SLIDER

Tuesday, August 28, 2012

Bikepacking Tuban - Beautifully Pantura Touchdown Tuban

 
Day -3 Jumat 24 Agustus 2012 H+4 Lebaran

Pagi itu kita memang sengaja bangun pagi - pagi untuk memulai perjalanan, agar tidak terlalu kemalaman sampai di tuban mengingat jarak yang kita tempuh cukup jauh. Dan kita tidak tahu seperti apa konturnya. Dari map yang kita lihat, kita akan melewati pinggir pantai otomatis anginya akan sangat besar lebih dari sebelumnya. Taku t akan menghambat perjalanan kita pun bergegas untuk meninggalkan hotel dan melanjutkan perjalanan. Namun belum sempat meninggalkan hotel, nenek - nenek yang kita temui kemarin. Tengah berjalan membawa baki teh dan kopi. Dia memperislahkan kita untuk minum dulu sebelum lanjut. Tidak kuasa menolak kita pun minum terlebih dahulu.



Pukul 6 lebih kita pun kembali melanjutkan perjalanan, masih di hiasi oleh ladang garam dan sentra terasi, kali ini kita lebih banyak menemukan warung - warung penjual ikan asin dan terasi wedew ikaaaan.. I dont like it :( . Tidak berapa jauh meninggalkan kota lasem kita menemukan satu tempat wisata religi berikut nya .


 #7 Pasujudan Sunan Bonang Dan Putri Cempo-Lasem
 
 Pasujudan Sunan Bonang terletak sekitar 5 kilometer dari pusat kota lasem, untuk menuju pasujudan sunan bonang kita harus menaiki tangga menuju bukit yang terletak diatas. Wedeeew ada berapa tangga ya. Konon di bagian atas ada tempat dimana sunan bonang bersemedi ada bekas lutut dan dahi nya yangn terletak tidak berjauhan dengan makam putri cempo. Namun karena aku tidak begitu fit untuk menaiki tangga sebegitu tinggi, teringat pengalaman nglimut yan membuat kewalahan. Aku pun menolak untuk diajak keatas, lagipula perjalanan kita masih jauh. Jadi kita tidak sempat masuk lebih jauh kedalam. Kita pun langsung melanjutkan perjalanan.


Kelluar dari kota lasem kontur jalan sudah mulai roling dengan angin yang besar, untunglah kita memulai perjalanan di pagi hari sehingga cuaca dan angin masih bersahabat. Dengan pemandangan tepi laut tidak kuasa sepertinya untuk tidak berhenti dan menikmati suasana sekitar. Suana nelayan yang sibuk di pagi hari. Suasana rest area yang penuh dengan pemudik atau sekedar penduduk sekitar yang hanya ingin menikmati pagi.
 






Terlena dengan indahnya suasanya tidak terasa sudah satu jam berlalu dan kita baru gowes 6kmdi daerah sluke wedew padahal target satu jam pertama adalah 20km hehehe ya sudah lah kita memang tidak terpancang target tapi kita lebih memilih untuk menikmati setiap perjalanan yang kita lewati. Ternyata baik di sisi kiri maupun kanan kita mendapatkan pemandangan yang sangat bagus, laut dan pantai di sisi kiri, dan pegunungan kapur di sebelah kapur. Gimana ga betah dijalan jika seperti ini. Jika di potret dari view manapun depan maupun belakang memang benar benar emnghasilkan photo yang dramatis. Terkadang jalanan pantura sepi oleh kendaran hingga rasanya ingin tidurah di jalan raya. Meski terkadang bus - bus bersliweran. Di derah sarang dan kragan memang banyak kampung nelayan. Kadang bau anyir ikan tercium sangat tajam. Aku sungguh tidak tahan hadeeh jadi kita agak ngebut aja biar cepat melewati pasar ikan.
 








