Bengawan Solo Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi...
Perhatian insani
Musim kemarau Tak seberapa airmu
Dimusim hujan air..
Meluap sampai jauh
Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air meluap sampai jauh
Dan akhirnya ke laut
Itu perahu Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu...
Naik itu perahu
Siapa yang tidak kenal dengan lagu bengawan solo diatas, lagu yang diciptakan dan dipopulerkan oleh gesang. Menceritakan tentang riwayat sungai bengawa solo. Sungai sepanjang 548km yang membentang dari wonogiri sampai gresik. dan tentu saja bengawan solo membelah kota solo. Sebagai warga kota solo tentu saya bangga dengan begitu terkenalnya sungai yang bermuara di kota saya. Seperti riwaytnya yang dari dulu kala bengawan solo telah mengalami pendangkalan dan tentu saja rusak oleh ulah manusia, yang membuang sampah sembarangan. Untunglah akhir - akhir ini ada kampanye "Save Bengawan Solo" oleh para TNI, dimana mereka terjun menyusuri bengawan solo dari sukoharjo sampai karanganyar untuk membersihkan bengawan solo dari tumpukan sampah.
Dan sebagai orang yang suka bersepeda tentu saya juga suka blusukan untuk menysuri maupun menyeberangi bengawan solo. Lhoh menyeberangi??? Nah jangan bayangkan menyeberang bengawan solo Cuma lewat jembatan lho yaa.. Meski pun banyak jembatan yang memotong sungai bengawan solo, tapi ada satu wisata yang lebih menarik yaitu naik "Getek" menyeberangi jembatan solo dan juga menyeberang melewati jembatan "sasak". Naah .. Gimana itu ceritanya ya..?? So here goes nothing ..
Ada beberapa titik penyeberangan di daerah keluarhan sangkrah untuk kita bisa naik getek menyeberang bengawan solo. Disini saya paparkan dua saja yang pernah saya lalui yaitu didaerah sangkrah dan beton yang terletak di daerah kampung sewu. Baik beton maupun sangkrah adalah kampung yang terletak di pinggir tanggul bengawan solo. Dua kampung ini adalah kampung langganan banjir jika hujan deras mengguyur kota solo. Karena jika air bengawan solo meluap air akan membanjiri dua kampung tersebut.
- Yang pertama adalah di daerah kelurahan sangkrah. Setelah menaiki tanggul dan menuruni tanggul kita bisa menemukan dermaga sederhana dari anyaman bambu, untuk berlabuhnya perahu penyeberangan untuk menyeberangi bengawan solo. Perahu sederahana dari kayu, dimana ditengah ditutup anyaman bambu untuk mengangkut orang, sepeda bahkan motor. Perahu kayu sederhana yang dikemudikan dengan sebuah galah panjang, selain itu juga terdapat tali yang membentanng dari satu sisi ke sisi yang lain, fungsi tali ini juga sebagai alat untuk menarik perahu.
Meski perahu kayu tapi lumayan kuat untuk mengangkut beberapa motor, bahkan puluhan sepeda (saat itu pernah 15 rombongan sepeda).
Kita cukup membayar seribu rupiah jika ingin naik getek tersebut. Jika kita naik getek dari sangkrah kita akan tiba di desa gadingan daerah mojolaban sukoharjo. Banyak para warga baik dari daerah mojolaban maupun sangkrah yang menggunakan jasa getek ini. Untuk menghemat waktu dariapada harus berputar lewat jalan utama. Bahkan anak anak sering naik perahu hanya untuk bermain di kampung sebelah maupun memancing.
- Jembatan sasak kampung beton. Kampung beton terletak di kelurahan sewu. Jembatan sasak yang terdapat di kampung beton adalah jembatan yang terbuat dari anyaman bambu yang di susun berjajar (disasak) diatas balok kayu untuk menyeberangi jembatan solo. Jembatan ini adalah jembatan tipe knock down (bongkar pasang) jika air bengawan solo susut, maka jembatan ini di pasang. Tapi jika air cukup tinggi maupun sedang banjir maka jembatan ini dibongkar dan berfungsi sebagai dermaga untuk menyeberang dengan getek. Tipe getek disini sama dengan getek yang disangkrah, disini kita juga membayar seribu rupiah di pos penjagaan diatas tanggul. Jika kita menyeberang dari beton, kita bisa menyusur kekanan sampai jembatan mojo. Dan jika ke kiri kita akan tiba di bekonang/palur.
Dari jembatan sasak kita bisa menyusuri tanggul, disini terdapat taman tanggul yang biasa dipakai orang untuk bersantai, mancing atau sekedar nongkrong untuk pacaran. Kita bisa menyusuri tanggul yang meski sebagian sudah di cor, tapi sebagian besar adalah tanggul tanah biasa. Tanggul akan membawa kita ke sangkrah.
Di kampung beton terdapat juga taman apem sewu, taman ini dibangun sebagai public space. Dibangun di atas tanggul bengawan solo. Kita dapat duduk dan menikmati pemandangan sungai bengawan solo. Banyak juga penduduk sekitar yang mencoba keberuntungan untuk memancing ikan di sekitar tanggul.
melanjutkan perjalanan kita dapat bersepeda menyusuri tanggul bengawan solo, dengan jalan kombinasi cor dan tanah.