Damar Putra Ramadhan bisa dipanggil “Damar” atau “Rama”,
anak pertama dari kakak saya, dan cucu pertama di keluarga saya. Terlahir pada
tanggal 18 Agustus 2010, tepat pada bulan Ramadhan. Keponokan saya ini menderita CP (Cerebral
Palsy) dengan diagnosa Hidran Cepali, dimana otak kecil nya belum mengalami
perkembangan dan tergantikan oleh air. Sebagaimana salah satu gejala penderita
CP yaitu salah satu atau beberapa bagian tubuhnya mengalami kekakuan. Nhah keponakan
saya ini kaki dan tanganya mengalami kekakuan sehingga tidak bisa bergerak
normal. Juga belum bisa melihat dan berbicara bahkan untuk duduk dan menegakkan
kepala juga belum bisa. Oleh karena itu aktivitas diluar rumah masih dibantu
dengan Kursi Roda.
Kami beruntung Damar mendapat “lungsuran” atau warisan kursi Roda
dari teman dia yang juga penderita Cerebal Palsy yang telah meninggal terlebih
dahulu. Meski sejak bayi telah menderita CP dan berbeda dengan Balita pada
umumnyaa, tapi beruntung keluarga kami tidak pernah minder atau malu. Kita pun
selalu menjelaskan mengenai kondisi damar dan apa itu Cerebal Palsy kepada
tetangga, masyarakat sekitar maupun keluarga besar. Alhasil maka keponakan saya
pun tumbuh seperti anak kebanyakan dengan perhatian lebih. Suka diajak bercanda
dan berjalan jalan #kitasetara.
Namun satu yang selalu menjadi kendala saat kita bepergian,
yaitu kurangnya fasilitas umum bagi para difabel terutama dalam hal ini adalah
pemakai kursi Roda. Jujur meski banyak angkutan umum, maupun fasilitas umum
yang dibangun dengan memperhatikan kebutuhan difabel. Sayangnya para difabel
ini itu sendiri tidak dilibatkan dalam rancangan pembangunannya alhasil
beberapa fasilitas justru memberi kesulitas tersendiri. Contoh tingkat kemiringan
dan lebar untuk kursi roda itu sendiri terkadang terlalu tinggi dan terlalu
sempit.
mulai gunakan istilah difabel daripada penyandang cacat |
usaha menaiki tangga |
Begitu pula di dalam angkutan umum, kurangnya space atau
tempat bagi kursi roda (n.B kursi roda ponakan saya terbuat dari besi dan tidak
bisa dilipat) sehingga kita akan sangat kesulitan jika ingin bepergian dengan
angkutan umum. Sangat beruntung kita mendapat sedikit rejeki untuk membeli
mobil, sehingga apabila kita berpergian maka kita menggunakan mobil untuk
membawa kursi roda tersebut.
Semoga dengan banyaknya kegiatan maupun aksi – aksi bagi
kesetaraan difabel maka makin banyak membuka wawasan orang – orang, bahwa kaum
difabel bukanlah orang cacat, mereka semua sama seperti kita hanya membutuhkan
fasilitas dan akses khusus yang lebih #kitasetara . menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan para difabel juga pemerintah dan pihak swasta dalam menyediakan fasilitas untuk akses difabel memang sangat diperlukan di berbagai tempat.
Berikut video bagaimana kita harus melewati tempat yang minim akses bagi pemakai kursi roda.
Berikut video bagaimana kita harus melewati tempat yang minim akses bagi pemakai kursi roda.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti kontes lomba #kitasetara di hari difabel International
0 comments:
Post a Comment