Didaerah klaten
banyak sekali peninggalan sejarah berupa candi - candi maupun situs bersejarah.
Yang paling terkenal tentulah Candi Prambanan yang begitu megah. Meskipun
terhitung dekat dari rumah namun tidak pernah ada kesempatan untuk mengeksplor
wilayah tersebut. Sebetulnya pada bulan desember aku dan ms. Nana sudah
berencana untuk bikepacking ke Jogja tepatnya ke waduk Sermo, Kulonprogo. Namun
berhubung adanya undangan dari Om putut yang menghadiri JLFR maka kita pun
merubah rencana untuk gowes susur candi didaerah klaten. Berbekal browsing
letak - letak candi disekitar klaten dan tentu saja lokal Guide yang sangat
bisa dipercaya kita pun menyusun rencana bikepacking menyusuri peninggalan
Candi di daerah klaten.
teman FB yang akhirnya bisa kopdar |
#Day 1
Hari pertama Jumat
Tanggal 27 Desember 2013, kita memulai start dari solo, namun kali ini kita
tidak gowes. Karena ms. Nana baru berangkat dari semarang menuju solo pagi
hari, maka kita memutuskan untuk naik kereta pukul 10.15. turun di klaten kita
melanjutkan gowes sekitar 17km menuju plaosan destinasi pertama kita. Didalam
kereta kita tidak mendapat gangguan yang berarti maupun penuh sesak penumpang,
tiba diklaten kita pun langsung gowes menuju plaosan, namun sebelumnya kita
mengisi perut terlebih dahulu di rumah makan Jatayu untuk makan pagi dan juga
makan siang.
akhirnya bisa ketemu bulik tiwuk |
Dari rumah makan
jatayu kita menuju plaosan didaerah bugisan desa plaosan. Di candi plaosan
sudah menunggu lokal guide plaosan kita yaitu bulek Tiwuk guide asli Trucuk
Klaten yang jatuh cinta pada candi Plaosan (kurang apa coba), yang bela -
belain meminjam sepeda dari temanya yang berasal dari sekitar plaosan untuk
bisa bergabung dengan kita gowes :p. Namun karena mood ku hari itu kurang bagus
akupun menolak untuk masuk dan mengeksplor candi plaosan (what a moody :p).
Jadi hanya ms. Nana dan bulek tiwuk saja yang masuk kedalam. Kemudian bulek
tiwuk mengajak kita menuju spot yang dia biasa pakai untuku berphoto dengan
pose andalan :p.
Selain Ibu Rumah tangga ada Ibu photographer |
Candi Plaosan Kidul |
Dari
candi plaosan lor kita beranjak menuju plaosan kidul, candi plaosan kidul yang
mungkin bagian dari plaosan lor karena hanya berupa candi perwara. Di plaosan
kidul kita tidak banyak mengabiskan waktu, berlanjut our guide membawa kita
menuju candi Sojiwan di daerah kebon dalem kidul, kita sih ngikut aja :D. Tiba
di Candi Sojiwan kita tidak ditarik karcis masuk. Candi sojiwan adalah salah
satu candi budhist, terdapat beberapa relieh di candi sojiwan yang dipetik dari cerita fabel Pancatantra atau jataka. Namun
sayangnya banyak relief kondisinya yang sudah aus.
ms. nana dan sojiwan dari kejauhan |
candi sojiwan |
Kita tidak bisa
berlama - lama di candi sojiwan karena harus segera menuju Jogja diimana kita
ada janji untuk mengikuti JLFR bertemu dengan om Putut. Sekitar pukul 3 sore
kita pun meninggalkan kebon dalem menuju
Jogja berpisah dengan bulik Tiwuk. Tiba di jogja kita bergegeas menuju
malioboro untuk mencai tempat menginap untunglah ketika kita memasuki Jl.
Sosrowijayan kita tidak perlu waktu lama karena sudah mendapat tawaran tempat
menginap seharga 150ribu permalam. Setelah istirahat sebentar kita pun segera
bergegas menuju tempat om Putut berada di daerah nagan tengan untuk berkumpul
mengikut JLFR #44. catatan bisa di lihat disini (JLFR #44).
