SLIDER

Sunday, July 31, 2016

Bikepitnik Gugus Asko Gowes Keliling JOgja Candi - candi





Sepertinya saya absen nulis memang sudah lama ya, hmmm berapa bulan ya? Bahkan saking lamanya udah ga tahu berapa lama. Well ya sudah karena mumpung sekarang ada mood, saya mau nulis, kisah kemarin bolang ke Jogja, saya kasih judul sih "Petualangan Supernova Gugus Asko Perdana Gowes Jogja" ya masih ada efek supernova gegara baca bukunya Dee supernova, kebetulan juga kita bolang berenam :p. 
saya gelombang, Dwi Akar, Tami Petir, Miss Nana Partikel, Avit Kabut, Hesti Permata
 Jadi begini awal ceritanya, kebetulan kita empat sekawan Saya, Miss Nana, Tami, dan Dwi (entah kenapa kita dapat julukan itu) pengen bolang lagi, kali ini mewujudkan keinginan si Upin Ipin (Dwi dan Tami) untuk nyepeda di Jogja dan menyusur selokan mataram lagi. Nhah kebetulan Avit yang notabene mulai deket setelah gowes kartini juga lagi anget angetnya pengen bolang jadilah akhirnya kita berlima, berencana untuk bolang lagi. Setelah direncanakan dengan tidak lama (hanya di sebuah warung bakso yang merupakan langganan kita di taman gajah mungkur), dan bertanya sana - sini akan waktu longgar yang lain, maka akhirnya diputuskanlah kita kembali bolang ke Jogja setelah lebaran. Rencana awal sih weekend tanggal 15-17 Juli, namun dikarenakan ternyata mendadak sekolah saya ada acara maka rencana pun di majukan menjadi tanggal 13-15 Juli. Seperti biasa saya yang kebagian membuat ittenary dan mencari penginapan, berhubung itu kan masih minggu minggu setelah lebaran jadi takutnya kita akan susah mencari penginapan jika tidak booking lebih dulu.  Setelah mendekati hari H kita pun menawari Hesti untuk bergabung, dan ternyata dia pun menyutujui untuk bergabung dan jadilah kita berenam kembali Bolang ke Jogja. Pas 6 orang sesuai dengan Gugus di supernova bentuk tetrahedron, jadi mari saya perkenalkan tokoh - tokohnya ada Dwi si Akar, Tami si Petir, Miss Nana si Partikel, Avit si Kabut, dan Hesti yang kemunculannya yang terakhir adalah peretas Puncak yaitu Permata , sedang saya sendiri yang Dingin terkesan Sombong dan Arogan adalah Gelombang ha ha ha Pede yah, ah biarkan saja.
Mari kita lanjutkan cerita ..

Day 1 Rabu, 13 Juli 2016

Dan akhirnya tibalah pada Hari H, petualangan hari pertama dimulai, 5 anggota gugus saya berangkat dari semarang menggunakan Kereta Api Kalijaga, saya terus mengecek keadaan mereka notabene mereka berlima membawa sepeda masing - masing. Maka bisa di pastikan ada 5 sepeda lipat yang ikut naik kereta, beruntunglah mereka tidak mengalami kesulitan apapun hingga tiba di Stasiun Purwosari.  Kereta berangkat dari semarang pukul 08.45 dan tiba di stasiun purwosari pukul .11.45 WIB, saya menunggu di purwosari sambil membawakan makan siang. Kita melanjutkan perjalanan ke Jogja dengan menggunakan kereta Prameks pukul 13.10 beruntunglah sudah ada kebijakan untuk kereta prameks bisa di pesan 7 hari sebelum keberangkatan, sehingga saya bisa memesan tiket terlebih dahulu tanpa takut antri kehabisan. Sayangnya kereta prameks kita terlambat waktu pemberangkatannya karena menunggu keberangkatan dari kereta lodaya terlebih dahulu. Kereta baru meninggalkan stasiun pukul 13.30 tiba di stasiun Lempuyangan pukul 14.30 kita langsung menyusun sepeda dan mulai gowes menuju penginapan. Untuk penginapan di Jogja ini kita kembali memilih Hotel Limaran yang terletak di samping Panti Rapih dengan cost Rp. 290.000 rupiah untuk family room plus satu extra bed untuk kita berenam. 


