Adalah tema
perjalanan Stephan salah seorang bikepacker dari Jerman yang saya temui ketika
melakukan perjalanan dari Borobudur menuju Jogja. Saat itu ketika akan meninggalkan Borobudur,
saya melihat ada seorang bikepacker, kala itu tidakmenyangka bahwa dia adalah
orang asing namun hanya bikepacker dari luar kota yang kebetulan mampir untuk
melihat acara waisak di borobudur (cerita bisa dibaca disini ). Ketika sepeda mulai mendekat sedikit
terkejut dan excited karena dia adalah orang asing, maka dengan percaya diri
mulai menyapa dan bertanya mengenai asal dan tujuan. Dan perbincangan di atas
sadel pun terjadi, dengan memperkenalkan diri bernama stephan dari Germany yang
sedang bersepeda keliling eropa dan asia. Dan akan menuju muntilan untuk mengunjungi
beberapa candi, karena mempunyai tujuan yang sama yaitu muntilah dan juga
candi. Maka saya pun mengatakan akan mengunjungi candi mendut, sekayuh dua
kayuh ternyata dia tidak tahu mengenai candi mendut dan setuju untuk bergabung
dengan kita menuju candi mendut.
Di candi mnedut
sambil menikmati dan melihat - lihat candi, kembali obrolan dengan stephan
berlanjut, mengenai tujuan dia selanjutnya apakah kita akan berpisah dan dia
lanjut ke jogja atau kembali bergabung. Tenyata stephan akan menuju muntilan
untuk mengunjungi Ngawen temple seperti yang tertulis di petanya (peta yang dia
beli di Jerman dengan berbagai petunjuk mengenai tempat wisata dan atraksi
wisata kultural whaaaw :D). Wheleeh kita saja malah tidak tahu mengenai candi
ngawen, karena timbul juga rasa penasaran, kita pun berinisiatif kembali
bergabung dengan stephan, dan dia pun tidak keberatan. Maka perburuan pun
berlanjut. Karena tidak ada papan petunjuk mengenai candi ngawen di sepanjang
jalan yang kita lalui maka satu - satunya petunjuk adalah bertanya pada
penduduk sekitar :p.
Sesampai di candi
ngawen kita pun lanjut menuju Jogjakarta, disini kita mengantar stephan menuju
Bikepackershop Indonesia cabang Jogja yang terletak di Pajeksan di kawasan
Malioboro. Menurut teman kita bisa meninggalkan Stephan untuk menginap di sini
yang juga merupakan rumah tinggal Bikepacker indonesia yaitu Pakjo. Namun
sayang Pakjo sedang tidak ada dirumah, dan kita pun harus segera kembali ke
solo. Maka kita harus berpisah dengan stephan. Agak berat hati karena
sebetulnya kita masih ingin menemani stephan dan menunjukkan keindahankota
Jogja daan Budayanya. Maka kita pun
berpisah, namun tidak lupa kita menuliskan nomor kontak dan tempat tinggal,
just incase stephan akan mampir kekota kita nantinya. Dan kita pun berpisah,
kita mengira perpisahan dengan stephan di Malioboro adalah benar - benar
perpisahan dan mungkin tidak akan bertemu lagi.
Namun saya terkejut
ketika beberapa hari kemudian tepatnya hari selasa malam, stephan menelpon saya
dan mengatakan akan menuju solo besok pagi dan akan menginap di solo. Maka saya
pun dengan senang hati menyambutnya. Beberapa
hal dimana saya merasa cocok dan memiliki banyak kesamaan dengan stephan
adalah disetiap perjalananya stephan bukan hanya peduli seberapa jauh dia
bersepeda tapi dia sangt peduli dengan budaya dan juga tempat - tempat wisata
di kota yang dia lewati ("There is so many interesting place in
Indonesia" begitu katanya), bahkan ketika di mendut dia menunjukan
beberapa photo kepada kita karena dia ingin tahu acara apakah itu (saat itu dia
melihat arak - arakan di suatu kota yang dia lewati), dia mencatat di buku
kecilnya ("arak - arakan", "kotmil Quran", "Isro
Miroj") ya jika dia tidak tahu dia akan meminta seseorangn mencatatkan nya
di buku kecil untuk kemudian dia bertanya pada seseorang yang bisa berbahasa
inggris untuk menjelaskan budaya apa
yang dia lihat. Dibeberapa tempat di petanya dia juga melingkari candi - candi
sebagai tempat tujuanya :D i Love that :p. Dan sebagai seoarang cyclist stephan
sangat sederhana, sepedanya standar sepeda turing biasa tanpa upgrade dan
aksesoris lainya, bahkan stephan pun hanya memakai sandal gunung biasa juga
helm standar tanpa glove, buff maupun aksesoris lainya :D.
