Selamat Pagi …..
Pagi ini Probolinggo cuaca lumayan Cerah, agenda pagi ini adala berwisata ke
salah satu spot di Probolinggo. Setelah dalam perencanaan sebelumnya saya sudah
googling dan menemukan salah satu destinasi wisata ini, yaitu sebuah pulau yang
terletak tidak jauh dari Probolinggo. Yuuups setelah bersiap kita menuju
resepsionis terlebih dahulu mau
perpanjangan menginap lumayan dapat potongan harga :D di ruang resepsionis ada
seorang laki - laki yang mungkin kenalan penjaga kita ngobrol melihat kita yang
penampilannya turis banget dia pun mengajak kita ngobrol dari info yang kita
dapat kita cukup bersyukur karena dia mengatakan bahwa di musim hujan begini
memang tidak disarankan untuk pergi ke Air Terjun Madakaripura karena treknya
yang telalu licin dan ada sungai yang kadang meluap waaaw kita sedikit lega
karena kita kemarin tidak sempat ke Madakaripura. Kita dapat info juga bahwa
ternyata kita bisa membawa sepeda kita menuju destinasi kita selanjutnya dengan
biaya tambhan yeesss aku cukup gembira mendengarnya. Tanpa banyak obrolan lagi
maka kita langsung cuus berangkat menuju tujuan selanjutnya …
Day Five , Friday 29
Desember 2017
Untuk menuju pulau
tujuan kita kali ini, dari penginapan kita di jalan Suyoso kita menuju
pelabuhan Tanjung Tembaga yang hanya berjarak 2 kilometer cukup melihat rute
via map di Android kita dengan mudah menemukan jalan menuju pelabuhan. Sebelum
menuju pelabuhan kita mencari sarapan terlebih dahulu pilihan saya tertuju pada
warung nasi sederhana yang terletak tidak jauh di depan pintu masuk pelabuhan.
Ddisini kita Cuma pesan satu piring nasi pecel miss Nana yang lebih butuh
sarapan, sedangkan aku lagi tidak berselera sarapan pecel jadi Cuma mengamati
saja. Selesai sarapan kita langsung menuju pelabuhan, di pintu masuk aku sempat
bertanya kalau mau menyeberang ke Gili Ketapang di dermaga sebelah mana, dan
kita di beri tahu untuk lurus terus ke arah kiri. Kita pun langsung masuk
mengikuti petunjuk, errr kita tidak ditarik biaya saat masuk dengan sepeda kita
thank you ::D.
Sempat kebingungan
ketika mengikuti rute karena kita semakin masuk ke dalam justru seperti menjauh
dari dermaga dan mendeketati pergudangan, kita mengikuti saja jalan yang ada
pasrah akan membawa kita sampai ke ujung mana. Saat melihat ada beberapa mobil
lewat di arah yang sama aku cukup lega hingga ketika memasuki area di mana
mobil - mobil tersebut mulai parkir di area bangunan seperti warung - warung
dari bambu, aku berpikir mungkin itu penyeberangan ke Gili. Saat kita mendekat
ada seorang bapak - bapak yang berteriak bertanya "Gili … Gili…"
Aku pun menyamperin
si Bapak dan bertanya "Perahu ke Gili Pak..?"
"Ya … sepeda parkir sini, ooh atau mau di
bawa?"
"iya kalau di
bawa tambah berapa ..?"
"lima ribu
ya.."
"berarti sama
orang dua puluh lima ribu?"
(sedikit bingung)
"iyah"
Si bapak pun
langsung membawa sepeda kita dan dinaiki menuju perahu
Dermaga untuk perahu
tambat menuju Gili Ketapang hanya dermaga biasa untuk perahu nelayan, sehingga
tidak ada dermaga untuk naik ke perahu kecuali pinggiran tanggul yang batu nya
sediki di kikis. Di perahu sudah ada beberapa penumpang yang menunggu. Perahu
ke Gili Ketapang berbeda dengan perahu yang biasa kita naiki untuk menyeberang
ke Pulau Panjang maupun Gili Trawangan, jika ke dua pulau tersebut perahu
adalah perahu yang telah di modif dengan tempat duduk maka untuk ke Gili
Ketapang tidak ada tempat duduk hanya perahu nelayan biasa sehingga kita
lesehan diatas papan perahu. Kita harus menunggu perahu penuh terlebih dahulu
baru perahu akan jalan (saya udah baca soal ini jadi saya sih santai saja
menunggu perahu penuh sedang penumpang lain ada beberapa yang mulai ribut :p).