gugus Asko Saya :D

Jadi begini dikarenakan anggota gugus itu adalah cewek semua dimana penampilan dan kebersihan itu adalah hal utama, jadi bisa dimaklumi jika sepanjang perjalanan bolang kita kali ini akan penuh dengan "menjaga penampilan" jadi begitu kita tiba di hotel ya, kita bersih - bersih dahulu mandi dahulu. Dan kita baru meninggalkan hotel sekitar pukul 16.00 lebih. Tujuan pertama di ittenary kita adalah taman sari. Namun dikarenakan ternyata kita datang terlambat dan taman sari sudah tutup, maka kita tidak bisa masuk kedalam. Beruntunglah ada para bapak penjaga, yang sangat berbaik hati (sepertinya karena melihat para cewek - cewek ini bersepeda dari luar kota .. Saya tidak usah dihitung cewek) memberi kita petunjuk dan membolehkan kita bersepeda memasuki perkampungan hingga kehalaman belakang taman sari. Dan dimulailah sesiion foto pertama kita di taman sari. Setelah memuaskan diri berfoto dengan berbagai gaya, background dan lain sebagainya yang mana bisa mendukung tingkat keaktifan untuk di upload di instragram, maka kita melanjutkan perjalanan kali ini menuju Alun - alun kidul Jogja, dimana merupakan salah satu tempat ngehits. Kita hanya berfoto dan menikmati angkringan di pinggir alun - alun. Dan akhirnya menjelang malam tiba membayar rasa penasarn tami, kita pun mencoba untuk melewati RINgin kembar dengan mata tertutup. Sepertinya yang berhasil di percobaan ini hanya Miss Nana dan Avit yang penuh percaya diri, sedangkan Dwi dan Hesti gagal dan Tami gagal dua kali .. Saya?? Saya sih mendokumentasikan saja. 



di Taman Sari


nyamil di alun alun
Baiklah setelah puas menikmati Alun - alun kita pun kembali menuju penginapan. Di penginapan kita mampir dulu nongkrong di angkringan samping penginapan, disini pun Radit menyusul kita. Oiya saya perkenalkan, radit alias Raditya A.N Jati adalah teman sepedaan kita di Jogja, biasanya kalau kita mau bolang ke Jogja dan membutuhkan sesuatu dia yang kita kontak, seperti bolang kali ini, dia yang membantu membookingkan hotel di Limaran II dan akan menjadi Road Captain kita besok, bisa di bilang dialah Umbra kita kali ini .. Khi .. Khi ..khi … khi. 




mencoba melewati ringin kembar

Setelah selesai nongkrong dan menikmati mie rebus kita beristirahat dikamar, tami yang teler sudah langsung mapan, miss nana Juga, hesti menyusul saya masih sibuk dengan melihat hasil foto. Dan ditengah menjelang malam kelaparan akhirnya berhasili membujuk Dwi dan Avit untuk keluar mencari makan. Untunglah masih ada warung nasi goreng di depan Panti Rapih yang masih buka. Akhirnya kita kembali makan tengah malam, seporsi nasi goreng untuk Avit dan seporsi nasi goreng untuk dimakan berdua saya dan Dwi. Setelah makan kita pun kembali ke penginapan untuk istirahat, dan saya pun berhasil melek hingga pukul 3.10 Pagi.

Day 2 Kamis 14 Juli 2016

Semua berhasil bangun pagi dan bergantian mandi, saya yang paling terakhir mendapat giliran mandi katanya sih karena ga perlu persiapan yang lama setelah mandi, baiklah. Kita mendapat sarapan dari hotel berupa nasi rames. Setelah selesai packing dan persiapan. Kita meninggalkan hotel sekitar pukul 08.00 WIB spot foto pertama adalah bunderan UGM disini Radit menyusul kita, sebelum melanjutkan perjalan kita putar balik dulu menuju bengkel atau tambal ban lebih tepatnya untuk membetulkan baut crank si Police alias nama dari sepeda lipat Avit. 





