SLIDER

Monday, October 1, 2012

Gowes Sesat Alas Bromo



Menikmati Alam Gowes Ke alas Bromo

Jumat 29 september 2012. seminggu ini miss nana libur dari jadwal mengajarnya di LIA, itu artinya dia ada libur untuk weekend. Meskipun aku sebetulnya masuk kuliah weekend itu, tapi kuputuskan untuk meliburkan diri dan sejenak menikmati weekend untu liburan :D maaf ya temans. Setelah selesai mengajar miss nana segera ke sukun untuk naik bus kesolo. Tiba di solo sekitar jam setengah tuju malam. Aku pun menjemput dan memboncengkan nya dengan city bike ku. Kita pun menikmati makan malam di angkringan. Dan malam itu kita tidak kemana - mana selain membeli bekal, makan dan dilanjutkan dengan istirahat untuk gowes esok harinya.

Sabtu 30 September 2012, pukul 05.00 udara masih cukup segar, meski matahari sudah mulai menampakan kesegaranya. Dering alarm dari hape kami pun terus berbunyi, namun mata ini masih terasa berat untuk diajak bangun menyambut pagi. Setelah tertidu kembali beberapa menit. Aku pun bangun dan mandi, disusull oleh miss nana. Meski dengan malas - malasan dan ingin kembali tidur, kita akhirnya bersiap dan kita pun mulai gowes sekitar pukul 6.30am. Meninggalkan rumah ku dan menuju karanganyar. Dengan petunjuk seadanya dari temanku kita menuju alas bromo di karanganyar. Alas bromo yang terletak di desa gedong karanganyar. Teman teman dari RCC dulu biasanya sering Downhill di tempat ini. Dari alas bromo jika menyusuri hutan didalamnya akan membawa kita ke waduk delingan. Maka dengan sangat excited menikmati alam, kita pun gowes pagi itu dengan penuh semangat, udara masih segar namun begitu kita tiba dipalur matahari telah menyengat, debu - debu dan bising alat berat pembangunan fly over di rel karang anyar hampir membuat macet. Untunglah kita tiba tidak pada jam sibuk sehingga kita pun terbebas dari macet.



Terus menyusuri jalan raya karanganyar, kita sempat bertanya ke tukang becak akan arah ke alas bromo. Kita diberitahu dari lampu merah bejen ambil jalan menyerong kiri, dan bukan arah tawangmangu. Petunjuk yang hampir sama dari petunjuk pak Budi teman ku di RCC, maka kita pun teruskan gowes menuju kota untuk mencari sarapan. Aku berharap kita bisa sarapan di warung soto tempat aku dan luna dulu sarapan saat gowes ke mangadeg namun ternyata tutup :(. Jadi kita pun berhenti di sebuat warung lainya untuk sarapan. Aku sarapan soto dan miss nana timlo. Usai sarapan kita lanjutkan perjalanan, di lampu merah bejen kita pun mengambil arah yangn serong kiri sesuai petunjuk. Sambil berphoto di pertigaan jalan dengan papan petunjuk arah sragen kita pun berhenti sebentar untuk narsis. Dan ternyata di pertigaan inilah awal ketersesatan kita. Seusai berphoto, kita melanjutkan perjalanan, namun rute yang harusnya belok kiri. Aku pede aja mengajak kita mengambil jalan lurus :p jalan yang bukan lagi jalan raya hanya jalan aspal perkampungan dan yang telah rusak. Dan tentu saja menanjak.
 


Kita melanjutkan gowes hingga akhirnya ternyata jalan itu membawa kita kembali ke jalan Lawu gubraaak. Yuup jalan itu ternyata tembus ke arah jalan di daeran Taman Memorial Delingan di jalan tawangmangu Cuma beberapa kilometer dari karangpandan. Begitu bertanya kembali ke seseoarng ternyata kita diberitahu tersesat jauh. Dia bilang dari lampu merah bejen kita ambil kiri dan kiri nah lhoo. Maka akhirnya kita pun buru - buru turun kembali ke lampu merah bejen. Ternyata dari lampu merah bejen ke taman memorial delingan adalah 5km maka untuk turun juga 5km. Okey tersesat pertama kita adalah sejauh 10km okeeey :D Maka setibanya dari dilampu merah bejen kita kembali mengambil arah kiri (kanan kalau dari arah karangpandan). Begitu kearah kiri ternyata kita kembali salah jalan, karena jalanan begitu sepi. Akhirnya kita berhenti sebentar dan bertanya pada petani yang sedang mengerjakan ladangnya. Betul juga kan kita ternyata harus balik lagi. Gwaaaaaah maka kita diberi arah kali ini kita memotong jalan melewati pemukiman penduduk. Dengan kembali bertanya-tanya. Akhirnya kita kembali ke jalan mojogedang. Mengikuti jalan mojogedang ke arah sragen.





