SLIDER

Tuesday, October 21, 2014

GOmingpay Brown Canyon #2




Brown Canyon adalah wilayah galian tanah uruk yang berada di rowosari semarang bagian timur. Dulunya adalah bukit yang mulai habis karena dikeruk untuk tanah uruk. Sudah banyak warga dan aktivis lingkungan memprotes kegiatan pengambilan tanah tersebut, bukan saja merusak lingkungan tetapi juga diduga menyebabkan banjir di wilayah semarang timur. Bukit yang digali semakin lama dan semakin lama meninggalkan bekas menyerupai canyon  -canyon di daerah amerika. Bedanya jika canyon di wilayah amerika terjadi kaerna alam makan ini terjadi karena ulah manusi. Meskipun sebenarnya wilayah ini bukanlah tempat tujuan wisata namun ternyata tempat ini banyak dikunjungi orang sebagai destinasi berfoto (*bukan wisata). Selain hanya untuk foto - foto narsis juga untuk area pre wedding. Karena kegiatan penambangan tanah yang non stop 24 jam, maka tempat ini tidak ayal lagi penuh dengan debu dan truk truk besar lalu lalang. sebagai bukit bekas galian maka tempat ini juga dipakai sebagai tempat pembuangan akhir ilegal.

brown canyon yang diselimuti asap pembakaran sampah

jalanan berpasir tebal


Pertama kali kesini bersama Andra dan miss. Nana juga karena kita tertarik akan pemandangan canyon-nya. Maka pada bulan ini ms. Nana mengadakan gomingpay bersama rekan - rekan sepeda semarang untuk kembali bernarsis ria mengunjungi brown canyon. Tanggal 19 oktober minggu pagi kita berkumpul di Rodalink, untuk gowes menuju brown canyon. Diikuti sekitar 15 orang, Rute kali ini berbeda dari rute yang kita lewati pertama kali. Sebagai penunjuk jalan om Aris Hien juga om khadali membawa kita blusukan di daerah mateseh, melewati pintu air dan tentu saja jalanan berbatu dan berdebu tebal karena merupakan akses truk dari brown canyon menuju keluar, dibutuhkan kehati - hatian melewati jalan tersebut.




Tiba di brown canyon sungguh ironis pemandangan yang seindah ini merupakan hasil jahil tangan manusian yang telah merusak alam dengan mengeruk padas bukit dan dijadikan tanah uruk. Tanpa ditunggu komando teman - teman sepeda pun mulai berpencar untuk bernarsis ria. 




berhati hati dengan dump truk

Selesai bernarsis kita pun kembali pulang kali ini kita mengambil beda jalur dengan saling bertanya ke penduduk sekitar, dengan diwarnai insiden hilang beberapa teman. Perut yang mulai lapar membuat kita mampir di warung soto dan melanjutkan ngobrol, dan ternyata teman yang hilang tadi mengambil rute yang berbeda ketika pulang karena bertemu dengan teman lain di atas brown canyon. 








Memang brown canyon bukanlah tempat wisata pemandangan indah yang menimbulkan ironi tapi worth visiting at you own risk. Jika ingin mengabadikan keindahan brown canyon yang mungkin tidak akan bertahan selama beberapa bulan karena aktivitas pengerukan tanah maka Silahkan mengunjungi dengan resiko yang ditanggung sendiri

ARP. WH.05.04.11.2014

0 comments:

Post a Comment