Gowes Kedua SHaun menyusuri KedungJati
18 Desember 2011
Setelah sempat mereyen shaun gowes ke BSB dan lolos dengan nyamanya,sepertinya sekarang waktunya untuk mereyen shaun untuk perjalanan lintas kota. Dan setelah membujuk miss nana untuk kembali bernostalgia bersepeda ke kedung jati maka event gowes bersama pun kembali di gelar dan di posting di grup diadakan pada tanggal 18 Desember 2011. Pada awal terbentuknya Bike to Work semarang beberapa anggota seperti om nasir, miss nana, mas tunggal, mas adi pernah gowes dari semarang ke kedung jati pada tahun 2009 pada tahun itu belum musim seli, sepeda mereka masih standard an mereka pun masih newbie di dnuia pergowesan. Dan dengan gagah berani dan ngos ngos an di akhir perjalan mereka berhasil gowes perdana tur dari semarang ke kedung jati. Maka demi mengenang perjuangan mereka dulu gowes nostalgia pun setelah 3 tahun di gelar kembali. Rencana karena tidak ada picku ataupun truck untuk loading kita akan menempuh gowes PP dari semarang-kedungjati-semarang. Karena mau naik kereta yang dulu ada pun sekarang sudah tidak ada.
So seperti biasa menjelang event tiba aku pun melipat shaun dan hijrah ke semarang, pada hari sabtu 17 desember 2012. Titik kumpul gowes adalah Minggu 18 desember di mabes jalan pahlawan jam 5.15am. so pada hari minggu sekitar pukul 5 lebih aku pun datang ke mabes bertemu dengan miss nana dan juga Tami yang ternyata sudah tiba lebih dahulu dengan alas an takut ketinggalan seperti waktu gowes Kudus terdahulu, ada juga peserta baru om Tuhu dengan tas ransel besar nya karena baru saja pulang dari luar kota. Tidak berapa lama muncul beberapa peserta yang lainnya, ada andra, dany, mas tunggal, om nasir dengan putrinya lala yang masih kelas 2 SD, Om topo dengan si Kecil Aan, kak yuni Dan lain lain. Asrul absen dan juga om iyan yang sekiranya mau bergabung tidak dapat bergabung. Setelah sekiranya tidak ada peserta lain yang akan bergabung, maka acara gowes pun dimulai dengan sedikit prolog mengenai gowes dan juga doa bersama. Ada kabar gembira dimana om nasir sudah mendapat kan truck untuk kita loading yang mengawal dari semarang sampai kedug jati, berita ini disambut dengan gembira oleh peserta lain terutama mas tunggal mengingat pada gowes ke kedungjati awal awal lalu dia sangat ngos ngosan ketika gowes pulang. Setelah berhitung ada sekitar 24 peserta yang mengikuti gowes kedungjati kali ini baik berupa seli, MTB juga balap. Maka gowes pun dimulai sekitar pukul 6 lebih dengan rute menuju pedurungan – mrangen – pertigaan .. – grobogan – kedung jati. Rute pedurungan mrangen adalah standra jalan raya kota semarang, jalan lebar penuh dengan kendaraan bermotor lain dan sedikit berlobang. Di pedurungan pak eko bergabung dengan kita. Memasuki mrangen beberapa anggota mulai tercecer karena om nasir dan putrinya memisahkan diri di pedurungan untuk suatu keperluan. Aku yang menjadi sweeper diminta tami berhenti dulu karena mau memompa ban sepeda kak yuni. Maka aku pun menemani tami dan kak yuni memompa sepeda. Disini kita terpisah dari rombongan tapi aku meminta mereka tidak cemas karena seperti biasa bila gowes tur maka rombongan depan akan menunggu yang belakang. Dengan sedikit mempercepat gowes kita mulai menyusul rombongan di daerah mrangen, di suatu pom bensin setelah rel kereta di mrangen aku melihat miss nana dan beberapa sepeda di pom bensin. Maka aku pun meminta tami dan kak yuni untuk berhenti, dari percakapan dengan miss nana sebagian rombongan sudah di depan. Tertinggal miss nana mas tunggal dan andra. Maka aku pun bergabung dengan miss nana dan mengkoreksi rombongan yang ada, ternyata masih ada 3 peserta dengan sepeda balap yang tertinggal di belakang karena ban pecah. Maka aku memutuskan daripada menunggu mereka yang tidak pasti akan menyusul atau kembali ke semarang, kuputuskan untuk terus gowes dan meninggalkan mereka toh mereka bersepeda balap jika ingin menyusul rombongan seli yang di depan pasti dengan mudah nya. Sebelum meneruskan gowes kita menunggu om nasir dan putrinya yang masih tertinggal di belakang. Hamper satu jam kita menghabiskan waktu di pom bensin, dan om nasir serta putrinya bergabung, kita pun kembali gowes menyusul rombongan yang di depan yang menunggu kita di suatu tempat. Setelah bergabung dengan rombongan kita pun melanjutkan perjalanan.
Tiba disuatu tempat kita pun istirahat dulu karena truk sudah tiba maka beberapa dari kita termasuk aku menaruh barang barang di truk. Maka kita pun melanjutkan perjalanan, rute masih jalan datar lintas kota yang kadang dilewati oleh kendaraan umum lainya. Di tengah jalan om nasir terpaksa loading menemani putrinya yang sudah kelelahan untuk melanjutkan gowes.