Akhirnya kita menemukan papan petunjuk waduk delingan yang sekilas orang tidak akan tahu. Dari gang masuk ke waduk delingan Cuma 200m. Dari waduk kita bisa menyusuri waduk menuju alas bromo. Tapi kita ingin masuk waduk melalui alas bromo maka setelah bertanya pada pemuda yang menjaga gang masuk. Kita dianjurkan untuk terus mengikuti jalan sampai di alas bromo. Melanjutkan perjalanan dengan jalanan roling ternyata menuju pintu masuk alas bromo cukup jauh dari gang waduk tadi. Hampir 3km an lebih. Semula kita ragu apakah jalanan yang kita ambil benar. Karena hanya berupa jalan raya dengan sisi kanan dan kiri pepohonan tanpa ada orang orang yang terlihat. Untunglah kita tetap terus hingga bertemu dengan penambang tanah. Dan dia bilang kita sudah di alas bromo. Pintu masuk tinggal beberap ratus meter kedepan. Horee Akhirnya setelah pencarian kita tiba juga di alas bromo, sekitar pukul setengah sebelas. Alas bromo adalah wana wisata yang terletak di kabupaten karanganyar. Berupa hutan yang terdiri dari pepohonan berupa pohon pinus dan lain lain dengan luas 126hektar. Yang dinaungi oleh perhutani.













Di pintu gerbang masuk, nampa pintu tertutup tidak ada penjaga tidak ada loket. Kita pun berohoto sejenak untuk narsis. Sempat bingung karena tidak ada penjaga apakah kita diperbolehkan masuk atau tidak. Kemudian ada penjaga dari perhutani nyamperin kita, dan mengajak ngobrol. Tidak disangka ternyata bapak ini adalah bapak yang saya temui ketika gowes ke astana mangadeg (http://anandaranz.blogspot.com/2012/08/cerita-liburan-gowes-tersesat.html)  :D dia masih ingat saya, dan dia memberi ijin memperbolehkan kita untuk masuk dan memberi petunjuk arah kalau dari hutan menuju waduk. Waaah senangnya :D. Karena alas bromo berupa hutan dan yang biasa kesini adalah MTB untuk downhill maupun XC. Maka bisa dibayangkan bahwa trek berupa tanah dan bebatuan baik kecil maupun besar dan tentu saja isinya Cuma tanjakan dan turunan. Pockie yang notabene adalah sepeda lipat dengan roda 20x1.50 tentu sangat licin. Ditambah lagi dedaunan kering yang berguguran membuat jalanan sangat licin. Jika nanjak susah, turunan menakutkan beuuh :p tapi asyiik.

Well kita pun kembali hilang di hutan bromo ini :p maklum tidak ada orang dihutan ini. Sepertinya memang hutan ini tidak boleh untuk umum :p karena kita teman pak medi* saja maka kita boleh masuk :D. Well sambil hilang kita pun menikmati suara alam tanpa bising kendaraan dan polusi. Sambil kadang bingung jalan mana yang akan ditempuh :D. Namun begitu kita tetaplah hilang, terkadang jalan setapak itu hilang berganti dengan ilalang dan lereng penuh pohon pinus, sehingga kita harus memutar kembali. Dan juga bekal air minum kita tinggal sediki. Untung kata pak medi selalu ambil jalan kekanan. Maka dengan mengikuti nasehat pak medi, disetiap percabangan jalan setapak kita selalu ambil jalan kekanan. Hingga akhirnya aku melihat bebrapa rumah penduduk. Maka kali ini aku memilih ruas jalan yang mendekati rumah penduduk. Hingga akhirnya membawa kita kepada jalan yang telah dicor dan perkampungan waaaah peradabaaan. Begitu menemukan warung kita pun membeli sebotol air mineral. Perkampungan ini terletak tepat dipintu air waduk delingan. Setelah bertanya kepada ibu penjaga warung, kita dianjurkan untuk mengikuti saja jalan diatas waduk. Maka kita pun mengikuti anjuran ibu itu mengikuti jalan disekililing waduk. Musim kemarau yang panjang ternyata membuat air diwaduk benar benar surut, hanya ada air tersisa di pintu air. Sedangkan di tengah waduk benar -benar kering kerontang. Bahkan kita bisa turun dan berphoto.














Selesai istirahat di pendopo waduk. Dari pendopo kita turun ke perkampungan dan seperti saya duga, jalan ini membawa kita ke gang papan nama waduku tadi :D. Dan ternyata jalan paling mudah menuju alas bromo adalah dari lampu merah bejen(terminal karanganyar) terdapat 3 jalan, belok kiri, serong kiri, dan serong kanan/lurus (arah tawangmangu). Maka kita mengambil jalan tengah (serong kiri), ikuti jalannya sampai di pertigaan disamping kantor polisi. Kita mengambil arah kiri(sragen). Ikut terus jalan yang ada dengan trek rolling naik turun(sekitar 5km), maka kita akan sampai di alas bromo. Karena hari telah siang dan matahari sangat terik maka kita memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan kembali ke solo. Tanpa banyak berhenti kita pun segeran menuju solo mengejar waktu. Tiba di pasar gede sekitar setengah tiga kita pun menikmati makan siang ringan miaayam dan juga es teh. Habis 2botol dan satu gelas waaah :D. Setelah makan kita kembali kerumah dan istirahat.









Malamnya kita bertemu dengan da temanku saat makan malam, dia berencena meminjam salah satu seliku untuk gowes besok pagi dengan luna. Namun sayangnya karena bangun kesiangan maka tidak jadi :p. Pagi itu minggu 31 september 2012. kita Cuma berkeliling cfd sebentar kemudian lanjut gowes ke jembatan londo, setelah puas berphoto karena miss nana harus pulang ke semarang siang itu. Maka kita pun segera pulang kerumah.

WH05.02.10.2012

0 comments:

Post a Comment