Mungkin jika tidak mengingat ritual pagi ku, aku juga masih akan melelapkan diri dalam tidur seperti yang lain. Namun karena kewajiban ritual aku harus ke kamar mandi, dengan mata berat. Dan mungkin juga jika tidak dipanggil oleh Anjar kami masih akan bermalasan dikamar entah siapa yang harus memulai untuk mandi.
Akhirnya aku memulai
start untuk mandi terlebih dahulu, diikuti dengan yang lainnya masih dengan
bermalasan dan saling tunjuk. Hingga akhirnya kita telah bersiap untuk
melanjutkan perjalanan sekitar setengah delapan. Kala kita sedang bersiap
dengan bawaan dan sepeda masing - masing. Kita telah disambut oleh seorang laki
- laki dengan jersey federal berwarna oranye. Dialah yang bernama Hendrik yang
oleh Anjar ditunjuk untuk mengawal kami, karena Anjar tidak bisa menemani
dikarenakan oleh tugas negara nya sebagai pelatih dan juga anggota KPPS.
Selesai bersiap kita menunggu anjar dari melatih anak - anak. Setibanya Anjar
kita pun diajak sarapan kembali kita memilih soto semarang yang terletak di
Alun - alun.
Pukul 9 lebih kita
baru meninggalkan alun - alun Batang, menuju destinasi selanjutnya. Beruntung
Anjar yang tahu sifat kami, membawa kami ke tempat - tempat untuk berfoto di
sepanjang Kota Batang :D. ternyata kota Batang dan pekalongan cukup dekat,
sehingga lepas kota Batang kita telah memasuki kota Pekalongan. Di Batas kota
Pekalongan sebelum lepas dari kota, Anjar pamit karena dia harus kembali
melatih anak - anak panjat tebing. Maka dia pun menitipkan kami kepada om
Hendrik untuk mengawal kita sampai pemalang. Kami pun berujar pada om Hendrik
"yaah kami para cewek kalau gowes amat sangat santai ya om, jangan buru -
buru". Kita pun berlalu menyusuri jalan batang - Pemalang yang ternyata
cukup jauh, dan di dominasi dengan aspal yang tidak rata gegara dilewati
kendaraan berat. Sebelum memasuki kota pemalang, kita bertemu dengan om Nanto
B2w dari pemalang. Dengan dipandu om Nanto kita kembali menyusui jalan batang -
pemalang. Di batas kota memasuki pemalang, om Hendrik pamit kembali ke Batang.
Dan kita pun diserahkan kepada om Nanto. Kali ini kita masuk kota pemalang,
istirahat untuk makan siang di alun - alun. Eeiit tidak ada soto semarang untuk
makan siang, kali ini kita memesan Mie ayam dan nasi Grombyang untuk hesti. Dan
masing - masing dari kami di jamu es kelapa muda yang notabene merupakan
langganan keluarga om nanto.
Dikarenakan adanya
kepentingan keluarga, maka om Nanto tidak bisa mengantar kita lebih jauh, hanya
sampai batas kota pemalang. Dia berpesan sudah meminta seseorang untuk
menjemput kita di Tegal .. Naaah lhooo maka hari kedua ini kita cukup beruntung
menjadi giliran orang - orang yang berbaik hati menjadi pemandu kita.
Melanjtukan
perjalanan kembali berlima, para perempuan dengan lima sepeda lipat nya,
menyusuri jalanan panturan meninggalkan kota pemalang menuju Brebes. Dengan
kaos dari bike to work yang bertuliskan B2W Semarang di kota yang terletak
cukup jauh dari semarang tentu akan menjadikan pemandangan yang menarik bagi
pengendara motor maupun pengguna jalan lainnya. Beberpa kali kita di samperin
dan ditanya dari mana mau kemana, dengan jawaban yang sama Semarang - Cirebon,
tidak ayal decak kagum dan support dari mereka sering mampir untuk kita. Untuk
melawan rasa bosan, jenuh dan lelah yang menghadang dari tantangan pantura
serta terik matahari yang menyengat, maka kita tidak kalah dengan anak - anak
yang berhenti di pinggir jalan untuk berburu telolet. Kita pun ikut berburu
telolet dengan mengacungkan jari menandakan meminta telolet. Di sepanjang
perjalanan ini, tidak butuh waktu lama untuk kita bisa menyimpulkan bus mana
saja yang mempunyai telolet dan bus cupu tanpa telolet. Terkadang para anak -
anak pencari telolet itu pun berteriak kepada kami, teloleeet
mbaak..teloleeet….
Tidak banyak kendala
yang kita temui di sepanjang perjalanan, sepeda kita juga tidak ada yang
bermasalah, hanya memang kita terkadang perlu berhenti sejenak untuk melepas
kejenuhan yang melanda. Pukul 4 sore kita memasuki kota Tegal, dan Avit mulai
mengontak teman dari om Nanto memberi tahu kedatangan kita. Sempat kebingungan
juga janjian bertemu dimana, akhirnya ketika lepas kota tegal dan memasuki kota
brebes saat berfoto di gerbang kabupaten brebes, kita di samperin oleh anak
yang cukup muda aku mengira dia anak sekolahan dan ternyata betul dia masih
SMA, Kanzul namanya yang akan mengawal kita menuju brebes. Lepas dari kota
tegal meski belum memasuki kota brebes kita sudah menemukan banyak sekali
penjual telor asin, mungkin karena akibat adanya tol sehingga para pedagang
menggeser dagangannya kah?
Letak kota tegal dan Brebes yang tidak begitu jauh,
membuat kita lebih cepat tiba di alun - alun brebes sekitar setengah enam.
Disaat dwi dan hesti melaksanakan sholat di masjid agung brebes, hujan pun datang
kita meneduh di salah satu mini market dekat alun - alun. Hujan yang datang dan
pergi memaksa kita meneduh lebih lama karena bawaan kami. Namun mengingat kita
juga mengingkan segera istirahat, akhirnya dengan nekat sambil menutup pannier
kita ke alun - alun untuk makan malam sambil menunggu hujan reda. Di alun -
alun kita sambil berkenalan dengan kanzul ngobrol mengenai sepedaan di tegal.
Juga menunggu hujan reda agar teman Avit Ghina bisa menjemput kita menuju
rumahnya. Sekitar pukul 7 lebih hujan sedikit mereda, ghina pun datang, dan
membawa kita menuju rumahnya yang terletak di seberang alun - alun di belakang
kantor tepatnya.
Setelah melepaskan panier yang basah karena hujan, kita pun
beristirahat di kamar yang telah di sediakan keluarga Ghina. Beruntung karena
kehujanan maka kita pun berlomba - lomba untuk mandi malam ini, sembari
menikmati teh rasa camomile yang disuguhkan cukup untuk menghangatkan badan.
Beginilah perjalanan
kita di hari kedua .. Istirahat malam ini untuk mengumpulkan tenaga di hari
ketiga.
to be continued ....
to be continued ....
0 comments:
Post a Comment