di Selokan Mataram



kita dan candi Sambisari



candi Kalasan
Ooh iya mari saya perkenalkan kembali Avit si Kabut naik sepeda lipat Police, Dwi si Akar naik sepeda yang bernama Oddy. Tami si Petir naik Sunkis seli merk Wimcycle seri pocket rocket 16 warna orange. Miss Nana kode Kabut naik Austin Downtube nova orange nya. Sedang Hesti Permata naik Kumat Seli Urbano 3 yang dapat dia pinjam dari Asrul. Dan saya naik sepeda kesayangan saya yaitu Pockie pocker rocket hitam 20 saya.
Baiklah kembali ke plot cerita, setelah membetulkan sepeda dan membeli beberapa aksesoris kita kembali menuju UGM ya kita ingin narsis dulu di Gedung Rektorat. Setelah selesai berfoto ria, kita kembali melanjutkan perjalan menuju Selokan Mataram, kali ini kita Cuma manut road Captain kita Radit menyusuri UGM hingga selokan Mataram. Tentu saja kita sempat berhenti di beberapa spot untuk unjuk narsis dan foto di Selokan mataram. Untuk perhentian pertama kita adalah candi Sambisari. Candi yang lumayan unik karena letaknya yang berada dibawah tanah sudah lumayan ramai dan tertata lebih rapi. Sebelum masuk kita mampir dulu di angkringan yang terdapat di dekat tempat parkir. Tidak dinyana ternyata si Ibu langsung menyapa kita dan bertanya "Lama Tidak Kelihatan to kemana saja .." hadeeeh si Ibu saya kan dari luar kota .. He he .. He kita pun mampir ngadem, ngesteh dan nyemil makananan yang ada. Setelah kenyang kita pun masuk ke Candi, untuk melihat candi lebih dekat dan tentu saja foto sesion yang siapa tahu menjadi foto hits kekinian.
Setelah selesai kita kembali melanjutkan perjalanan, kali ini mampir mempelajari sejarah ke Candi Plaosan dilanjutkan ke candi Sari dan tentu saja mencicipi Dawet Prambanan yang selalu menjadi tempat singgah para pelancong di tengah perjalanan. Kemudian kita langsung menuju penginapan kedua kita yaitu di hotel Galuh. untuk penginapan kali ini kamar kita memang cukup mahal sekitar 380 ribu per kamar bisa dipakai untuk 5 orang, dengan tempat tidur susun dan non AC. Kita tiba di Hotel galuh sekitar pukul 13.30, kita pun menyempatkan diri untuk istirahat dan ngobrol. Kita kembali bersiap untuk melanjutkan menuju tujuan utama kita yaitu Sunset Ratu boko. 
our special road captain Raditya



candi sari

Pukul 15.00 kita mulai meninggalkan penginapan, dengan mengikuti road captai kita. Dari hotel galuh, via stasiun brambanan dan menyusuri kampung hingga keluar kembali ke jalan utama menuju ratu Boko. Kita menikmati setiap perjalanan sambil bernarsis ria. Hingga 1 kilometer sebelum ratu Boko dimana kita sudah mulai dihadapak dengan tanjakan kali ini Tami cukup perkasa dengan luwes melahap setiap tanjakan, hesti dan dwi tidak mau ngoyo menyimpan tenaga untuk bersenang - senang saja. Tiba di ratu Boko beruntung kita mendapat kemudahan dengan banyaknya kenalan Radit. Sambil menunggu sunset, beberapa di antara kita berjalan - jalan menikmati ratu boko oh iya kenapa tempat ini dipilih untuk menikmati sunset, ternyata iku arus kekinian demam AADC 2 heleeeh. Namun ternyata banyak yang harus kecewa menjelang sunset tiba ternyata sang Matahari sengaja bersembunyi dibalik awan besar menyembunyikan semburat warna jingga yang menimbulkan gradasi warna indah di langit senja. 

 

 



L O V E
Kita pun segera turun sebelum gelap, saat turun Hesti memisahkan diri kembali ke Jogja untuk bertemu dengan temanya dan ditemani oleh Radit hingga Janti. Miss Nana kembali lebih dahulu ke penginpanan saya kemudian lanjut menyusul. Dan Dwi, Tami serta Avit mampir terlebih dahulu ke warung untuk makan. Dan malam ini kita pun hanya berisitirahat di hotel. Merecovery untuk perjalanan esok hari yang lebih menantang.

Day 3 Jumat 15 Juli 2016

Di hari ketiga ini, upin ipin bangun lebih pagi untuk menikmati water boom hotel yang ternyata bagi pengunjung bisa masuk secara gratis. Avit yang teler melanjutkan tidur, saya juga melanjutkan bermalas - malasan. Miss nana sudah duduk diluar dan menunggu sarapan, kita kembali menikmati kembali sarapan dari hotel. Setelah kembali mandi bebersih, dan packing kita pun memepersiapkan diri untuk kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini hanya kita berlima, karena hesti di Jogja dan Radit tidak bisa bergabung karena ada urusan di Jogja. Dan penunjuk jalan kembali diserahkan kepada saya. Oiya catatan tambahan dikarenakan kemarin mengingat kemungkinan hesti bisa kembali ke Jogja naik bus Trans maka tami dan hesti bertukar sepeda, karena sunkis lebih mini. So Hesti membawa sunkis dan Tami melanjutkan perjalanan dengan si Kuma.