#Day 2
Hari sabtu tanggal
29 Desember 2013 pagi itu sedkit bermalasan dengan sengaja bangung siang, kita
langsung check out dari hotel menuju bundaran UGM meeting point selanjutnya
bersama Om Putut. Kita pun sarapan bersama, usai sarapan dan berpisah. Sempat
terjada kesalah pahaman antara aku dan ms. Nana sehingga menimbulkan dram
termehek - mehek (meskipun sudah berulang kali bikepacking bersama tapi konflik
tetaplah ada). Kita pun menyusun pakta perdamaian di sebuan angkringan di
daerah selokan mataram condong catur, dilanjut setelah membetulkan sepeda ms.
Nana kita menyusuri selokan mataram
daerah condong catur. Dimana jalan ini pernah kita lewati ketika event Jisok
beberpa bulan lalu. Dengan berbekal ingatan seadanya kita terus menyusuri
selokan mataram, tujuan kita siang itu adalah Candi Sambisari.
di selokan mataram |
Tiba di candi
sambisari yang kala itu ternyata lebih ramai pengunjung daripada saat Jisok
kemarin, kita tidak langsung masuk namun kita mampir dulu ke warung angkringan
diluar gerbang candi untuk menyegarkan tenggorokan yang sudah mengering karena
cuaca panas yang sangt bersahabat karena beberapa hari sebelum memulai gowes
selalu hujan tiap hari. Sambil mengisi perut kita pun menunggu kedatangan Om
Aryo Wikantomo yang akan menyusul kita dari terminal condong catur membawakan
kaos buatanya :D horeee hal yang sangat menyenangkan karena ternyata kaos ku
sudah habis :p. Tidak berapa lama om aryo pun tiba kita sempat ngobrol
sebentar, setelah itu dia pamit karena mau melihat pameran mobil VW dan kita
pun masuk menyusuri candi sambisari.
candi sambisari |
Candi sambisari
merupakan candi Hindu (Siwa) yang terletak di kelurahan Sambisari desa
Purwomatani. Jika seklias Candi sambisari terletak dibawah tanah (lebih rendah
dari tanah disekitarnya)mengingatkanku pada candi tikus di daerah trowulan.
Untk lebih lengkap mengenai candi sambisari dapat diklik disini (candi sambisari). Usai puas
mengeksplor candi sambisari, kita kembali menyusuri selokan mataram kearah
timur. Setelah beberapa kilometer perjalanan kita teralihkan ketika dari
kejauhan aku melihat atap sebuah candi disebalah kanan, maka kita pun mulai
menyusuri jalanan untuk menemukan candi tersebut, dan ternyata membawa kita ke daerah kalasan. Dan bisa
ditebak ternyata candi yang kita lihat adalah candi Kalasan. Memasuki candi
kalasan kita terheran - heran meski sudah pernah ke candi ini beberapa kali
namun kali ini candi kalasan terlihat begitu besar (whaaah apakah mungkin
karena sebelumnya kita mengunjung candi yang tidak begitu tinggi? :p).
candi kalasan (besar ya) |
Candi kalasan
merupakan candi budha, ada perkiraan candi kalasan yang sekarang bukanlah
bentuk asli candi kalasan namun sudah mengalami 3 pembangunan karena didalam
candi ditemukan kontruksi bangunan yang lebih tua. Jika dilihat dari
restorasinya memang candi kalasan terlihat seadanya bahkan tidak ada tangga
untuk masuk kebagian dalam candi. Di candi kalasan kalai itu kita juga bertemu
beberapa pengunjung yang juga mencoba mengamati dan mengagumi candi - candi :D.
Dari kalasan kita memutuskan untuk mencari penginapan di daerah prambanan,
karena musim liburan maka kita berasumsi akan banyak hotel atau penginapan yang
sudah penuh oleh karena itu kita pun terburu - buru untuk mencari penginapan
dan melewatkan satu candi yang sebetulnya Cuma terletak beberapa ratus meter
dari jalan raya yaitu itu candi Sari!! Namun tidak apa kita sudah pernah
mengunnjungi candi sari beberapa kali saat bikepacking ke purwokerto dan Jisok.
