SLIDER

Saturday, August 1, 2015

Bikepacking Bali Cerita 1 - Mimpi itu ga bisa ilang gitu aja



Katanya sih kalau kamu punya mimpi jangan pernah kamu lepaskan, kita tidak akan pernah tahu kapan mimpi tersebut menjadi kenyataan. Saya sendiri bermimpi dan berkeinginan untuk bersepeda menyusuri pulau Bali dan Lombok, keinginan yang saya impikan apabila saya telah lulus kuliah. Namun ternyata kuliah yang tidak juga lulus dan dengan pendapatan seadanya jauh dibawah UMR dan jam kerja yang tidak akan bisa cuti. Saya pun sempat pesimis akankah bisa mewujudkan mimpi tersebut namun ternyata kesempatan berkata lain. Adanya peluang ternyata memberi saya kesempatan untuk bisa mewujudkan mimpi tersebut.  Berbekal modal ijin yang telah saya ungkapkan sebelum - sebelumnya dan tepat di saat libur akhir tahun juga awal puasa, maka dimulailah perjalanan kita ke Bali dan Lombok selama dua minggu. 

Dengan budget dan waktu yang mepet, saya harus merencanakan perjalanan ini sebaik - baiknya, googling tempat yang bisa kita kunjungi, membuat rute, mencari jalan dan tentu membuat Itenary untuk membatasi dan menentukan budget yang akan kita keluarkan nantinya.

Day 1 Sunday, June 21,  2015

Hari pertama kita berangkat dari Solo menggunakan kereta Sri Tanjung menuju banyuwangi, stasiun tujuan kita adalah stasiun Banyuwangi Baru yang terletak di Ketapang Banyuwangi, dan notabene merupakan stasiun terakhir. Selama perjalanan kita tidak mendapatkan masalah dengan barang bawaan kita dan juga sepeda yang kita bawa. Kereta berangkat tepat waktu Pukul .08.10 WIB, dan tiba tepat waktu juga pukul 21. 15 WIB di stasiun Banyuwangi Baru. Segera kita menuju tempat kita akan menginap, yaitu Wisma Mulia, dimana kita telah berburu penginapan ini ketika kita ke Baluran bulan kemarin. Selain dekat dengan pelabuhan harga penginapan ini cukup murah 60 ribu semalam. Ya tentu saja dengan fasilitas seadanya namun cukuplah untuk istirahat semalam.

sunrise dari geladak kapal

Setelah cek in di wisma kita keluar untuk mencari makann malam di depan pelabuhan ketapang. Selesai makan malam kita kembali ke wisma untuk istirahat.

Day 2 Monday, June 22, 2015

Hari senin, hari pertama kita akan mengayuh sepeda kita menuju Bali. Hari ini sebetulnya kita berencana untuk berangkat menyeberang sekitar pukul 4.00 WIB bersamaan dengan waktu sahur. Namun ternyata kita masing - masing masih merasa capek dengan perjalanan sehari sebelumnya dimana kita menempuh waktu 13 jam perjalanan dan tidur larut malam, akhirnya kita pun berangkat pukul 05.00 WIB. Dengan tiket ferry sebesar 8.500 Rupiah untuk kendaraan Golongan I alias Sepeda Gayung, kita berdua langsung naik ke kapal. Suasana di ferry pagi itu sangat lenggang, hampir tidak ada Bus, hanya beberapa Truk yang ikut ke ferry , penumpang pun hanya beberapa. Pagi itu kita menikmati sunrise di atas geladak kapal sambil menuju Bali.

bersiap masuk ferry

penumpang nya sepi

rombongan ngaben

 
Dengan waktu tempuh sekitar 45 menit kita pun akhirnya tiba di pelabuhan Gilimanuk pukul 7.30 WITA. Yeaaah Bali meeen Bali …. Setelah menata bawaan, kita segera meninggalkan pelabuhan dan mulai mengecek peta untuk perjalanan hari pertama ini ktia menuju Kuta. Setelah melihat dan menentukan rute kita memulai mengayuh sepeda kita, melewati area Taman Nasional Bali Barat, menuju Negara. Trek dari Gilimanuk menuju Negara didominasi oleh Hutan dan lintasan Hewan. Namun naik turun Trek Rolling tidaklah begitu tajam. Kita sempat berhenti di Pasar Melaya, dan kebetulan sekali kita menyaksikan rombongan Upacara Ngaben.  Sempat diserang kantuk kita kembali melanjutkan perjalanan tanpa banyak bernarsis ria karena memang kita sadar jarak yang kita tempuh hari itu berkisar sekitar 140km. 







