Kalau Sudah bertekad
semua halangan dinikmati saja
Mengawali liburan
akhir tahun, meski rencana gowes ke cirebon batal maka kita pun memutuskan
untuk gowes naik gunung ke candi ngempon dan pulangnya kita mampir ke tinjomoyo
untuk memuaskan narcist yang tertunda waktu gowes kesana minggu kemarin.
Sebenarnya gowes libur kali ini rencana hanya berdua sama miss nana yang
notabene hanya kita yang libur akhir semester, tapi untunglah andra yang juga
libur cuti bisa bergabung akhirnya kita bertiga, aku miss nana dan andra yang
bisa gowes ke candi ngempon. Dikarenakan miss nana harus mengajar pukul 5 sore
dan kita sangat ingin mencoba Trans semarang, maka kita putuskan untuk naik
trans semarang koridor dua yang menuju terminal si semut ungaran.
Sayangnya pagi itu
keceriaan kita sedikit terusik dikarenakan kita tidak bisa naik dalam satu
trans semarang dengan alasan penuh, padahal setahu kita trans semarang koridor
dua selalu sepi penumpang, karena tidak mau ribut akhirnya kita naik satu per
satu dalam bis yang berbeda dan berkumpul di terminal si semut ungaran, andra
lebih dulu, di susul miss nana, dan aku yang terakhir sesuai dugaan bus cukup
sepi sehingga dua sepeda lipat seharusnya bisa masuk, tpi ya sudahlah. Akhirnya
menikmati setiap tanjakan semarang dengan nyaman di dalam trans yang ber AC ha
haha ha, hingga sampai di terminal si semut ungaran di mana andra dan miss nana
sudah menunggu.
Insiden kedua pun
terjadi, dimana kabel rem belakang andra lepas, akhirnya setelah kubetulkan
kita pun mulai gowes. (suweer nyepeda dimana isinya semua cewek itu rempong,
yang satu ribut ini itu yang satu Cuma duduk ngutak ngatek hape hadeeeeh). Kita
pun memutuskan untu mencari sarapan terlebih dahulu di alun - alun ungaran, dan
insiden ketiga pun terjadi, baut lipatan shaun kendor, sehingga shaun hampir
terlepas jadi dua, (aku naik sepeda goyang kiri kanan) akhirnya kita putuskan
untuk berhenti sarapan di alun - alun sambil aku membetulkan baut lipatan shaun
dengan tool seadanya (suweeer deh gowes dengan cewek semua itu .. Hadeeeh)
belum juga gowes keringat ku sudah bercuruan saat membetulkan shaun, setelah
kurasa cukup kuat dan selesai sarapan kita pun memutuskan langsung gowes karena
jam sudah menunjukan pukul 9, bagiku sudah terlambat dari jadwal.
Dan insiden ke empat
pun terjadi, dimana kacamata miss nana patah jadi dua saat dipindahkan oleh
penjual soto. Ukeeey lah kita semua sempat menduga - duga kenapa ya dengan hari
ini hadeeeeh...dengan ditemani mendung melanjutkan perjalanan aku tidak bisa luwes
gowes karena bagaimana pun aku merasa shaun tidak 100% aku masih merasa batu
shaun bermasalah meski ternyata cukup g owes tapi tidak terpasang sempurna
frame shaun tidak dalam satu garis lurus karena baut tidak sempurna maka frame
shaun miring kekiri dimana ban depan lebih miring kekiri dari frame depan dan
belakang, ya sudahlah. Dengan sedikit waspada kita melanjutkan perjalanan, dan
bernarsis ria di beteng Fort willem ungaran. Melewati pasar babadan kita
berhenti sebentar menunggu miss nana membeli kacamata. Tidak berapa lama
merasakan rintik air hujan mulai berjatuhan akhirnya aku berhenti dihalaman
rumah kosong, dan memberhentikan andra untuk memasukan kameraku, mss nana yang
ngeloyor pergi aku panggil2, agar tidak ikut berhenti.
Tidak berapa lama hujan pun turun mengguyur dengan derasnya, untunglah kita sudah berteduh. Kita pun menunggu hujan sedikit reda untuk kita melanjutkan perjalanan, setelah sekitar setengah jam hujan sudah mulai reda, kita kembali melanjutkan perjalanan. Dan kerasnya trek jalanan semarang -- solo, bukan Cuma trek nya yang selalu naik tapi juga lalu lintas nya yang sangat ramai, kita harus berhati - hati berjuang menghindari sopir bus dan truk yang berebut jalan. Apalagi ktia semua cewek dan anak kecil :( hadeeeh. Melewati tanjakan terakhir yaitu menuju pertigaan bandungan, akhirnya tidak ada lagi jalan menanjak. Kita pun bisa bernafas lega hingga akhirnya tiba di karangjati, kita mengambil jalan arah pringgapus sebelah polsek bergas menuju candi ngempon sekitar 3 km akan menemukan papan nama candi ngempon kita pun belok kekanan melewati pabrik farmasi hingga menemukan papan nama candi ngempon kembali.
Tidak berapa lama hujan pun turun mengguyur dengan derasnya, untunglah kita sudah berteduh. Kita pun menunggu hujan sedikit reda untuk kita melanjutkan perjalanan, setelah sekitar setengah jam hujan sudah mulai reda, kita kembali melanjutkan perjalanan. Dan kerasnya trek jalanan semarang -- solo, bukan Cuma trek nya yang selalu naik tapi juga lalu lintas nya yang sangat ramai, kita harus berhati - hati berjuang menghindari sopir bus dan truk yang berebut jalan. Apalagi ktia semua cewek dan anak kecil :( hadeeeh. Melewati tanjakan terakhir yaitu menuju pertigaan bandungan, akhirnya tidak ada lagi jalan menanjak. Kita pun bisa bernafas lega hingga akhirnya tiba di karangjati, kita mengambil jalan arah pringgapus sebelah polsek bergas menuju candi ngempon sekitar 3 km akan menemukan papan nama candi ngempon kita pun belok kekanan melewati pabrik farmasi hingga menemukan papan nama candi ngempon kembali.