hmm no comment deh
gugus asko
Tujuan kita di hari ketiga kali ini adalah Abyagiri, Candi Barong dan Tebing Breksi. Di perjalanan kita kembali mampir terlebih dahulu ke Candi Plaosan menikmati cerita mengenai candi Plaosan, kembali berofoto ria. Dan setelah puas kita kembali melanjutkan perjalanan, oiya kita mampir dulu di Bakpian Mutiara untuk membeli oleh oleh .. Eh kita disini Cuma saya, Dwi dan Tami. Avit membeli obat untuk sakit kepalanya. Setelah selesai membeli oleh - oleh. Kita kembali melanjutkan perjalanan menuju Abyagiri melewati stasiun brambanan. Menyusu jalan yang mulai miring memasuki Abyagiri. Kita tiba di Abyagiri sekitar pukul 10. pagi dan restoran pun buka pukul 11 pagi. Kita pun sedikit berembug menunggu restoran buka atau ke barong terlebih dahulu trus balik lagi. Saya yang diutus mengecek jalan menuju barong, memberi gambaran kalau ke Barong dulu nanti balik lagi kita nanjak lagi. Kemudian setelah bertanya kepada satpam bahwa kita tidak bisa masuk, sebelum jam buka. Alhasil Abyagiri kita coret dan kita melanjutkan perjalanan menuju candi Barong. Dari Abyagiri menuju candi Barong rute cukup mudah ditempuh karena dominan dengan turunan. Di candi Barong kembali kita menikmati es the dan jajanan camilah di warung. Kemudian kembali memasuki candi Barong dan melihat - lihat pemandangan juga belajar mengenai candi Barong. 



Dari candi Barong kita tidak putar balik, namun menyusuri jalan di desa Dawangsari, menuju tebing breksi, jika dihitung secara garis lurus sih jarak yang akan kita tempuh sekitar 4 km. namun rute nya sih yaaah begitulah. Setelah disuguhi dengan turunan, di desa kita menikmati embung atau seperti bendungan buatan yang airnya sepertinya sedang surut karena musim panas. Sambil istirahat, berfoto dan memandang trek yang tinggi menanjak di depan kita pun mengadakan sesi ngobrol - ngobrol dan take video. Kemudian dimulaih menapaki trek tanjakan secara pelan percaya diri dan kadang terpaksa menuntun bergantian. Hingga akhirnya kita tiba di ujung pertigaan, yang ada Gapura hijau, dimana jalan bercabang yang satu lurus masuk gapura sedang yang satu kekanan. Sempat bingung mau memilih yang mina. Hingga ada orang lewat dan kita bertanya dan si embak pun memberi tahu bahwa kedua - duanya bisa ke tebing breksi, dengan pertanyaan tambahan dekat mana. Si embak pun bilang dekat yang kanan. Hmmm dan kita pun galau lagi, karena biasanya kalau penduduk sekitar bilang dekat itu jauh, dan jauh itu jauh sekali. Kita akhirnya memutuskan memilih jalan lurus, karena saya dan miss nana pernah melewati jalan yang kekanan. Dengan harapan kita melewati jalan baru. Dan ternyata trek yang kita lalui ini penuh dengan kejutan, meskipun keadaan jalan sudah cor, namun tingginya rumput dan kadang yang jelek cukup menyulitkan kita. Plus ditambah kita memasuki jalan tebing di tepi jurang, juga tanjakan dan turunan curam. Perjalanan kali ini lebih berwarna tutun bike. Untunglah teman - teman masih enjoy dan kadang bersemangat kembali jika sudah masuk sesi foto. Dalam perjalanan tidak ada gangguan kecuali rantai dwi yang trouble dikarenakan rd nya ngangkut di rumput liar. Karena ternyata jalan yang kita pilih itu memutar dan menyusuri beberapa bukit, kita membutuhkan waktu sekitar sejam atau lebih hingga di tebing breksi. 