Kita tiba di Negara sekitar pukul 12 Siang, kembali kita beristirahat di pinggir jalan sambil menikmati pemandangan persawahan.  Naah selepas Negara menuju pulukan Trek Rolling semakin terasa naik turunya, ditambah lagi dengan hembusan angin yangn cukup besar, karena jalan yang kita tempuh cukup dekat dengan Laut. Apalagi setelah melewati perbatasan Kabupaten Jembrana, jalan rolling semakin tinggi bahkan tidak jarang kita harus menanjak bukit dengan jalan berkelak - kelok dan menanjak menuju kecamatan selemadeg hingga  krambitan. Bahkan hingga tiba di Tabanan pun jalan masih di dominasi trek rolling. 
legian dimalam hari

monumen bomb Bali Legian
Trek rolling mulai berkurang setelah kita meninggalkan kabupaten Badung dan memasuki kota Denpasar. Kita tiba di Denpasar sekitar pukul 18.00 WITA. Setelah bertanya - tanya kepada seseorang jalan menju pantai Kuta. Kita pun melanjutkan perjalanan.  Melewati jalan By Pass, hingga matahari telah berganti bulan, sambil sesekali mengecek GPS dan kadang karena tidak yakin kita bertanya pada seseorang. Tapi ternyata menanyakan arah kepada orang di Bali ternyata tidak lah mudah, karena mungkin kebanyakan adalah pendatang, sehingga kita pun mendapatkan petunjuk yang berbeda - beda sehingga membuat kita berputar - putar. Hingga akhirnya kita menemukan tempat menginap kita di daerah Poppies Lane II, Legian Bali sekitar pukul  20.00 WITA.  Setelah cek in dan menaruh barang di kamar, kita pun keluar untuk mencari makan malam dan menikmati Kuta yang memang akan sangat ramai di malam Hari terutama di Jalan Legian.

Day 3, Tuesday,  June 23 2015

Pagi ini kita telah bersiap, sesuai dengan itenari kita hari ini kita akan mengunjungi GWK dan juga pantai Pandawa yang terletak di selatan Denpasar. Kita mengambil rute Bandara Ngurah Rai, By Pass Ngurah Rai dan jalan Kampus Udayana.  Di jalan kampus Udayana ini kita sempat berhenti di suatu minimarket. Namun ternyata karena kecerobohan terjadilah suatu insiden, ketika kita keluar dari minimarket saya tidak lagi menemukan Pockie sepeda ku, udah clingak clinguk kemana masih ga ketemu juga. Bergegas aku menuju jalan, dan mengeksplor dari kejauhan aku melihat seperti bentu sepeda yang terjatuh. Segera bergegas aku menghampiri agak dekat aku tahu itu sepedaku. Dan aku sudah menduga ada sseorang yang berniat mencuri barang - barangku. Dan begitu aku cek , beberapa barang telah raib.

 


tanjakan menuju GWK

Aku pun segera kembali ke minimarket, sempat kulihat  dua orang yang duduk di depan minimarket tersebut tinggal satu orang, dan orang yang tinggal tersebut langsung pergi begitu aku mendekat. Di Indomaret aku bertanya kepada petugas untuk meminta ijin melihat rekaman CCTV. Petugas kemudian menkonfirmasi, namun untuk bisa melihat rekaman CCTV harus menunggu atasan yang memegang pasword. Aku pun meninggalkan nomor kontak untuk bisa dihubungi. 
Terduduk di depan minimarket, apa yang selanjutnya kita lakukan setelah kamera ku dicuri orang. Akupun memutuskan untuk terus melanjutkan perjalanan menuju GWK. Selepas pintu masuk kampus Udayana, ternyata jalanya menanjak tajam, banyak tanjakan tajam yang berkelok dan juga turunan. Hingga akhirnya kita tiba di GWK. Memasuki GWK kita sempat berfoto, namun ternyata tiba di depan pintu tiket, kita kehilangan mood untuk masuk kedalam, juga kehilangan mood untuk melanjutkan ke pantai Pandawa. Alhasil kita pun memutuskan untuk kembali ke pantai Kuta. 

penampakan si pencuri
Sunset di Pantai Kuta
Tiba di pantai kuta kita menikmati suasana pantai Kuta yang penuh dengan turis berjemur dan deretan pedagang yang menjajakan Beer. Hanya sebentar menikmati Kuta, aku ingin kembali ke penginapan saja. Untunglah setelah tiba di penginapan aku mendapat telepon dari petugas Minimarket, untuk memintaku datang jika ingin melihat rekaman CCTV. Semula kita ingin menyewa motor agar cepat, namun karena petugas nya tidak ada. Maka kita pun memacu sepeda kita kembali menuju jalan Kampus Udayana arah GWK. Setelah cross cek kejadian. Melihat pelaku dan melaporkanya. Setelah selesai sekitar pukul 17.00 WITA kita pun kembali menuju pantai kuta, untunglah kita masih sempat menikmati sunset di pantai Kuta.
Selesai menikmati sunset, dan kembali ke penginapan bersih - bersih. Kita kembali berjalan - jalan menikmati suasana Kuta di malam hari yang meskipun hari selasa terasa sperti malam minggu. Kita pun berhenti di suatu restaurant frenchise internasional menikmati suguhan Ice cream dan janjian untuk bertemu dengan temanku yang telah menetap di Denpasar. Kita pun ngobrol - ngobrol dan bertukar cerita mengenai pengalaman di Pulau Bali. Sekitar pukul 22.00 WITA kita kembali berjalan menuju penginapan.

Demikian secuil kisah kita di Bali selama beberapa hari, bagaimanakah nasib petualangan kita selanjutnya … akankah masih berlanjut setelah kehilangan barang. Atau kita memutuskan untuk pulang .. ???

To Be Continued …

0 comments:

Post a Comment