Untuk memasuki candi
wilayah candi ngempon, kita melewati jalanan sempit yang menurun meski telah di
semen tapi jalanan tersebut sangat licin dan berlumut apalagi setelah hujan,
turunan curam dan berkelok2 harus hati hati menuruni jalanan ini. Tiba di area
parkir aku memutuskan untuk membawa sepeda kita dan memutuskan nanti pulangnya
kita tidak kembali kejalan masuk tapi melewati jalan menuju pemandian yang
seingatku jalan itu nanti akan membawa
kita di gang "pemandian air panas dilwa" yang berada di seberang
pabrik sosro.
Maka kita pun
kembali TTB menuruni tangga dan menyusuri jalan setapak menuju candi ngempon,
meski area candi ngempon cukup bersih, namun sayang jarang sekali pengunjung
yang datang untuk melihat candi ini namun justru lebih banyak dikungjungi para
remaja yang berpacaran. Setelah cukup puas bernarsis ria. Kita melanjutkan
perjalanan menuju pemandian air panas yang terletak di seberang candi ngempon.
Sampai di pemandian
ketika kita hendak meninggalkan untuk kembali ke semarang hujan kembali
turun, kali ini hujan nya awet oleh
karena itu kita memutuskan untuk tetap gowes dibawah gerimis, sambil bertanya -
tanya kepada orang2 menuju jalan raya, namun ternyata pertanyaan kita salah dan
kita pun diberi petunjuk menuju jalan raya (jalan alternatif ke bawan) yang
ternyata dengan pemandangan yang jauh berbeda 180 derajat dengan jalan masuk
tadi. Dimana tadi kita disuguhi pemukiman penduduk dan pabrik pabrik sekarang
pemandangan seratus persen alam dan pegunnungnan begitu juga trek nya yang naik
turun khas pegunungan (mengingatkan ku akan kemuning), kita pun kebingungan
sendiri hingga dua kali menghentikan pengendara motor dan bertanya tentang
jalan kesemarang, dan kita diberi tahu arah katas (nanjak)hadeeeh tapi aku
tetap yakit kita salah jalan tapi tidak ada pilihan lain, kita menyusuri jalan
yang katanya membawa kita kebawen (beneran salah jalan). Dan hujan pun kembali
turun, untunglah ada rumah penduduk yang juga bengkel sehiingga kita bisa
berteduh dan kemudian bertanya - tanya dan akhirnya kita mendapat petunjuk arah
menuju perkampungan pemandian air panas yang membawa kita nantinya di seberang
pabrik sosro, dimana kita tidak perlu menanjak melalui pegunungan menuju bawen
tapi setelah bengkel kita di anjurkan belok kekanan dan mengikuti jalan yang
ada. Ada yang menarik ketika kita berteduh, ketika ngobrol dengan pemilik rumah
mereka bercerita memang banyak pesepeda yang lewat dan kadang numpang istirahat
tapi biasanya bapak bapak baru pertama
ini dia melihat cewek semua :D hhii hii hiii
Setelah berteduh
cukup lama hujan tidak juga berhenti, banyak juga beberapa orang yang menumpang
berteduh untunglah ada penjual bakso ojek untuk mengganjal perut kita. Dibawah
guyuran hujan sekitar pukul dua kita kembali melanjutkan perjalanan turun ke semarang,
dan ternyata di pertigaan pertama kita disuguhi turunan vertikal yang panjang
gilaaak!! Dibawah guyuran hujan rem shaun tidak bekerja !! Akhirnya aku
menggunakan kaki (gawaaaat mana isinya Cuma tanjakan dan turunan tajam),
sesungguhnya trek kali ini sangat menantang dengan tanjakan dan turunan khas
pegungunan dengan persawahan dan sungai (mengingatkan ku akan kemuning
ngargoyoso tawangmangu) sayang tidak bisa kuabadikan karena kita gowes dibawah
guyuran hujan deras, maka kameraku harus masuk tas :( akhirnya kita pun tiba di
perkampungan, setelah bertanya para penduduk kita tiba disarankan mengambil
jalan lurus (menanjak) yang akhirnya membawa kita di gang dengan tulisan
(pemandian air panas dilwa) naaah ini dia jalan yang kumaksud. Betulkan saat di
perkampungan awal tadi kita salah ambil jalan kekiri dimana kita seharusnya
terus saja membwa kita di pertigaan pabrik sosro. Karena waktu yang sudah
terlalu mepet untuk miss nana mengajar dan juga cuaca yang tidak mendukung
(hujan masih turun) maka rencana ke tinjomoyo kita cancel lagi :(.
Sudahlah lupakan
insiden salah jalan yang ternyata membawa kita mendapatkan rute menarik :D
mungkin bisa dicoba lagi lain kali :D akhirnya kita pun tinggal turun menuju
semarang .. Akhirnya, kita pun semua mennuju kost ku untuk bersih bersih
Dan gowes hari itu
dengan berbagi insiden ternyata tetap saja membuahkan cerita menarik meski aku
sudah beberapa kali berkunjung ke ngempon :D
RH. 20.20 18.12.2012
Jual Cytotec Obat Aborsi Asli Tuntas
ReplyDeletePil Obat Aborsi
Obat Aborsi