Didaerah ini juga banyak ditemui kendaraan umum yang biasanya dipakai untuk membawa barang di sini dimodif hingga menjadi angkutan publik. Setelah sekitar beberapa puluh kilometer, kita pun memasuki perbatasan jawa tengah dengan jawa timur di jalan antara kragan dan bulu. Tentu saja berphoto di perbatasan tidak akan terlewatkan sayang di gapura selamat jalan Jawa Tengah. Tercium bau ikan yang sangat amis dan menusuk. Aku pun merelakan untuk tidak berphoto namun terus menuju gerbang selamat datang jawa Timur. Memasuki gerbang selamat datang jawa timur dibuat lah replika candi. Di bagian sisi kiri dan kanan. Sepertinya ini adalah bangunan baru.





Banyak para pemudik maupun penduduk sekitar yang berhenti untuk sekedar nongkrong maupun bermain. Dicandi bagian sisi kiri jalan, ternyata di bagian belakang nya adalah pantai yang bersih dan lebar. Namun sayang karena terbatasnya waktu.. Kita pun merelakan untuk tidak bermain lagi dipantai. Namun melanjutkan perjalanan, tidak jauh dari perbatasan kita berhenti di rumah makan Wahyu Utama, yang konon adalah pemberhentian Bus :D. Namun mungkin karena merasakan tidak enak di tenggorokan aku kurang ada selera makan sehingga hanya miss nanna yang makan di restoran ini. Dia mencicipi Rawon. Seperti biasa di sela sela makan kita, ada bapak - bapak yang menyapa kita dari mana dan kemana dengan sepeda ini :D. Bahkan pengemudi viar menyempatkan diri menjajariku kemudian ngobrol sebentar kemana tujuan kita, apakah mau keliling indonesia :D waah maunya. Dan juga banyak nya jempol dan semangat yang diberikan oleh para pengendara motor, mobil bahkan truk tangki membuat kita tidak pernah kehilangan semangat. Terimakasih atas apresiasi mereka di jalan :D.





Memasuki desa bancar panas terik kembali terasa jalanan ini mengingatkan kita akan pracimantoro, baik kontur jalan nya maupun keadaan sekililing, dimana banyak pohon pohon meranggas dan jarangnya rumah penduduk. Kita pun berhenti sebentar karena aku harus memperbaiki hape ku yang eror. Tidak lupat kita sempat berphoto kembali :D setelah beberapa puluh kilometer kita pun melihat ada kawasan industri. Terutama pabrik semen yang ternama, kilang minyak dan juga pelabuhan dari salah satu produsen semen local. Yang juga terdapat portal selamat datang kota tuban.
 



Kita sempat berhenti dan berphoto. Sambil mengira2 untuk apa yan rel yang memanjang dari pelabuhan hingga jauh kedalam?? Sepertinya itu adalah rel untuk troli pembawa batubara dari pelabuhan menuju pabrik yang letaknya masih 5 kilometer dari jalan raya. Miss nanna sempat memberiku selamat namun kubilang, ntar dulu kita masih jauh masih 20km lagi masuk kota tuban. Kembali melanjutkan perjalanan meninggalkan pabrik semen. Kita dihadang oleh cuaca yang semakin panaas hadeeh dan aku semakin lapaar. Sudah 60km lebih dan aku belum makan apa - apa. Akhirnya ketika kita melewati restoran paddang, aku memutuskan untuk berhenti dan makan siang. Namun karena tidak ada selera aku hanya makan nasi dan berkedel.
 

Selesai makan kita kembali melanjutkan perjalan dengan terik matahari yang semakin panas.di daerah Jenu kilometer 17 sblm kota tuban kita disambut oleh kawasan hutan jati milik perhutani. Meski pepohonan nya meranggas, namun tetap terlihat indah. Ketika kita melewati rest area dari suatu produk mie instant kita memutuskan untuk mampir dan menyantap mie goreng sepiring untuk berdua. Ketika sedang asyik mempersiapkan pockie untuk di foto tiba tiba ada om - om yang nyamperin sekali lagi dengan keheranan dia pun bertanya kita mau kemana dari mana. Dan dia cukup kagum dengan dua orang yang imut ini gowes mudik. Dia pun tidak melewatkan kesempatan untuk minta photo kita berdua sebagai bukti weleeeech hiii hiii (di tag ya om atau add pin BB nya ).
 

