Jamselinas alias
Jambore Sepeda Lipat Nasional adalah event tahunan bagi pecinta sepeda lipat
seluruh Indonesia. Acara yang diadakan tiap tahun di tiap kota yang berbeda
merupakan ajang silaturahmi dan kopdar bagi pecinta sepeda lipat yang ada di
Indonesia. Aku sendiri mengenal event ini karena keikutsertaan ku didalam
komunitas sepeda lipat. Meskipun begitu saya sendiri tidak rutin mengikut event
ini, event yang pertama diadakan tahun 2011 si Jakarta, event kedua pada tahun
2012 di Surabaya dimana waktu itu kita gowes dari solo untuk mengikuti event
ini. Yang ketiga di Bandung dengan tema Bikecamping, nah yang ke-empat ini
adalah yang istimewa karena di adakan di Jogja kota yang merupakan magnet bagi
setiap orang untuk mengunjunginya. Dengan tema Blusukan Jogja aku pun kemarin
gowes dari semarang menuju Jogja untuk mengikuti acara ini.
Jamselinas ke-4
diadakan selama 2 hari yaitu tanggal 27 hingga 28 September, dengan membayar
iuran 125 ribu rupiah, sudah include kaos keren, goodie bag dan juga makan :D.
Day #1 Sabtu 27
September 2014
Pada hari pertama
ini peserta diharapkan untuk daftar ulang di kepatihan alias kantor gubernur
DIY, untuk mencatatkan nama dan juga mengambil goodie bag mereka. Daftar ulang
dimulai sejak pukul 09.00 pagi. Untuk selanjutnya peserta bisa beristirahat
dulu. Acara sendiri baru dimulai pukul 12 siang, dimana pada hari ini adalah
gowes rely keliling jogja dimana tiap peserta dibagi menjadi beberapa grup
dengan nama - nama makanan atau tempat tradisional di jogja. Masing - masing
peserta di beri petunjuk yang mengarah ke tiap - tiap check point yang berbeda.
Ada sekitar 6 check point dan 1 Jackpot.
Di masing - masing
check point setiap kelompok kembali di beri tantangan untuk menyelesaikan
permainan yang telah di sediakan oleh panitia. Adapun beberapa check point
adalah Museum Sandi memecahkan sandi bahasa jawa slank jogja, Museum di UGM,
terminal lama Jogja dimana kita menyusun puzle wayang ada juga slalom
sepeda,dan juga Dagadu di gedung kuning,
dengan Jackpot Tugu Jogja. Setiap peserta diberi waktu hingga pukul 5 sore
untuk menyelesaikan semua petunjuk.
Setelah finish kembali di kepatihan peserta dipersilahkan untuk kembali
istirahat sebentar di penginapan dan membersihkan diri dan berkumpul kembali
jam 19.00. untuk acara ramah tamah dan makam malam.
Acara malam ini
dibuka dengan kesenian ndolalak dari kulon prugo yang spesial dimeriahkan oleh
anak om RM. Dony Megananda :D. para peserta mulai menikmati acara hiburan yang
disuguhkan panitia sambil menikmati hidangan yang telah disediakan yaitu bakmi
godok, sate Klathak khas gunung kidul, wedang bajigur, dan jajajan an rakyat
lainya. Tidak lupa banyak doorprize bertebaran dengan permainan menarik
lainya. Usai acara peserta kembali
istirahat di penginapan masing - masing .
Day #2 Minggu 28
September
Hari kedua kali ini
kita akan blusukan jogja menuju Museum Tani Imogiri. Seperti kemairn kita kembali berkumpul di
kepatihan sekitar pukul 6 pagi. Kembali kita dibagi menjadi kelompok - kelompok
berdasar komunitas dan atau asal kota. Karena pagi itu beru teman - teman
komselis dan komunitas sekitar semarang dan bikeberry surabaya maka untuk
mengehmat waktu panitia memberangkatkan rombongan kita terlebih dahulu. Dengan
dipandu setiap kelompok dengan marshal dan RC dari Fedjo praktis kami pun Cuma
nginthil dari belakang tanpa tahu rute yang akan diambil :D (*blind Direction).
Untuk mengisi perut
kita dipagi hari ini kita di ampirkan di sebuah rumah penghasil bakpia ubi, dan
kita dipersilahkan untuk mengambil bakpia juga gethuk goreng sebagai bekal
sarapan kita, asyiiiik. Kembali menyusuri
jalan blusukan melewati sawah - sawah dan tepian sungai yang kita sendiri tidak
tahu daerah mana itu :p. kita pun akhirnya tiba di Museum Tani Imogiri.
Disinilah acara inti
dimulai dimana ada lelang sepeda dan pembagian doorprize yang berlimpah dari
berbagai sponsor, dan tentu saja namanya juga museum tani kita pun disuguhi
hamparan sawah dimana kita dapat mencoba membajak sawah menikmati boneka sawah
dan tentu saja game menanam padi yang membaut kita orang keta sangat ndeso
karena heboh bisa main lumpur di sawah. Untuk makan siang kita dijamu nasi
kuning dan opor ayam seinkung, juga masakan - masakan khas pedesaan, ada tempe
santan lombok ijo, oseng - oseng, tak lupa juga urap.
Sayangnya karena
banyak teman - teman dari luar kota yang harus keburu pulang ke kota masing -
masing, maka permainan menanam padi hanya dimeriahkan oleh fedjo dan juga teman
- teman dari semarang. Setelah menanam padi kita pun dihibur oleh komedi dadakan
dari semarang kembali.
Setelah waktu cukup
siang dan semua hadiah telah habis, kita pun kembali menuju Jogja dengan bus
yang telah disediakan oleh panitia dan juga Truk paskas untuk mengangkut sepeda
kita.
Memang Jogja
Istimewa dengan konsep acara yang sangat menarik dan berbeda dari biasanya,
jogja ternyata juga mendatangkan daya tarik untuk menjaring peserta sebanyak -
banyaknya. Jamselinas -4 kali ini sungguh benar benar Istimewa!!