Nah gegara kemarin
ada yang posting note berjudul "kaya ayah" yang bercerita mengenai
putri nya yang ingin bersepeda seperti ayahnya, saya jadi kangen ayah saya, dan
pengen nulis juga nih.
Jadi begini bisa
dibilang saya ini adalah anak blasteran Ayah saya dari Banyuwangi Jawa Timur,
ibu saya dari Banyudono, Boyolali Jawa Tengah. Mereka bertemu dan menikah
kemudian tinggal di Solo, dan saya pun kelahiran Solo. Nah cerita bergulir
ketika saya kecil setiap Idul Fitri yang selalu identik dengan adat Mudik,
begitu juga saya dan keluarga selalu mudik ke banyuwangi, jawa timur. Setiap
mudik kita menggunakan sarana kereta api, dijaman itu setiap mudik kereta api
selalu penuh bahkan duduk dibawah. Saya yang masih kecil selalu ngambek karena
harus berdesak - desakan duduk di bawah juga mabuk darat :D. untuk menghiburku
ayah pun selalu menceritakan kepada ku mengenai kisahnya,
Sambil menatap jauh
rimbun pepohonan dari balik Jendela Kaca Kereta Api dengan mata berbinar dan
terkadang menunjuk akan sesuatu, ayah selalu bercerita
"dulu Ayah sama
pakdhe mu (kakak laki - laki ayah) dan teman ayah, lewat jalan sana itu lho
waktu nyepeda dari Banyuwangi ke boyolali untuk nemuin Ibu sama budhe mu (kakak
perempuan Ibu)"
"kita bertiga
gowes pakai sepeda onthel, dengan bawa nasi bungkus dari rumah"
"tidak
capek?" tanyaku
"kalau capek,
kita istirahat di masjid, atau terkadang kita menginap di rumah kepala
desa"
Sambil terkadang
ayah menunjuk bangunan yang dulu dia pernah singgahi atau jalan yang dulu
pernah ia lewati, sebagai anak kecil yang sangat tersiksa dengan keadaan kereta
waktu mudik kala itu, rasanya saya ingin bersepeda seperti ayah saja untuk
mudik ke banyuwangi.
Dan untunglah meski
hanya hidup pas - pas an saya tidak jauh - jauh dari sepeda, sejak SD hingga
sekarang saya masih akrab untuk menggunakan sepeda ke tempat aktivitas. Mungkin
karena ayah saya dulu juga yang suka dolan, beruntunglah saya keluarga tidak pernah
mempermasalahkan jika saya suka dolan dengan sepeda saya :D.
Dan meskipun ayah
saya sekarang sudah tidak bersepeda lagi dikarenakan pekerjaanya (FYI : ayah
saya adalah supir di pabrik batik masuk dari pagi hingga malam dan sering
keluar kota) tapi saya masih ingin sekali mengulang perjalanan gowes dari Solo
ke Banyuwangi atau sebaliknya sebagai Hadiah Ulang tahun pernikahan Ayah dan
Ibu, entah kapan …
0 comments:
Post a Comment