Sekitar 10 menit kita pun mulai di tarik bayaran, oleh seseorang berseragam
biru pelabuhan, saya memberi 50 ribu dan dikembalikan 25 ribu agak bingung
ternyata tadi 25 ribu adalah tarif untuk 2 orang ahahahah
Tarif penyeberangan
ke Gili Ketapang adalah Rp. 7000 per orang untuk sekali menyeberang waaah
Gili Ketapang
Adalah salah satu
pulau yang masih termasuk wilayah administratif Probolinggo, terletak di
sebelah utara Probolinggo tepatnya 8 kilometer di selat madura, sehingga kita
harus menyeberang menggunakan perahu dengan jarak tempuh sekitar 20-25 menit.
Dengan luas sekitar 86 ha di huni oleh sekitar 7600 penduduk Gili Ketapang
masuk wilayah administratif kecamata Sumberasih Probolinggo, namun ternyata di
Pulau Gili Ini sendiri juga dibagi menjadi sekitar 4-5 desa. Dihuni oleh
sekitar 7600 jiwa penduduk yang
mayoritas adalah orang madura, dengan luas 86 ha pulau Gili Ketapang ini
menjadi pulau yang padat penduduknya. Ingat Padat.
Setelah terombang -
ambing diperahu di atas selat madura selama 30 menit sedikit lebih lama
daripada saat menyeberang ke Pulau panjang kita mulai melihat gugusan Gili
Ketapang, hingga perahu ditambatkan di dermaga. Karena pulau Gili Ketapang ini
adalah pulau berpenduduk maka perahu penyeberangan pun bukan hanya berisi turis
wisatawan namun juga para penduduk gili ketapang yang mondar mandir ke
probolinggo dan Gili. Selain itu juga ada para pedagang dari Probolinggo yang
mencari nafkah di kawasan wisata Pantai Gili Ketapang, seperti bapak penjual
Cilok dengan sepedanya yang ikut menyeberang bersama kita, dia berjual di
kawasan pantai di Gili Ketapang. Sebetulnya kawasan pantai barat yangmerupakan
area snorkling terletak tidak jauh dari dermaga selatan tempat perahu kita
tertambat, namun kita berniat untuk berkeliling pulau terlebih dahulu.
Sebetulnya aku sudah tahu bahwa Gili Ketapang ini cukup padat, diingat ya
"Padat" namun aku berfikir cukup mengikuti jalan ke arah kiri dan
memutar pasti juga akan bisa berkeliling pulau. Namun apa daya kepadatan
penduduk dengan bangunan rumah yang sangat padat .. Ingat ya padaaaat dan
berdekatan serta tidak beraturan membuat kita beberapa kali salah jalan alias
tersesat, hadeeeh karena bahkan mengikuti google map pun kita masih saja
tersesat akhirnya setelah berputar - putar tidak jelas kita memutuskan untuk
kembali ke pantai Barat, setelah bertanya - tanya arah. Kita menuju pantai
barat.
Kawasan wisata di
Gili Ketapang ini memang terpusat di pantai barat, dengan pantai pasir putih
yang halus dan air lau yang bening, sehingga wisatawan bukan hanya menikmati
pemandangan laut juga pasir pantai nya namun bisa menikmati wisata bawah air
atau snorkling. Terdapat area penyewaan snorkling juga di kawasan pantai barat
ini. Oiya sebetulnya sih banyak agen yang menyediakan paket snorkling di Gili
Ketapang sudah include tiket penyeberangan, peralatan snorkling, perahu ke spot
snorkling juga makan siang. Namun karena aku ingin berkeliling pulau sendiri
dan juga pasti tidak akan terjun ke air hanya mis Nana so kita tidka ikut paket
snorkling. Di pantai barat kita cukup menikmati suasana pantai pasir putihnya.
