Sudah lama saya
tidak bertemu dengan tante elvi, sahabat gowes yang dahulu bertemu karena gowes
dan juga selalu memberi tempat menginap kala disemarang. Namun karena harus
kembali ke Jakarta maka sudah lama sekali kita tidak bertemu, hingga akhirnya
ketika tante elvi memutuskan untuk melakukan perjalanan liburan joglosemar dan
tentu saja mampir disolo. Kita pun berkesempatan untuk bertemu kembali. Hari
jumat tanggal 17 oktober pukul 9 pagi,
tante elvi pun tiba di solo dengan menggunakan kereta prameks dari
jogja, dan langsung menuju kerumah saya. Kitapun cukup menghabiskan waktu untuk
bercakap - cakap dan mengobrol lalu kita memutuskan untuk istirahat saja dan
memulai petualangan di solo menunggu cuaca yang tidak begitu terik.
Terlihat begitu
capek aku pun membiarkan tante elvi tidur pulas hingga bangun dengan sendirinya
:D dan sekitar pukul 2 siang kita pun bersiap - siap untuk mblusuk disolo,
berhubung waktu yang singkat aku pun menyarankan untuk mblusuk di daerah
sondakan, laweyan yang nota bene adalah perkampungan di daerah rumahku. Cukup
dekat dari rumah hanya beberapa meter kita pun memasuki kampung batik laweyan,
berbekal pengetahuan dan ingatanku juga peta wisata kita pun mulai menyusuri
gang - gang kecil didaerah laweyan. Dan tidak lupa tentu untuk membawa tante
elvi mampir di beberapa toko batik
Sambil melihat peta wisata kita pun menuju
sebuah bunker yang terdapat di jl tiganegeri, dirumah kuno yang dijaga oleh
seoarang bapak2 yang sudah cukup umur, kita pun dipersilahkan masuk untuk
melihat bunker dan masuk kedalamnya. Dan si bapak pun bercerita mengenai
sejarah bunker tersebut dan orang - orang yang pernah datang untuk berkunjung,
termasuk marcela dan hanung yang berencana untuk membuat film dengan seting
laweyan namun dicekal karena kabarnya berhubungan dengan partai komunis ...
Hmmmmm (kenapa ya padahal sepertinya bagus). selanjutnya kita pun mengunjungi beberapa pabrik batik untuk melihat proses pembuatan batik. namun kita hanya berkesempatn untuk melihat proses pembuatan batik sablon. Dari laweyan ternyata tidak
disangka meski hanya menyusuri kampung batik ternyata cukup menyita waktu perut
pun terasa kerongongan, kita pun menuju tempat nongkrong baru yang berada di
samping masjid laweyan, menikmati segelas susu, roti bakar dan pisang owol :D.
Dari laweyan kita
melanjutkan perjalanan menuju monumen pers, namun sayang ditengah jalan hujan
deras pun turun dan kita terpaksa berteduh di toko buku besar di jalan slamet
riyadi. Hujan yang cukup lama mengguyur dan cukup deras membuat kita terkurung
cukup lama hingga malam hari, bahkan jalan slamet riyadi pun terendam banjir.
Setelah mereda kita memutuskan untuk pulang karena miss nana juga sudah tiba
disolo dan sudh menunggu dirumahku :D sayang saat itu mati lampu.
Setelah bersih -
bersih dan mandi kita menuju warung bestik yang ada di ujung jalan dekat rumah
untuk menikmati makan malam, yang berupa bestik dan juga cacay kuah :D.
Demikian perjalanan kita hari itu menikmati blusukan solo, meski belum maksimal
karena cuaca dan waktu yang terbatas, namun semoga ada kesempatan lain kali
untuk menguak lebih banyak sejarah yang ada. Dan malam itu kita beristirahat
karena keesokan harinya aku dan miss nana akan gowes ke sukuh sedang tante elvi
melanjutan perjalanan menuju semarang.
0 comments:
Post a Comment