Sampai di pertigaan … kita mengambil araha ke kanan kea rah grobogan. Sempat terhenti ketika melewati rel kereta kita pun kembali melanjutkan perjalanan, dari pertigaan kea rah kedung jati trek berupa tanjakan dan tanjakan. Di awal kita sudah disuguhi tanjakan tajam panjang dan melengkung, aku dan shaun mampu melewati tapi sebagai sweeper aku menemani kak yun yang istirahat dan juga tami serta miss nana. Sembari istirahat dan mencari air tami pun seperti biasa menyantap bekal mie goreng nya. Setelah cukup mereka istirahat kita pun mulai melanjutkan menapaki tanjakan demi tanjakan kedung jati. Aku sempat mendorong kak yuni yang tidak mampu melewati tanjakan tapi dia lebih memilih untuk TTB, tiba disebuah warung kita berhenti dan kak yuni pun meloading sepedanya. Dan karena putri om nasir sudah ditemani kak yuni maka opm nasir pun kembali gowes. Miss nana harus berhenti sebentar karena merasa hamper pingsan, ini kutengarai karena dia belum sarapan dan snow white memakai panier (padahal sudah kuminta panier di taruh di truk tapi ngeyel) setelah cukup istirahat dan miss nana bilang mampu untuk lanjut, kita pun kembali gowes dengan tanjakan tanjakan yang ada. Awal awal tanjakan masih di sekelilingi oleh pohon pohon dari hutan yang ada, pemandangan trek ke kedung jati ini adalah pegunungan mengingatkan ku akan jalan di pracimantoro ketika dulu kita gowes ke pantai nampu. Namun disini lebih banyak tumbuhan. Setelah beberapa kilometer dengan puluhan tanjakan yang ada mendekati kedung jati kita berhenti di sebuah warung es kelapa muda dan mie ayam, kita bertemu om tuhu andra dan beberapa peserta lain. maka Kita berisitarahat dan konfirmasi kelompok peserta. Di sini dany menyempatkan sarapan mie ayam. Setelah cek dan ricek peserta yang ada. Dimana sudah tidak ada yang dibelakang dan yang lain sudah lebih dulu ke kedung jati. Maka kita pun melanjutkan perjalanan. Dari warung setelah 3 tanjakan kita diberi turunan tajam dan panjang meski setelah itu masih banyak tanjakan dan turunan yang ada. Memasuki kota kedung jati kita berhenti dan mampir dipasar karena beberapa peserta sudah tiba di pasar untuk mencicipi pecel gendar tapi karena aku tidak nafsu makan aku hanya duduk saja. Setelah selesai ngobrol dan istirahat kita pun menuju stasiun kedung jati puncak tujuan kita. Kita tiba di stasiun sekitar pukul 11 lebih.
Tiba di stasiun adalah acara bebas kita pun beristirahat dan berphoto photo. Stasiun kedung jati adalah stasiun dengan arsitektur kuno jaman belanda. Sayang stasiun ini sudah tidak berfungsi lagi karena sudah tidak ada kereta yang berhenti di stasiun ini. Tapi dari rel yang ada staisuin ini masih dilewati kereta entah jalur mana. Dulu masih ada kereta dari kedung jati yang menuju semarang sehingga setiba di kedung jati kita bias naik kereta ke semarang. Setelah acara bebas dan berphoto ria tak lupa berphoto bersama mengabadikan gowes tur kali ini kita pun loading sekitar pukul 12 siang. Melihat miss nana yang tadi kelelahan dan udara yang sangat panas tapi tampak awan menggantung di cakrawala dan jam sudah jam 12 lebih. Maka aku memutuskan untuk tidak gowes pulang ke semarang. Kita semua loading dengan truk pulang ke semarangan.
Setelah memuatkan diri baik sepeda dan penunggang nya kita pun menikmati perjalanan pulang, tami tampak sangat menikmati perjalanan dengan tertidur di dalam truk. Tiba di semarang sekita pukul 2 kita pun diturunkan di pos masing masing. Aku dan miss nana turun di sampokong untuk kemudian makan siang terlebih dahulu. Aku baru sadar ternyata selama gowes dari semarang –kedungjati aku tidak makan apapun maka makan siang kali itu yang berupa nasi padang habis aku makan :p. dan tidak berapa lama hujan deras pun mengguyur bumi, tepat dugaan ku jika tadi kita gowes pp maka kita akan terjebak hujan karena beberapa dari kita tidak membawa jas hujan. Maka setelah makan siang seperti biasa aku menghabiskan waktu sampai travel menjemput untuk kembali pulang ke solo.
Well demikian satu lagi gowes tur bersama teman teman dan shaun pun terbukti enak enak saja dibawa gowes lintas kota meski banyak tanjakan menghadang dapat dilewati bahkan dibeberapa tanjakan aku tidak perlu untuk bermain shifter. Gowes tur memang selalu menyenangkan dalam trek seperti apapun, cuaca seperti apapun, Jarak sejauh apapun. Asal selalu solider akan kondisi teman teman gowes, selalu berkelompok untuk selalu bersama sama sampai kesatu tujuan yang akan kita capai gowes tur akan selalu menjadi hal yang mencandu. Ini bukan tentang ego atau secepat apa kita sampai tujuan tapi kebersamaan dalam gowes. So ready for the next destination for sure YESS!!!
WH5 13.02.2012
0 comments:
Post a Comment