PROLOG
Senin 3 Juli 2017
Satu dan lain hal
sepeda kita sudah berada dirumah simbok di Sidoarjo. Sebetulnya aku sudah
memesan tiket kereta untuk berangkat ke Sidoarjo hari Senin tgl 3 Juli. Namun
karena teman ada yang mengirim pick up ke Sidoarjo untuk suatu hal, aku dan ms.
Nana ikut naik pick selain sebagai penunjuk jalan nanti nya juga sebagai teman
si masnya. Pick up datang jam 11 malam,
ada Da dan juga Tayux, karena si mas driver itu teman nya Tayux. Kita berangkat sekitar pukul 11.40 an malam
hari minggu 2 Juli. Ada sesuatu yang
membuatku terkejut ketika bertanya sama si Mas nya, "Udah sering ke
Surabaya mas?" , "Belum pernah, makanya tadi saya tanya lewat pantura
atau selatan?" lhaiskeee ha ha ha, maka aku pun tertawa dan bilang ya
sudah mas gpp nanti kalau ilang, kita ilang bareng.
Beruntung aku
memilih jalan Pantura, masih teringat jalan ini ketika kita bikepacking ke
Tuban dan saya pergi ke Lamongan. Si mas juga cukup sigap mengikuti petunjuk
arah ke Surabaya. Dan ternyata bukan saja dia belum pernah ke Surabaya ternyata
dia juga tidak tahu seberapa jarak Semarang Surabaya :D. setiba di Kragan
sebelum masuk Tuban dia bertanya, "Ini ke Surabaya, masih jauh? Sama jarak
Semarang Kudus?" ahahahahah aku jawab "yaaaah masih mas 2.5
kalinya" hi hihi dan tiba di lamongan masuk pom bensin, akupun memaksa dia
istirahat, dan dia pun mengiyakan setelah mungkin bertanya pada petugas pom
bahwa dan tahu bahwa masih jauh jaraknya.
Tiba digresik aku memutuskan untuk masuk lewat jalan Tol saja, keluar
Sidoarjo dari situ aku udah hafal jalan menuju tempat yang kita tuju halaaah.
Alhasil kita tiba dengan selamat dan sehat walafiat di rumah Simbok.
Dirumah simbok kita
merakit sepeda, packing dan lain sebagainya, setelah selesai aku berpamitan
dengan si masnya meminta maaf dia harus pulang sendirian ke Semarang, tapi aku
sudah meminta Octa untuk mengantar si mas hingga di pintu masuk gerbang Tol, kemudian
sudah kuberi petunjutk untuk mengikuti tol saja hingga pintu keluar gresik.
Singkat cerita si mas tiba dengan sehat walafiat di Semarang malam harinya.
Dan pagi itu,
sebelum melanjutkan perjalanan, aku dan miss Nana di antar Simbok terlebih
dahulu ke Toko Sepeda di daerah waru sidoarjo, untuk merepompa sepeda. Setelah
di pompa aku dan simbok berpisah, aku langsung lanjut gowes ke Wonoayu Krian,
menuju rumah kakakku, Simbok agak berat melepas ingin menemani tapi setelah
kuyakinkan aku sudah tahu jalannya akhirnya Simbok melepas kita.
Dari toko sepeda
yang ada di jalan Pahlawan aku cukup mengikuti jalan Pahlawan tersebut, menuju
wonoayu. Tanpa banyak kendala aku mampu ingat dan menyusuri jalan menuju
PerumTAS 3 tempat tinggal kakakku di Wonoayu. Tiba sekitar pukul 12 siang,
meski sudah tahu kalau aku suka nyepeda namun ketika melihat aku datang dengan
sepeda tetap saja terkejut. kita pun beristirahat, setelah perjalanan semalaman
tanpa tidur. Rencana sih pengen NR ke Sidoarjo malam harinya, namun kita
putuskan seharian ini kita pakai untuk istirahat saja karena beberapa hari ini
bakalan gowes jauh. Malam harinya pun kita cukup berjalan - jalan bersama
ponakan - ponakankku ke bunderan atau alun alun mini di dekat perumahan.
