawasan klaten. Aku pun semakin patah hati ternyata di candi ijo tidak ada warung untuk aku mengisi perut :( sehingga aku tidak begitu excited, aku biarkan ms. Nana untuk mengeksplor candi sedang aku istirahat saja. Banyak para mahasiwa maupun pelancong yang menikmati candi ijo dan pemandangan pesawat landing maupun take off dari landasan Adi Sucipto. Candi ijo terletak 375mdpl. Terdiri dari 11 tingkatan, berbeda dari candi - candi yang biasanya di bangun di daerah yang subur karena banyak sumber air. Candi ijo dibangun di perbukitan yang susah sumber air.


candi Ijo
Sekitar pukul setengah empat kita pun meninggalkan candi ijo dan trek pun akan didominasi turunan tajam dan berkelok dan diperparah dengan adanya banyak lobang dijalan yang ukuranya sebesar jalan itu sendiri. Sayangnya ternyata asyik menikmati turunan kita pun tidak bertanya kepada penduduk sekitar, hingga kita tiba dijalan piyungan wonosari kita tidak menemukan candi banyunibo. Kita pun mengikuti jalan piyungan yang membawa kita menuju prambanan.


Sore itu kita pun bergegas untuk kembali pulang kesolo, dan menyempatkan diri untuk makan siang dan malam di daerah klaten :D. Tiba di solo sekitar pukul 7.30.

Demikianlah gowes susur candi kita kali ini meskipun seperti biasa diwarnai dengan aksi drama, namun sekali lagi kita pun mendapatkan pengalaman berharga :D

1 comments:

  1. amazing experience,

    silahkan kunjungi balik untuk trip gowes di sumatera barat.

    ReplyDelete