SLIDER

Tuesday, September 18, 2012

Gowes Blusukan Hutan Mangrove




 Gomingpay 16 September 2012
Setelah kemarin gowes ke gedong songo, dan sabtunya sibuk seharian kuliah. Hari minggu aku dan miss nana memutuskan untuk gomingpay sebelum masuk kuliah. Tujuan kita kali ini adalah kawasan reservasi mangrove di daerah jrakah semarang. Pagi itu kita berkumpul di taman setelah jembatan banjir kanal. Setelah menunggu tidak ada yang bergabung, sekitar setengah tuju, kita pun mulai berangkat. Matahari sudah menunjukan sinarnya, meski jam belum genap meununjukan pukul 7. kita memelai Gowes ke arah kendal.



Menyusuri jalan yang belum terlalu ramai, namun tiba di kalibanteng jalanan mulai ramai oleh kendaraan yang terjebak macet dan mencari jalan. Dari kalibanteng kita menuju arah kendal/jakarta, dengan kontur jalan yang relatif naik turun. Kita pun melanjutkan perjalanan hingga sampai di daerah jrakah. Di depan taman lele, kita menyeberang ke kanan. Masuk ke gang ke arah TK/SD An-Nur. Kita cukup mengikuti jalan yang ada, melewati perkampungan penduduk, melewati perkampungan kita berhenti sebentar di toko kelontong untuk membeli air mineral jeli dan sekedar camilan untuk bekal di kawasan mangrove nanti. Terus mengikuti jalan yang ada akan membawa kita ke kawasan tambak dengan tumubuhan ilalang, dan pepohonan di sekitar. Jalanan setapak tidak lebih lebar untuk satu mobil hanya berupa jalan setapak dari tanah.


Hamparan ilailang yang menguning dan menjulang tinggi sudah menyambut kedatangan kita. Kemarau yang panjang, membuat pemamandangan sekitar sangat gersang, beberapa pohon meranggas. Rumput dan ilalang yang menguning, tanah yang tandus. Meski kita temui tambak di kanan dan kiri jalan sepanjang perjalanan. Sesekali kita berpapasan dengan penduduk sekitar yang mungkin datang untuk mengurus tambak atau juga sekedar memancing. Kita pun terkadang berhenti untuk sekedar narsis. Musim kemarau yang panas dan matahari yang menyengat membuat tenggorokan kita cepat kering, ketika hendak minum. Tersadar ternyata bekal yang kita beli tadi terjatuh hadeeeeh.. Ya sudahlah meski sudah dicari cari ternyata tidak ketemu, mungkin sudah diambil orang yang lewat.
  

Melanjutkan perjalanan menyusuri tambak, kita pun tiba dikawasan mangrove. Bahkan memasuki kawasan mangrove, kemarau tidak luput mengeringkan tanah di kawasan ini. Beberapa tanah kering merekah karena sengat matahari di musim kemarau panjang.kawasan mangrove ini berbeda dengan kawasan mangrove yang kita temui di karimun jawa tahun lalu, dimana sudah ada jembatan kayu yangn dapat kita lalui untuk berkeliling kawasan mangrove. Dikawasan ini hanya ada jalan setapak yang memisahkan tambak - tambak. Kita dapat berjalan kaki menyusuri kawasan mangrove . Jangan harap ada jembatan yang bagus jika ingin melewati kawasan satu dengan kawasan lainya. Hanya ada papan kayu sederhana atau kadang patok kayu yang memisahkan tambak. Di sungai depan di awal tambak terdapat Juga perahu perahu nelayan yang tertambat. Ada perahu besar dengan untuk mengangkut penumpang menyusuri sungai sampai tepi pantai, kita bisa menyewa perahu dan menyusuri kawasan mangrove dengan perahu hingga tepi pantai. Dan juga beberapa perahu kecil tanpa motor hanya dengan kayu yang dipakai untuk megangkut bambu maupun kayu untuk keperluan tambak maupun mengikat pohon bakau.






