Ternyata sudah hampir 6 bulan saya bolos menulis untuk blog ini, gegara banyak kerjaan (menyebalkan). Baiklah untuk kembali memulai mengisi blog saya mencoba untuk menulis mengenai liburan tahun ajaran 2013 - 2014 kemarin.
Pada libur sekolah
tahun ini kami (aku dan miss nana) mencoba untuk mewujudkan mimpi kita yang
tertunda yaitu ber-bikepacking ke Blitar, sempat ragu - ragu karena kita berdua
mengalami kesulitan keungan. Maka kita pun melakukan perencanaan yang matang, menghitung
budget untuk menginap dan transport, setelah hunting sana sini dan juga
googling yang berkepanjangan juga tanya kanan kiri dan saudara, akhirnya kita
mendapatkan transrpotasi murah ke Blitar yaitu dengan menggunakan kereta
ekonomi. Waktu yangn terbatas membuat kita harus menyingkat perjalanan menuju
blitar.
di stasiun jebres |
Day 1 (29 Juni 2014)
Dari solo kita
berangkat sekitar pukul 1 malam dari stasiun Jebres, kereta sempat delay satu
jam. Di keramaian mudik libur sekolah naik kereta membawa dua sepeda lipat
tentu tidaklah mudah selain gerbong yang pennuh dengan penumpang, sehingga kita
kesulitan menempatkan sepeda kita yang tentu akan menimbulkan masalah dengan
pihak penjaga kereta. Untunglah meski sempat terjadi selisih masalah tidak
diperpanjang dan kita pun tidak dipungut biaya atas sepeda kita.
Tiba di stasiun
blitar sekitar pukul 6 pagi hari minggu tanggal 2 Juli 2014, kita pun menumpang
mandi dan bersih - bersih di toilet stasiun yang cukup bersih nyaman dan
gratis. Liburan kali ini juga bertepatan dengan hari pertama puasa ramadhan,
maka puasa pertama saya pun sahur dengan sepotong brownies didalam kereta, dan
hari pertama bikepacking pun harus kita lalui dengan puasa pertama.
stasiun blitar |
Tujuan pertama kita
di blitar ini adalah candi sawentar yang
terletak di kecamatan Kanigoro Blitar arah malang. Keluar dari stasiun pagi itu
cukup sepi di jalanan kota blitar kita pun bertanya kepada orang - orang yang
kita temui untuk mencapai candi Sawentar, menyusuri kota Blitar kita akan
merasakan keberadaan Soekarno masih sangat kental di kota kelahiranya ini,
baliho - baliho, pamflet, pamslfet bahkan patung besar Bung Karno di atas rumah
orang. Menyusuri jalanan Blitar menuju Malang kita mendapati trek yang menanjak
halus,
Candi Sawentar
Terletak di dusun
Centong, desa sawentar kecamatan kanigoro, cukup mudah dicapai dengan bertanya
kepada orang - orang meski tidak ada banyak papan petunjuknya. Tiba di area candi sawentar kita dapat
melihat hanya ada satu candi utama yang masih berdiri. Candi sawentar adalah
salah satu candi hindu yang dulu dibangun untuk tempat sembahnyang dan
bersemedi. Tidak banyak relief yang terpahat di badan candi. Saat itu ketika
kita datang waktu masih sangat pagi sehingga mungkin tidak ditarik retribusi
atau memang tidak ada karcis masuk, saat kita datang juga ada seorang ibu - ibu
yang sedang membersihkan area (sungguh rajiin ya , padahal hari minggu pagi).
Setelah puas
mengunjungi candi sawentar, kita meninggalkan candi sawentar kembali ke kota,
kali ini kita menempuh jalan lain atas petunjuk si bapak, namun karena
sepertinya kita salah belok kita pun jadi tersesat dan menempuh jalan berputar
- putar. rencana awal adalah kembali ke kota dan beristirahat karena semalaman
berada di dalam kereta plus ini adalah puasa hari pertama, namun karena
terbujuk rayu dan cerita si bapak di candi sawentar dan juga karena jam
menunjukan masih pukul 9 pagi kita pun tergoda untuk menyambangi candi
penataran setelah melihat plang papan petunjuk candi penataran di tengah jalan
menuju Blitar.
Dari perempatan
jalan masuk candi penataran - malang, kita melanjutkan perjalanan mengikuti
petunjuk menuju candi penataran yang ternyata cukup berputar - putar. Panas
terik siang itu dan rasa capek setelah semalaman tidak dapat beristirahat di
kereta membuat perjalanan sedikit lelet apalagi rasa kantuk yang tidak dapat
kutahan.
Candi Penataran
Letak candi
penataran yang berada di kaki gunung kelud
di desa Nglegok dengan ketinggan 450 dpl tentu saja memberi kita rute
menanjak dari bawah menuju candi penataran. Beberapa kali saya harus berhenti
untuk memejamkan mata karena rasa kantuk yang sudah tidak dapat saya tahan.
Tiba di candi penataran kala itu ternyata cukup ramai, meski tidak seramai yang
kita bayangkan mungkin karena siang hari dan awal puasa.
candi penataran |
Memasuki kompleks
candi penataran kita akan disambut dengan Arca Dwarapala, duaa arca penjaga.
Konon sebelum disebut candi penataran, candi ini bernama candi palah, yang
ditemukan oleh sir thomas Rafles. Candi palah merupakan candi pemujaan dewa
Syiwa sebegai penguasa gunung. Saat miss nana menikmati kunjungan nya di candi
penataran, aku yang sudah tidak bisa menahan kantuk pun memilih untuk tidur
dibawah pohoh di pinggir kompleks. Hingga tenaga ku kembali dan kembali
bergabung untuk menikmati keindahan candi Penataran.
Setelah berkeliling
mencari penginapan kita pun memutuskan untuk mencoba kembali ke arah stasiun
karena waktu itu kita melihat hotel, dan setelah bertanya tarif permalam yang
menawarkan diskon 20%, kita pun memutuskan untuk cek in di hotel Patria palace.
Ternyata kita pun tidak menyesal dengan tarif sekitar 240.000 permalam kita
mendapat kamar yang cukup luas, welcome drink untuk berbuka dan makanan sahur
yang sangat lezat. Setelah membersihkan diri maka kita pun keluar untuk makan
berbuka puasa, malam ini kita berbuka dengan bakso yang berada di dekat alun -
alun yang berada cukup dekat dari hotal kita menginap.
To Be Continued ..
0 comments:
Post a Comment