Brown Canyon adalah
wilayah galian tanah uruk yang berada di rowosari semarang bagian timur.
Dulunya adalah bukit yang mulai habis karena dikeruk untuk tanah uruk. Sudah
banyak warga dan aktivis lingkungan memprotes kegiatan pengambilan tanah
tersebut, bukan saja merusak lingkungan tetapi juga diduga menyebabkan banjir
di wilayah semarang timur. Bukit yang digali semakin lama dan semakin lama
meninggalkan bekas menyerupai canyon
-canyon di daerah amerika. Bedanya jika canyon di wilayah amerika
terjadi kaerna alam makan ini terjadi karena ulah manusi. Meskipun sebenarnya
wilayah ini bukanlah tempat tujuan wisata namun ternyata tempat ini banyak
dikunjungi orang sebagai destinasi berfoto (*bukan wisata). Selain hanya untuk
foto - foto narsis juga untuk area pre wedding. Karena kegiatan penambangan
tanah yang non stop 24 jam, maka tempat ini tidak ayal lagi penuh dengan debu
dan truk truk besar lalu lalang. sebagai bukit bekas galian maka tempat ini juga dipakai sebagai tempat pembuangan akhir ilegal.
Pertama kali kesini
bersama Andra dan miss. Nana juga karena kita tertarik akan pemandangan
canyon-nya. Maka pada bulan ini ms. Nana mengadakan gomingpay bersama rekan -
rekan sepeda semarang untuk kembali bernarsis ria mengunjungi brown canyon.
Tanggal 19 oktober minggu pagi kita berkumpul di Rodalink, untuk gowes menuju
brown canyon. Diikuti sekitar 15 orang, Rute kali ini berbeda dari rute yang
kita lewati pertama kali. Sebagai penunjuk jalan om Aris Hien juga om khadali
membawa kita blusukan di daerah mateseh, melewati pintu air dan tentu saja
jalanan berbatu dan berdebu tebal karena merupakan akses truk dari brown canyon
menuju keluar, dibutuhkan kehati - hatian melewati jalan tersebut.
Tiba di brown canyon
sungguh ironis pemandangan yang seindah ini merupakan hasil jahil tangan
manusian yang telah merusak alam dengan mengeruk padas bukit dan dijadikan
tanah uruk. Tanpa ditunggu komando teman - teman sepeda pun mulai berpencar
untuk bernarsis ria.
Selesai bernarsis
kita pun kembali pulang kali ini kita mengambil beda jalur dengan saling
bertanya ke penduduk sekitar, dengan diwarnai insiden hilang beberapa teman.
Perut yang mulai lapar membuat kita mampir di warung soto dan melanjutkan
ngobrol, dan ternyata teman yang hilang tadi mengambil rute yang berbeda ketika
pulang karena bertemu dengan teman lain di atas brown canyon.
Memang brown canyon
bukanlah tempat wisata pemandangan indah yang menimbulkan ironi tapi worth
visiting at you own risk. Jika ingin mengabadikan keindahan brown canyon yang
mungkin tidak akan bertahan selama beberapa bulan karena aktivitas pengerukan
tanah maka Silahkan mengunjungi dengan resiko yang ditanggung sendiri
ARP. WH.05.04.11.2014
ARP. WH.05.04.11.2014
0 comments:
Post a Comment