Gowes Baturaden - going Home?? Why So soon
Hari kempat jumat 22
maret 2013, sebetulnya saat itu kita memutuskan untuk pulang, namun berat
rasanya perjalanan itu harus berakhir begitu saja tanpa sempat mengunjungi
daerah wisata purwokerto. Maka dengan spontanitas kita pun memutuskan untuk
gowes ke baturaden, yuuup sekitar pukul 9 pagi cukup siang untuk memulai
perjalanan ke baturaden, kita pun kembali mempersiapkan sepeda untuk gowes ke
baturaden. Kali ini kita dari jl sudirman menuju arah unsoed. Dan kembali
bernarsis ria di depan universitas unsoed. Dari pusat kota menuju baturaden
hanya berjarak sekitar 16km an namun
trek nya adalah mendaki alias menanjak panjang setinggi 800mdpl. Darih alus
hingga curam. Tanjakan halus bisa kita rasakan hingga kampus unsoed. Namun
meninggalkan unsoed tanjakan sudah sedikit tajam. Hingga 10 kilometer dari
pusat kota, tanjakan sudah sedikit tajam.
Tidak lama kita pun memasuki pintu masuk area wisata
baturaden, kita tidak dipungun biaya :d dan dari sini perjalanan akan semakin
berat karena pendakian jalan dengan sepeda sudah mulai sulit karena trek jalan
yang cenderung tajam. Dan ternyata cuaca kembali tidak bersahabat karena hujan
kembali mengguyur, maka kita putuskan berhenti sebentar menunggu hujan reda,
karena tidak juga reda maka kita memutuskan untuk kembali melanjutkan
perjalanan dibawah guyuran hujan deras. Tentu saja kita harus berhati hati
karena trek yang menanjak tentu akan membuat mobil dan motor dipacu dengan
kencangnya.
Akhirnya kita tiba
di tempat wisata baturaden sedikit kebingungan dengan petunjuk arahnya, kita
memutuskan menuju pancuran pitu. Namun sayang kita tidak disarankan melanjutkan
perjalanan karena 5 kilometer menuju pancuran pitu jalanan sangat terjal dan mendaki
curam juga rusak, penjaga sangat khawatir sepeda kita rusak. Oleh karena itu
kita pun putuskan menuju telaha sunyi namun kembali niatan tersebut harus kita
urungkan karena waktu yang tidak akan cukup. Maka kita putuskan untuk berbalik
arah menuju wana wisata baturaden saja, dan menikmati baturaden sambil
beristirahat.
Sekali lagi kita
tidak bisa berlama - lama karena mendung kembali menyelimuti langit bersama
gemuruhnya. Kita memutuskan untuk kembali ke penginapan, dan ternyata tidak
berapa lama hujan pun turun bersama angin kencang, maka perjalanan kita turun
pun sangat berbahaya karena turunan curam yang dihiasi air hujan sangatlah
licin.
Tiba di penginapan
kita pun segera membersihkan diri, setelah istirahat sebentar kita kembali
berkeliling purwokerto di malam hari, untunglah hujan sudah reda. Sehingga kita
bisa berkunjung ke klenteng Ho Tek Bio yang terletak dibelakang (Samping) pasar
wage yang kebetulan dekat dari penginapan kami. Klenteng Ho tek Bio merupakan
salah satu klenteng terbesar di purwokerto, dibangun pada tahun 1978 dan di
renovasi pada tahun 1987. di klenteng ini sering digunakan juga untuk perayaan
imlek. Dan sepertinya di klenteng ini juga terdapat beberapa peralatan
barongsai. Ternyata klenteng ho tek bio
tidak hanya adda di purwokerto tapi juga di Sokaraja dan Purbalingga meski
lebih keciil.
Tidak lupa malam itu, kita kembali menikmati makan malam, kaki lima. dan juga sedikit menikmati alun - alun kota purwokerto dimalam hari.
Hari ke lima Ssabtu
23 Maret 2013, Hari ini kita bersiap pulang ke semarang, karena malam nanti
akan ada acara NR earth Hour, dimana miss nana sebagai wakil ketua b2w
Semarang, menjadi salah satu panitia.
Oleh karena itu kita harus segera bergegas ke semarang, namun sebelum
itu aku harus berburu oleh - oleh khas purwokerto untuk keluarga yang jauh -
jauh hari sudah nitip hadeeeeh ...
Rute ke semarang,
kali ini kita tidak lewat magelang, namun via purbalingga - wonosobo - kledung
pass - temanggung - secang - bawen - semarang dengan hiasan kemacetan di bawen
karena weekend, dan perbaikan jalan. Sehingga kita pun terlambat datang ke acara
NR earth hour. Tapi tetap kita bisa menikmati kebersamaan malam itu. :D
Demikianlah selama
seminggu penuh kita habiskan waktu diatas sepede, menikmati kota - kota di jawa
tengah bersama keindahan dan ciri khas kota tersebut, dan cuaca pun tidak luput
menemani perjalanan kita, dari sejuk, panas terik hingga hujan badai. Thanks
allot buat my biking mate Nana Podungge yang sudah mau menemani gowes. Thanks
allot buat Pockie yang harus dibebani dengan bagasi yang begitu banyak :D .
Dan tentu saja
terimakasih atas keramahan - keramahan penduduk sekitar yang selalu memberi
kita support dan petunjuk jalan :D
WH.27.03.2013