 
Setelah cukup istirahat kita melanjutkan perjalanan kembali, meski disambut dengan tanjakan yang sedikit rolling. Keluar dari hutan. Kembali terlihat tepian tepian pantai yang mengawal perjalanan kita. Hingga masuk daerah pinggiran kota tuban. Memasuki kota tuban kita disambut oleh gerbang kota dengan simbol Kuda (yang konon adalah arsitek nya adalah kakek nya Yoni wew). Kita pun berhenti sebentar untuk berphoto, lanjut lagi sebelum masuk kota tuban ada wisata pantai yang cukup ramai baik pengunjung dan penjual kita pun mampir sebentar.
 


#8 Terminal Wisata Pantai Tuban
 
Sebetulnya ini adalah bangunan terminal baru kota tuban yang difungsikan juga sebagai wisata pantai. Namun ternyata yang lebih menarik pengunjung adalah pantai yang berada sebelum terminal ini. Karena kita bisa langsung masuk ke pantai tanpa dikenai biaya. Hanya terletak sekitar 3 kilometer sebelum memasuki kota tuban dari pantura. Cukup masuk dari jalan2 jalan kecil yang berada di sekitar warung di pinggir pantai. Pantai ini ternyata cukup luas, dan dengan kontur pantai yang rendah dan tinggi. Kita bisa berada dibagian tengah, terasa berada di tengah laut. Banyak penjual jajanan di pantai ini. Berbeda sekali dengan pantai - pantai yang kita kunjungi sebelumnya. Begitu juga pengunjung nya. Mungkin karena sore hari. Mereka menantikan sunset. Setelah puas menikmati pantai, meski aku tahu miss nanna ingin berlama-lama menikmati sunset. Kita harus segera menuju tuban dan mencari penginapan. Memasuki kota tuban yang berada di pesisir pantai, ternyata pembangunan kota tuban berbeda dengan semarang, dengan garis pantai yang luas dan panjang. Tidak dipakai untuk lahan perumahan kaum - kaum elit. Tapi dibuat sebagai public space, seperti taman (citywalk) disepanjang pinggiran kota.
 


Banyak pedagang disepanjang jalan menunjang orang - orang yang sedang berjalan2 atau nongkrong. Kita bisa masuk ke pantai dengan menuruni tangga dari citywalk ke bawah. Banyak juga anak2 yang bermain bola. Sepeda2 yang lagi nangkring. Waaah sepertinya asyik nih. Kita pun berhenti sebentar untuk berphoto di tugu Apbda Pancasila. Tanpa nongkrong lama kita pun segera melanjutkan perjalanan. Tempat pertama yang di tuju adalah sebuah klenteng yang katanya terbesar di asia tenggara. Letaknya di jalan RE. Martadinata, yang merupakan jalan utama pantura ke arah surabaya. Sehingga dari tugu pancasila kita cukup menyisiri jalan raya. Klenteng ini memang sangat mudah di temukan. Maka kita pun memutuskan untuk mampir sebentar.
 


#9 Klenteng Kwan Sing Bio - Tuban






Adalah salah satu klenteng terbesar di asia tenggara, dan memang benar sih. Ketika kita masuk di klenteng ini terdapat area parkir tersendiri. Klenteng ibadah tersendiri. Dan juga tempat umum seperti tempat makan, pagoda dan lain - lain. Dari yoni juga kita dapat infor katanya ini adlaah satu-satunya klenteng yang menghadap laut dan dengan simbol rajungan (kepiting) dibagian atas. Didalam klenteng juga terdapat penginapan jika orang harus menginap untuk ibadah. Ketika kita datang kebetulan sedang ada festival . Sehingga banyak sekali penjual marchindise dan makanan di sekitar gerbang masuk. Berada di lokasi wisata mengingatkan akan film - film cina. Banyak juga pengunjung yang mampir dan makan di restoran. Kita pun tidak lupa untuk berphoto - photo.
 