kita dan candi Barong

sebelum menapaki trek menuju breksi

ga tahu dimana

in the middle of nowhere

foto dengan jalan yang telah dilalui
Dan jalan yang kita pilih membawa kita ke bagian belakang (bagian yang masih aktif untuk di tambang) tebing breksi. Iya memang tebing breksi ini sebenarnya adalah tambang batu kapur yang masih aktif, namun daripada dibiarkan terbengkalai ternyata pemerintah Jogja mampu memanfaatkannya dengan baik. Sambil kembali menuntun sepeda karena tidak mungkin kita gowes sepeda dengan full panier di tambang batu. Beberapa tukang batu pun terkadang baik hati menyapa dan menawari kita minum. Kita tiba di tebing breksi sekitar pukul 1 siang. Kita pun segera istirahat di warung makan yang telah disediakan. Yap betul tebing breksi sih bisa dikira - kira versi mini dari brown canyon semarang, namun pemerintah Jogja lebih serius menggarap potensi wisata yang ada di tebing ini, dengan membangun tebing dibentuk lebih cantik, menyediakan warung makan, mushola dan WC yang semuanya masih baru. 

yess we are here

tebing breksi


Setelah berisitarahat dan menyantap snack yang dipesan masing - masing, kita pun menikmati tempat hits berikutnya yaitu tebing breksi dan berfoto ria. Keadaan tebing breksi cukup ramai, namun keramaian bertambah ketika sore menjelang, ternyata tempat ini merupakan salah satu spot untuk berburu sunset di puncak breksi. 



jalannya waaw


yuhuuu tek nya asyik
Sekitar pukul 15.00 kita memutuskan untuk langsung turun, karena kita harus lanjut gowes hingga klaten.  Yupz dari tebing breksi kita turun via jalan utama, tujuan candi Ijo pun terpaksa kita tunda karena waktu yang mepet. Kita menuruni jalan turun yang curam dan panjang, kali ini menyebabkan ruji ban sepeda tami si kuma putus. Untunglah dengan melepas rem belakang kita bisa kembali melanjutan perjalanan menuju klaten. Ditengah perjalanan setelah plaosan, ban sepeda Dwi bocor. Beruntung saya membawa ban dalam cadangan, sehingga kita tidak memakan waktu lama untuk menambal ban. Sempat berhenti dikarenakan hujan yang menggoda kita namun reda terus gerimis lagi terus reda lagi, kita melanjutkan perjalanan. 

Teman - teman sudah cukup teler namun masih mempunyai stamina melanjutkan perjalanan, kita tiba di klaten sekitar pukul 17.00 dan sempat mampir di angkringan depan stasiun untuk menikmati es the dan nasi bungkus. (P.S angkringan di sini ternyata cukup murah gorengan hanya 500 rupiah dan nasi juga Cuma seribu waaw bagi kita para mahasiswa ).



inilah rahasia tampil oke kala sepedaan jauh

numpang hits di tebing breksi
Kita pun segera melipat sepeda dan memasuki peron sekitar pukul 18.00 , ternyata kembali prameks yang kita naiki terlambat maka kita menunggu hingga pukul 19.00 terlambat 20 menit dari pemberangkatan seharusnya yaitu 18.40. didalam kereta kita tidak mengalami banyak kendala. Tiba di stasiun purwosari sekitar pukul 20.00 kita mampir dulu di angkringan pak Basuki merayakan bolang kita menikmati segelas es the dan the panas. Dan ternyata hujan deras pun tiba hujan sangat deras sekali sehingga menunda kepulangan kita hingga pukul 10 malam. Anak - anak bermalam di rumahku untuk istirahat karena besok sabtu mereka kembali ke semarang dengan kereta Kalijaga. Yang notabene harus bangun pagi - pagi sekali.

ganti ban dalam

wajah wajah setengah hidup

di stasiun Klaten
Weeew demikianlah petualangan Gugus Asko yang pertama kali ke Jogja, banyak pengalaman seru terutaman bagi Avit yang  pertama kali meski sempat putus asa begitu tahu trek tebing breksi yang nanjak sehingga sempat kepikiran untuku berpisah dari rombongan dan menuju klaten sendirian lebih dahulu, namun setelah kuyakinkan bahwa di bisa kita akan saling membantu bila harus menuntun sepeda dan semua tidak akan disesali jikalau sudah melihat hasil foto yang keren …. Dia pun mampu melewati semuanya. Selamat yaa guys …. Eh girls … semoga sih gugus kali ini tidak akan pecah dan ada kesempatan untuk membuat petualangan di Series Selanjutnya …
 

See You in our next bikepitnik trip

WH05.01.08.16

0 comments:

Post a Comment