Maka setiba di Solo,
akupun mempersilahkan stephan untuk menginap dirumah. Disinilah perbincangan
mengenai budaya masing - masing terjadi :D, stephan banyak bertanya mengenai
adat dan budaya yang sangat berbeda dengan tempat tinggalnya. Dia juga tertarik
dengan beberapa peralatan rumah tangga dirumah yang terbuat dari anyaman bambu
:D dan dia sangat tertarik dengan "Karak"(kerupuk nasi) yang sedang
dijemur ibuku (ibu saya membuat sendiri karak tersebut) dan dia sangat menyukai
Karak tersebut ketika kusajikan padanya :D.
Terlebih dia sangat tertarik dengan tata cara pernikahan di Indonesia,
kenapa pasangan pengantin berdandan seperti Ratu dan Raja, juga kagum dengan
hubungan kekerabatan di keluargaku yang dia nilai sangat erat jauh berbeda di
Negranya.
Setelah makan malam
kitapun kembali berbincang mengenai petualangan dia dan rencana selanjutnya,
stephan yang sangat menyukai gunung berapi berencana untuk Hiking ke Merapi Via
selo (sepeda di tinggal di rumahku) namun karena tidak yakin akan cuaca yang tidak
menentu maka rencana tersebut dibatalkan. Kemudian mencoba membahas jalur yang
dia pilih untuk menuju timur apakah lewat utara atau selatan aku pun membantu
sebisaku mengenai kondisi kedua jalur tersebut dan kebudayaan dari masing -
masing kota maupun tempat wisata yang mungkin dia bisa kunjungi. Mendengan
ceritaku tentang banyak tempat yang mungkin dia kunjungi stephan berencana
memperpanjang kunjungannya di Indonesia, dia ingin kembali mengunjungi tempat
-t empat yang dulu ia lewatkan ("Indonesia is a big country it has so many
places and culture that are so beautifull it is worth visited") weeew :D
Maka keesokan
harinya aku mengantar stephan berkeliling kota solo, dan mengunjungi toko buku
(mencari peta lombok) namun karena tidak ketemu kita lanjut menuju kraton
surakarta, para abdi dalem langsung menyambut kita karena melihat sepeda
stephan yang fully loaded seakan tidak percaya bahwa orang ini melakukan
perjalanan dengan sepeda :D, kita pun mendapat kehormatan parkir digarasi
kraton :D (yang biasa untuk kereta kuda :p). Dan masuk kraton pun untunglah si
Ibu penjaga tiket berbaik hati dengan memberi kita dua tiket domestik (untuk
turis mancanegara beda harga biasanya :p).
Selesai berkunjung ke kraton stephan melanjutkan perjalananya, aku pun
mengantarnya sampai perbatasan sukoharjo. Kita berpisah di
diperbatasan, sambil tidak lupa aku menuliskan kontak teman yang bisa dihubungi
di jawa timur, yang bisa menjadi petunjuk jalan atau tempat menginap karena
stephan sangat ingin ke bromo.
Pertemuan dengan
stephan kembali mengingatkan bahwa perjalanan jauh(bertualang) adalah suatu kemewahan untuk memanjakan diri
sendiri menikmati dunia dan keindahanya sesuai dengan passion kita masing -
masing. Adalah suatu mimpi besar untuk bisa melakukan petualangan keliling
dunia, tapi mimpi itu bukanlah apa - apa jika kita tidak tahu apa - apa tentang
keindahan negeri sendiri :D masih banyak
tempat - tempat disekitarku yang masih belum sempat kukunjungi, jadi harus
kembali menyiapkan sepeda untuk petualangan selanjutnya :D. Mengunjungi
indahnya bumi pertiwi menulis lebih banyak agar orang - orang seperti stephan
dari luar neger maupun dalam negeri lebih banyak lagi untuk mencintai negeri
ini :D
Mari bersepeda
menikmati dunia dalam setiap kayuhan
(Ananda Ranz
02.05.2013)
Untuk tahu lebih jauh mengenai cerita perjalanan Stephan bisa diklik disini
atau kunjungi
oh, you have written one special post about Stephan ...
ReplyDeleteI just got message from Simbok (I believe she messaged you too) telling me that Stephan got sick, dengue fever :( hope he gets well soon.