Dari lokasi kita menuju klenteng ibadah. Namun kita tidak masuk ke tempat persembahan nya. Hanya melihat - lihat dari luar saja. Setelah puas kita kembali melanjutkan perjalanan, tentu yang kita cari pertama kali adalah pusat kota atau alun - alun. Di alun - alun terdapat masjid agung yang sering aku lihat di pamflet - pamflet kota tuban. Kita pun segera mencari penginapanan. Sempat bertanya - tanya di beberapa hotel namun karena tidk cocok. Kita pun menuju salah satu hote di jalan basuki rachmad yaitu hotel basra. Yang kemudian kita ketahui bahwa dulu nya bangunan ini adalah rumah sakit. Kita pun menginap di hotel basra. Kemudian kita berisitarahat dan aku pun memberi kabar simbok bahwa akhirnya aku sudah samooai tuban. Untunglah kita mendapatkan hotel dengan air hangat, karena ternyata kesehatan ku memburuk hari itu. Malam itu setelah selesai beres2 dan mandi. Ternyata kita kedatangan tamu spesial, namanya mas herman dia adalah salah satu anak laki2 simbok di tuban kita pun menyempatkan diri ngobrol sebentar, karena mas herman ada acara kita tidak berlama2 dia pun mohon pamit. Dia juga mempersilahkan untunk menghubungi jika besok mau gowes. Dan ternyata kesehatan ku memburuk tenggorokan ku terasa semakin sakit dan demam ku mulai tinggi. Karena takut besok masih parah, aku menghubungi mas herman jika besok tidak bisa gowes. Setelah konsul sama simbok, kita pun gowes NR menikmati kota sembari ke apotik membeli obat dan juga mencari makan malamdi alun - alun. Aku berharap ada angkringan di kota ini, tapi ternyata lebih banyak ditemukan penjual nasi goreng dan mie. Dan mereka tidak menyediakan minuman. Hanya air putih cup.

Dan kita pun berhenti di sebuah warung nasi goreng, memesan nasi goreng satu piring berdua. Aku pun memesan susu hangat di warung di seberang. Sebenarnya aku masih ingin menikmati suasana malam kota tuban lebih lama lagi, berjalan dan berkeliling sebentar di kota tuban. Tapi ternyata badan ku semakin menggigil karena demam dan terasa senut senut. Dan sepertinya radang tenggorokan ini makin parah, sepertinya inilah yang membuat gowes ku tidak bisa maksimal sejak awal kita gowes. Kita pun kembali ke hotel, dan setelah ngobrol sebentar aku langsuk tertidur. Day 6 Sabtu 25 Agustus 2012 H+5 Lebaran, Pagi itu sebetulnya kita berencana untuk menikmati sunrise di tepi pantai, di pinggir kota tuban. Namun aku yang



Demam tinggi tadi malam ternyata tidak bisa bangun pagi. Aku pun terbangun sekitar pukul 6 lebih. Meski demam sudah turun, tapi badan ini masih kurang enak apalagi tenggorokan yang perih dan agak bengkak di sekitarnya. Kita pun turun untuk sarapan, meski aku tidak begitu berselera. Tapi aku harus mengisi perut agar tidak lebih parah. Dengan malas - malasan aku pun kembali ke hotel sambil packing. Sebetulnya aku tergoda untuk gowes Ke WBL, namun karena khawatir jika kesehatan ku nanti memburuk lagi dijalan dan sempit nya waktu, maka niat itu pun kita tunda. Tidak berapa lama Yoni (seorang teman sepeda dari semarang yang asli tuban) menghubungi miss nanna. Dia pun bilang akan nyamperin kita ke hotel.
 