Pantai barat Gili ketapang ini juga dikenal dengan pantai Ekor karena panjang
pantaninya hingga menjorok ke tengah laut seperti ekor dari pulau. Ini juga
yang menjadi khas daya tarik Gili Ketapang. Tapi kalian harus hati - hati ya
kalau ke bagian ekor ini, karena terletak di tengah laut jadi jangan asal -
asalan nyemplung aja.
Setelah berfoto -
foto di daerah pantai kita menuju ke bagian warung - warung untuk mengisi
perut, menu kali ini Bakso, so kali ini miss nana saja yang kembali
memakannya. Beruntung aku menemukan
warung menjual mie goreng so aku bisa menikmati mie goreng sepiring dan air
jeruk. Kita bersantai sejenak di gazebo yang disediakan. Sambil menikmati
pemandangan pantai. Miss Nana sempat berganti baju renang untuk nyemplung
menikmati laut aku sih nyantai di hammock saja. Di saat bersantai kita ditemani
oleh kambing.! Iyaa kambing!! Di pulau gili ketapang ini banyak kambing yang
dikembang biakan so jangan heran kalau kamu ke gili dan berjemur di pantai tiba
- tiba di cium kambing yah :D. dan satu yang disayangkan adalah karena
penduduknya yang padat adalah sampah!! Iyaa sebetulnya dengan luas pulau 86ha
gili Ketapang dikelilingi pantai pasir
putih di tiap sisinya, namun tidak semua tempat bersih karena penuh dengan
sampah memang sangat disayangkan. Beruntung masih ada satu sisi pantai barat
yang bisa terselamatkan untuk bisa dikelola menjadi kawasan wisata. So kalau
kalian berkunjung ingat yaa jangan menambah tumpukan sampah!.
Kawasan pantai Barat Gili Ketapang |
Setelah merasa cukup
menikmati pantai, kita memutuskan untuk menyeberang kembali ke Probolinggo.
Karena penyeberangan katanya hanya sampai pukul 4 sore. So kita bergegas saja,
untuk kembali ke Probolinggo kali ini kita menuju bagian sisi yang lain yaitu dermaga
bagian utara. Karena kita bawa sepeda so kita gowes aja, beberapa wisatawan
menyewa jasa ojek untuk diantar ke dermaga utara. Well seperti biasa jalanan
padat di kawasan Gili ini cukup membingungkan namun akhirnya kita menemukan
juga dermaga utara ini. Sudah ada perahu yang tertambat, kita pun naik ke
perahu dan seperti biasa kita menunggu perahu penuh terlebih dahulu. Kali ini
kita menunggu lumayan lama hampir 30 menitan. Ahahaha. … puyeng - puyeng ..deh
diombang - ambing di atas perahu nungguin penumpang penuh. Setelah 30 menit dan penumpang mulai penuh,
perahu pun berangkat, kali ini yang meminta karcis adalah bapak - bapak penjual
es dung dung yang akan menyeberang kembali ke Probolinggo, dia pun tampak
bingung ketika aku memberikan 25 ribu untuk 2 orang yang taris sebenarnya hanya
14 ribu :p . Di perjalanan pulang awan mendung mulai menggelayut dan menutupi
langit, seolah - olah bersiap menumpahkan air dari langit. Dan betul juga
setelah perahu tertambat, di perjalnaan menuju penginapan hujan mulai turun,
beruntung jarak yang kita tempuh tidak terlalu jauh.
Dan hujan pun
ternyata awet sampai malam hari, terpaksa kita malam hari pun keluar mencari
makan tetap dengan memakai jas hujan.
Esok nya kita masih berwisata menikmati kota Probolinggo tunggu cerita
selanjutnya ya ….
To Be Continued …