SLIDER

Sunday, January 10, 2016

#kitasetara akses bagi anak berkursi roda

Damar Putra Ramadhan bisa dipanggil “Damar” atau “Rama”, anak pertama dari kakak saya, dan cucu pertama di keluarga saya. Terlahir pada tanggal 18 Agustus 2010, tepat pada bulan Ramadhan.  Keponokan saya ini menderita CP (Cerebral Palsy) dengan diagnosa Hidran Cepali, dimana otak kecil nya belum mengalami perkembangan dan tergantikan oleh air. Sebagaimana salah satu gejala penderita CP yaitu salah satu atau beberapa bagian tubuhnya mengalami kekakuan. Nhah keponakan saya ini kaki dan tanganya mengalami kekakuan sehingga tidak bisa bergerak normal. Juga belum bisa melihat dan berbicara bahkan untuk duduk dan menegakkan kepala juga belum bisa. Oleh karena itu aktivitas diluar rumah masih dibantu dengan Kursi Roda.
belajar ke museum sangiran
tanpa akses bagi kursi roda
Kami beruntung Damar mendapat “lungsuran” atau warisan kursi Roda dari teman dia yang juga penderita Cerebal Palsy yang telah meninggal terlebih dahulu. Meski sejak bayi telah menderita CP dan berbeda dengan Balita pada umumnyaa, tapi beruntung keluarga kami tidak pernah minder atau malu. Kita pun selalu menjelaskan mengenai kondisi damar dan apa itu Cerebal Palsy kepada tetangga, masyarakat sekitar maupun keluarga besar. Alhasil maka keponakan saya pun tumbuh seperti anak kebanyakan dengan perhatian lebih. Suka diajak bercanda dan berjalan jalan #kitasetara. 
bersama si Adek
Namun satu yang selalu menjadi kendala saat kita bepergian, yaitu kurangnya fasilitas umum bagi para difabel terutama dalam hal ini adalah pemakai kursi Roda. Jujur meski banyak angkutan umum, maupun fasilitas umum yang dibangun dengan memperhatikan kebutuhan difabel. Sayangnya para difabel ini itu sendiri tidak dilibatkan dalam rancangan pembangunannya alhasil beberapa fasilitas justru memberi kesulitas tersendiri. Contoh tingkat kemiringan dan lebar untuk kursi roda itu sendiri terkadang terlalu tinggi dan terlalu sempit.
mulai gunakan istilah difabel daripada penyandang cacat
usaha menaiki tangga 

Begitu pula di dalam angkutan umum, kurangnya space atau tempat bagi kursi roda (n.B kursi roda ponakan saya terbuat dari besi dan tidak bisa dilipat) sehingga kita akan sangat kesulitan jika ingin bepergian dengan angkutan umum. Sangat beruntung kita mendapat sedikit rejeki untuk membeli mobil, sehingga apabila kita berpergian maka kita menggunakan mobil untuk membawa kursi roda tersebut. 


Semoga dengan banyaknya kegiatan maupun aksi – aksi bagi kesetaraan difabel maka makin banyak membuka wawasan orang – orang, bahwa kaum difabel bukanlah orang cacat, mereka semua sama seperti kita hanya membutuhkan fasilitas dan akses khusus yang lebih #kitasetara . menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan para difabel juga pemerintah dan pihak swasta dalam menyediakan fasilitas untuk akses difabel memang sangat diperlukan di berbagai tempat. 

Berikut video bagaimana kita harus melewati tempat yang minim akses bagi pemakai kursi roda.


Tulisan ini dibuat untuk mengikuti kontes lomba #kitasetara di hari difabel International

0 comments:

Post a Comment