Tidak berapa lama yoni datang, dan bercerita bahwa hotel ini dulunya adalah rumah sakit ibu dan anak, adiknya lahir disana. Weeew dia pun bercerita nostalgian masa kecilnya. Setelah ngobrol yoni menyanggupi mengantar kita ke terminal untuk mencari bus, dan jg membawa kita ke goa akbar. Kita pun menuju ke rumah yoni terlebih dahulu. Rumah yoni terletak agak jauh dari hotel, menuju jalan ke surabaya, kita pun beramah tamah dengan keluarga Yoni. Sempat di bujuk untuk menginap. Tapi liburku tidak banyak jadi terpaksa kita tolak. Maaf ya om tante, yoni juga memperlihatkan sepeda kayu buatan kakeknya waaaakkkh .. Enak nyaa .. Aku sudah ga punya kakek :( . Siang itu sekitar pukul 12, kita pun pamit dan menuju goa akbar. Goa akbar terletak Cukup dekat dari hotel basra di jalan basuki rachmad. Tuban mempunyai slogan kota seribu goa, karena banyaknya goa yang berada di kota ini. Namun kita hanya bisa berkunjung di satu goa saja.

 #10 Goa Akbar - Tuban







  Goa Akbar terletak di daerah dekat basra. Uniknya goa ini berada di bawah pasar rakyat. Tiket masuknya cukup murah Cuma 5000 rupiah. Dan waaw sepeda boleh kita bawa masuk, meski Cuma sampai taman depan. Memasuki goa, ternyata kita sudah disediakan media jalan yang dibangun oleh pemerintah daerah. Sehingga dengan mengikuti jalan setapak/tangga yang ada. Kita tidak perlu takut tersesat. Didalam goa juga sudah ada penerangan yang cukup, tidak terlalu terang sehingga tidak mengurangi hawa didalam goa. Juga diletakkan sound sistem di beberapa titik sehingga suassana tidak begitu mencekam. Pengunjung hari itu sangat ramai, entah karena libur lebaran atau karena malam minggu :D. Banyak juga rombongan wisata entah dari pesantren atau sekolah mana. Juga rombongan keluarg - keluarga. Di beberapa titik ada tempat lebar di dalam goa, dimana kita bisa berphoto.konon didalam goa ini adalah tempat sunan bonang dan sunan kaligojogo bertapa, akan kita temui titik2 tempat pertapaan merekan didalam goa. Didalam goa juga ada tempat sampah sehingga tidak ada sampah berserakan.
 

Di goa akbar juga banyak kelelawar nya, sepertinya mereka sudah terbiasa dengan kehadiran manusia. Sehingga berada didalam kita tidak diserang atau mengganggu mereka. Dalam goa ini juga terasa tetes air dari sumber air alami goa akbar. Satu lagi yang unik dari goa ini adalah adanya mushola didalam goa yang cukup menarik kapan lagi bisa beribadah di dalam goa seperti jaman dulu :p



Selesai berkeliling kita diajak makan siang diwarung lumintu di daerah basra. Yang ternyata makanan nya murah murah waeeew mulai dari 2000an lhoh! Enaaaaknya, kita pun makan siang setelah itu yoni mengantarkan kita menuju terminal lama di pertigaan tugu pancasila untuk kembali ke semarang. Sebetulnya masih banyak tempat yang ingin di kunjungi di tuban ada air terjun, ada pegunungan kapur tapi waktu yang membatasi harus rela unutk kembali lagi nanti nya.

Well demikian lah sekelumit petualangan di libur lebaran. See ya in the next pockrock adventure WH.05. 29.08.2012

2 comments:

  1. MANTAPP..!!!!!!,

    Keren Abiss, bener-bener petualangan yang mengasyikkan. saya bukan asli Tuban, dan belum banyak mengenal Tuban, Liat cerita dan foto-foto diatas rasanya ingin ikutan mengunjungi tempat-tempat tersebut.

    Mas Bro, publikasikan ini ke Kompas atau yang dunia, agar banyak wisatawan yang datang ke Tuban

    ReplyDelete
  2. saya juga jatuh cinta dengan tuban dengan pengalaman perjalanan ini :D

    ReplyDelete