Day 1 Selasa, 4 Juli 2017
Setelah mengecek
jarak dari rumah kakak ku ke WBL sekitar 110km an via Surabaya, dan 90km an Via
legundi, kita memutuskan untuk berangkat pagi - pagi sekali agar bisa mutar -
muter Surabaya dan tidak kemalaman di jalan. Namun apa daya ternyata kita semua
tidur nyenyak malam itu rencana bangun pagi pun hanya tinggal rencana karena
kita terbangun sudah pukul 5 lebih. Kita pun telah selesai bersiap pukul 6.30
pagi dan akan segera berangkat namun ternyata kakak ku meminta kita menunggu
terlebih dahulu memaksa kita sarapan. Ya sudah akhirnya kita menunggu kakak ku
menyiapkan sarapan, pagi itu kita sarapan nasi pecel beserta lauknya. Ketika
kita akan berangkat kakak ku memaksa kita membawa bekal juga membungkus nasi :D
karena takut ga kopen akhirnya kita Cuma menerima bekal jajannya saja. Kita
meninggalkan rumah kakakku sekitar pukul 08.00 lebih. Oleh kakak ipar ku kita
di beri petunjuk tinggal mengikuti jalan saja dan membawa kita hingga gresik.
didepan rumah sepupu difoto dishare di grup keluarga |
itu rumah sepupu |
jalan wonoayu |
P.S. kakaku sempat
memaksa kita nebeng mobil kakakku hingga krian dia masih mengira sepeda yang
kubawa itu sepeda lipat .. :p , sebelum berangkat kakak sepupuku sempat meminta
foto kita terus dia share di grup WA keluarga alhasil jadi bahan pertanyaan terus
dah :p
Ketika akan
berangkat aku dan miss nana sempat bimbang mau Via Surabaya atau legundi, namun
aku putuskan untuk lewat legundi saja karena kita berangkat sudah terlalu
siang. Perumahan wonoayu kita cukup belok kiri dan terus saja mengikuti jalan.
Meski sempat beberapa kali aku cek GPS karena ada beberapa jalan yang seingatku
jalan yang kulalui bersama kakakku dulu. Namun dari GPS kita cukup jalan
luruuuuuus teruuuuus mengikuti jalan … cukup bosan juga karena rute yang kita
lalui ya Cuma ituuuuu saja, lurus saja. Tiba di krian kita langsung saja lurus
hingga bypass krian menuju legundi. Memasuki bypass kita sempat berhenti
sebentar di suatu minimarket untuk membeli air. Selanjutnya kita kembali
melanjutkan perjalanan. Kita sudah mendapat bocoran sebelumnya bahwa jalur
legundi akan diwarnai dengan trek rolling jadi sudah cukup siap dengan jalan
rolling yang kita hadapi. Selain itu yah namanya juga bypass banyak sekali
mobil mobil besar truk dan kontainer yang menjadi teman seperjalanan kita
selain juga diselimuti oleh cuaca panas. Dan cuaca semakin panas sehingga
beberapa kali kita harus berhenti di mini market untuk membeli air. Dari
proliman Terminal Bunder, kita sempat salah belok, sehingga kita masuk ke kota
Gresik. Aku sadar ketika melihat papan petunjuk dan begitu aku cek GPS yaaap
kita salah belok, tapi ya sudahlah anggap untuk pengalaman sebagai ganti tidak
lewat kota surabaya. Jadi kita menikmati saja suasana Kota Gresik meskipun kita
tidak banyak berhenti untuk foto - foto namun harus banyak berhenti untuk cek
rute. Aku mengambil rute via GKB alias perumahan Gresik Kota Baru, setelah
melewati taman makam Pahlawan.
beli air dulu sebelum masuk bypass |
bypass krian |
Di taman GKB miss
nana sempat menanyakan apakah aku ingin makan? Aku yang belum merasa lapar dan
menghitung jarak kita baru 40km, belum ada setengah jarak aku menolak, coba
kalau dia bilang mau mampir ke Mcdot yaaa aku mau mau sajaa. Akhirnya kita pun
menyusuri GKB plus sedikti Narsis dengan Ikon GKB yang kayaknya masih baru.