Tampa menambatkan sepeda, kita memutuskan untuk terus gowes menyusuri kawasan mangrove. Tentu saja tanpa adanya jembatan penyebarangan, gowes susur mangrove kali ini tentu akan banyak diwarnai oleh aktivitas angkat junjung sepeda :D. Baru pertama kali saja untuk memasuki kawasan mangrove aku sudah harus mengankat sepeda menyeberangi sungai dengan sebilah kayu yang tidak lebih lebar dari 30 centimeter yang hanya di taruh di atas sungai, tanpa tali tanpa pegangan hadeeeh, dengan membawa sepeda. Karena miss nana tidak berani menyeberang dengan menggendong spedanya maka aku pun terpaksa menjunjung sepeda miss nana untuk menyebarangi sungai. Setelah menyeberangi kita pun melanjutkan gowes, sembari ditanya oleh nelayan setempat kenapa sepeda tidak ditinggal. Waaah kita ingin gowes pak. Mereka pun Cuma bilang hati hati.




Maka perjalanan kita lanjutkan menyusuri(blusukan)kawasan mangrove. Dengan pemandangan yang indah dan suasana hutan mangrove yang membuat kita lupa bahwa kita berada di kota semarang :D. Meski terkadang tentu kita harus angkat junjung sepeda. Ternyata dihari itu ada rombongan dari teknik undip yang juga datang untung menanam mangrove. Mereka datang dengan naik dua truk (weeew) dan juga beberapa motor (senior kali ya). Maka kawasan mangrove pun tiba tiba menjadi sangat ramai, dengan teriakan - teriakan, nyanyian2 para mahasiswa ini hadeeeh. Kita pun terus melanjutkan gowes, sembari berpapasan dengan rombongan. Di tengah hutan mangrove, rombongan mahasiswa berhenti di dermaga kecil untuk naik perahu menuju tepi sungai dan laut. Kita terus lanjut dengan sepeda kita, untuk menyusuri jalanan setapak menuju tepi pantai.banyak jalan - jalan kecil bercabang. Untunglah kita bertemu dengan penduduk sekitar yang akan memancing yang memberi kita petunjuk, untuk mengikuti mereka. Dan ternyata mereka sangat baik hati, dengan menawarkan untuk mengangkat sepeda kita melewati beberapa talang air :D. Bahkan saat melewati beberapa pemancing ketika kita akan menyeberang mereka bilang "itu mbak e diewangi" (itu mbak nya ditolong (angkat sepeda)). Waaah senang nya :D.




Sayang nya ketika sudah memasuki kawasan laut, kita tidak bisa mencapai tepian pantai, karena kawasan mangrove tidak sampai di pantai (jalanya terpotong ditengah). Kita hanya menikmati laut dari hutan mangrove saja. Mendekati kawasan laut, jalanan sangat becek, terkadang di jalan setapak banyak tumpukan kerang dan hewan- hewan laut yang terjebak di mangrove saat pasang air laut. Tanah di kawasan mangrove juga menjadi becek, dan lengket karena berupa tanah lempung. Waah lengkap deh blusukan ini. Sepeda dan sepatu pun menjadi berlumpur asyiiiik :D. Setelah menikmati pemandangan kita pun memutuskan untuk kembali, sekali lagi perjalanan kembali gowes kita akan banyak angkat junjung bike, meski saat berpapasan dengan nelayan pemancing kita akan dibantu lagi asyiik :D.







Tidak berapa lama kita ternyata sudah sampai di pos jaga awal bakau tadi, dan kita pun memutuskan untuk segera kembali karena sudah pukul setengah sepuluh. Kita pun gowes dan mampir di warung soto kawasan indrapasta untuk sarapan. Dan ternyata baru juga duduk, miss nana langsung habis satu gelas es teh, yaa iyaaa lah sedari tadi kita tidak minum di bawah terik matahari :D. Selesai sarapan kita pun menuju kampus dan aku pun langsung masuk kuliah yang sudah terlambat setengah jam :D.

Dan begitulah gowes minggu pagi hari itu sangat menyenangkan meski tidak begitu jauh tapi dapat pengalaman unik blusukan ke daerah mangrove.

P.S. Yeeeep saya habis gowes langsung kuliah sampe jam 5 tanpa mandi hahahahahhhahahahaha ...
  
 WH.05.19.09.2012

0 comments:

Post a Comment