Tiba didaerah prambanan kita langsung menuju hotel Galuh yang pernah kita
lewati untunglah masih ada kamar kosong meski sepertinya hotel galuh sudah di
booking oleh rombongan dari sekolahan di Jogja. :D usai check in dan menaruh
barang, kita kembali bergegas menuju plaosan, karena ingin menikmati sunset di
candi Cinta tersebut. Disinilah kita bertemu dengan Tika teman bulik tiwuk yang
di pinjam sepeda (kita tahu karena sepeda yang dipakainya :D). Malam itu kita
beristirahat saja dikamar hotel ngobrol menikmati kebersamaan dan liburan juga
air panas :D
#Day 3
Hari ketiga minggu
29 Desember 2013 sambil menikmati liburan kita bangun agak siang dan menikmati
sarapan dari hotel, nasi goreng, bubur ayam dan juga roti selai :D. Usai
sarapan kita pun packing hari ini kita memang agak santai tidak memburu waktu
dan kita memakai kaos baru pemberian om Aryo horeee terimakasih kepada Om Aryo
Wikamtomo semoga selalu banyak rejeki :D . Meninggalkan hotel sekitar pukul 9
pagi tujuan pertama kali ini adalah candi plaosan :D ms. Nana menginginkan aku
untuk menikmati keindahan candi Plaosan, candi cinta yang dibangun oleh rakai
pikatan dimana terdapat dua candi kembar sebagai candi utama nya. Suasana pagi
hari di candi plaosan ternyata sangat damai, rasanya kalau rumahku dekat
plaosan setiap pagi ingin sekali menikmati tiap pagi di candi plaosan, pagi itu
candi plaosan sudah ramai dikunjungi orang.
daerah berbah |
Usai dari plaosan
kita menuju sumber watu heritage untuk melihat situs candi Sumberwatu, menuju
sumberwatu dari jalan solo - jogja, tepat setelah Gapura dikiri jalan akan
terdapat Gang kecil dengan papan petunjuk (Sumberwatu Heritage 2km) kita masuk
gang saja hingga akanmelihat perbukitan wonosari , ternyata kita pernah
melewati jalan ini saat ke candi boko dan Jisok. Kali ini kita tidak mengambil
jalan pintas ke piyungan, namun kita terus mengikuti jalan aspal yang akan
membawa kita menuju SWH. Dengan jalan yang menanjak, di tanjakan pertama ms.
Nana tampak sangat kesulitan dalam membawa ausitin dengan pannier nya, oleh
karena itu aku pun menawarkan untuk memindahkan pannier ke shaun, alhasil shaun
pun membawa dua pannier dan sepeda ms. Nana free dari pannier hadeeeeeeh ...
Mendekati SWH kita
dapat menikmati prambanan dari atas, di sumberwatu heritage resort terdapat
restoran Abyaghiri, didalam restoran ini lah situs Sumberwatu terletak dan
sedang dalam masa renovasi, restoran dengan harga yang bisa dibilang kelas atas
wheeeeh dengan kocek diatas rata - rata pastilah :D. Namun pemandangan yang
ditawarkan tentulah sangat indah, bisa dibilang sumberwatu heritage adalah
puthuk setumbunya prambanan. Setelah
istirahat dan menikmati makanan kelas atas di restoran Abyaghiri namun hanya
pesan es krim, es teh, kopi dan chicken wing :D kita pun melanjutkan perjalanan
menanjak menuju candi barong. Cuaca
sangat panas pagi itu, beberapa ratus meter dari Sumberwatu Heritage kita tiba
dipertigaan jika kekanan akan membawa kita menuju Ratu Boko (1km), sedang
kekiri akan membawa kita menuju candi Barong, sekitar 1.5 km perjalanan menuju
candi barong trek dominan turun dan sedikit menanjak memasuki candi barong.
prambanan dari atas |
shaun si pembawa pannier |
Candi barong adalah
peninggalan hindu terdapat dua candi utama terletak sebelah tenggara situs ratu
boko, melihat candi barong mengingatkan ku pada candi ngempon maupun gedong
songo. Jika dicandi - candi sebelumnya kita meihat banyak pengunjung yang merupakan
wisatawan, dicandi barong ini sepertinya merupakan salah satu tempat para
remaja memadu kasih :P wheleeh terlihat banyak pengunjung terlihat seperti
kekasih (berpasang - passangan yang mencoba bercumbu) mungkin karena tempatnya
yang sulit dicapai sehingga tempat yang cocok untuk berduaan hedeeeh. Dari
candi barong kita dapat melihat Candi Banyunibo dari atas.
Ketika menanyakan
petunjuk kepada satpam, kita dapat menuju candi banyunibo melalu jalan setapak
diarea candi barong, namun tentu saja pada saat turunan kita dianjurkan untuk
menuntun sepeda. Namun tentu kita akan turun
jauh sehingga jika ingin menuju candi ijo akan menanjak banyak. Sedang dari
candi barong kita tinggal mengikuti jalan desa dan beberapa belokan (yang ktia
dapak petunjuk dari bapak satpam). Puas dari candi barong kita melanjutkan
perjalanan menuju candi Ijo, karena letak candi banyunibo yang dibawah maka
kita putuskan mengunjungi candi banyunibo ketika turun dari Ijo.
jalan rusak parah!! |
rusak parah! |
Dari candi barong
kita tinggal menyusuri jalan desa, hingga tiba di sebuah bendungan kita ambil
kanan menanjak. Pak satpam bilang ikuti jalan desa belok kanan selalu
"hingga tiba dijalan aspal". Haduuh kalimat itu ternyata tersirat
bahwa yang kita lewati adalah jalan jelek, dan ternyata sangat jelek dan sudah
tidak berbentuk jalan setelah kita melewati bendungan, hanya batu - batu besar
dan kerikil besar bahkan sepedapun tidak mampu lewat, munkin lebih cocok untuk
trail dan offroad an hadeeeh. Aku sudah patah hati melewati jalan ini hiks mana
jalanya penuh dengan tanjakan dan kelokan tajam :( . Hingga akhirnya kita tiba
di jalan aspal yang membuatku patah hati kita ternyata harus menanjak 3
kilometer lagi hiks :(.
Akhirnya dengan
sedikit drama ngambek kita pun tiba di Candi Ijo, candi tertinggi di kawasan
klaten. Aku pun semakin patah hati ternyata di candi ijo tidak ada warung untuk
aku mengisi perut :( sehingga aku tidak begitu excited, aku biarkan ms. Nana
untuk mengeksplor candi sedang aku istirahat saja. Banyak para mahasiwa maupun
pelancong yang menikmati candi ijo dan pemandangan pesawat landing maupun take
off dari landasan Adi Sucipto. Candi ijo terletak 375mdpl. Terdiri dari 11
tingkatan, berbeda dari candi - candi yang biasanya di bangun di daerah yang
subur karena banyak sumber air. Candi ijo dibangun di perbukitan yang susah
sumber air.
candi Ijo |
Sekitar pukul
setengah empat kita pun meninggalkan candi ijo dan trek pun akan didominasi
turunan tajam dan berkelok dan diperparah dengan adanya banyak lobang dijalan
yang ukuranya sebesar jalan itu sendiri. Sayangnya ternyata asyik menikmati
turunan kita pun tidak bertanya kepada penduduk sekitar, hingga kita tiba
dijalan piyungan wonosari kita tidak menemukan candi banyunibo. Kita pun
mengikuti jalan piyungan yang membawa kita menuju prambanan.
Sore itu kita pun
bergegas untuk kembali pulang kesolo, dan menyempatkan diri untuk makan siang
dan malam di daerah klaten :D. Tiba di solo sekitar pukul 7.30.
Demikianlah gowes
susur candi kita kali ini meskipun seperti biasa diwarnai dengan aksi drama,
namun sekali lagi kita pun mendapatkan pengalaman berharga :D
amazing experience,
ReplyDeletesilahkan kunjungi balik untuk trip gowes di sumatera barat.