Keluar dari gerbang GKB kita kembali ke Jalur Pantura terlihat dari kendaraan
berat yang lalu lalang :D. akhirnyaaaa .. Tanpa perlu cek GPS kita kembali
menyusuri jalur pantura hingga manyar waktu sudah menunjukan pukul 13.00
setelah lega kembali ke jalur pantura perutku kali ini menunjutkan gejala lapar
pengen diisi. Dan pas melihat ada spanduk Bebek Urap, karena penasaran akupun
mengajak mampir untuk makan siang.
gerbang kota gresik |
taman GKB |
ikon GKB |
Kita makan siang di
bebek Urap Cak Ipul Manyar, memesan dua prosi Nasi bebek seharaga 25ribu dan
segelas es the seharga 5 ribu yang ternyata porsinya jumbo. Ketika kita
memarkir sepeda tiba - tiba terdengar suara mendesis yang berkepanjangan
ternyata berasal dari ban depan cleopatra yang tiba - tiba kempes anginnya.
Setelah selesai makan kita bertanya kepaa cak ipul dimanakah tambal ban
terdekat yang ternyata hanya 100 meter dari rumah makan. Ketika kita bawa ke
tukang tambal ban setelah di cek ternyata bukan hany bocor namun sobek hampir
10 cm sendiri, seangkan kita sama sekali ga bawa ban cadangan beruntung si
bapak mau membelikan ke toko sepeda terdekat. Setelah menunggu tidak cukup lama
kita kembali melanjutkan perjalanan.
bebek urap cak ipul |
nunggu ban diganti |
Tidak banyak bicara
dan berhenti kita kembali melanjutkan perjalanan, hingga kilometer ke 60 kita
kembali berhenti di suatu warung bakso dan mie ayam bukan untuk makan tapi
untuk menikmati segelas es the eh tepatnya 3 gelas es the untuk bersama.
Setelah itu kita pun melanjutkan perjalanan terus hingga alas jati panceng,
trek naik turun lebih terasa di daerah panceng ini, di salah satu titik kita
berhenti sebentar untuk berfoto. Setelah itu kemudian kita lanjut mengayuh
pedal hingga memasuki perbatasan lamongan. Kita kembali berhenti untuk berfoto
sebelum kembali mengayuh pedal nonstop hingga paciran. Sebetulnya sih tergoda
untuk foto - foto di pinggir laut. Tapi takut kemalaman :(.
Kita pun tiba di
kawasan WBL sekitar pukul 16.30 WIB, kita sempatkan berfoto - foto di depan
gerbang dan kawasan WBL. Setelah puas kita menuju tempat penginapan kita di
suatu gang sebelah maharani Zoo. Sore itu masih sekitar pukul 17 lebih. Kita
cukup kaget dengan penginapan yang ternyata lebih besar dari yang kita
perkirakan. Cukup lama kita memanggil yang jaga hingga maghrib tiba masih belum
ada yang muncul. Akhirnya setelah cukup lama menunggu muncul juga namanya pak
Imron penjaga wisma. Dan menunjukkan kamar kita. Sebetulnya kita memesan kamar
non AC untuk 2 hari, demi menghemat budget namun karena menginginkan istirahat
yang nyaman setelah perjalanan jauh dan perjalanan jauh berikutnya maka kita
pun meminta kamar AC saja.
alas panceng |
Setelah melepas
panier dan bersih - bersih, kita berjalan - jalan menikmati suasana kawasan
wisata dan mengunjungi minimarket untuk membeli air. Tidak lupa membeli makan
malam untukku di suatu kedai lamongan pinggir jalan di depan gang. Nasi lele
plus tahu tempe yang ternyata sepaket dengan terong goreng. Awalnya cukup
khawatir dengan harganya karena dekat kawasan wisata. Namun saat membayar
ternyata harganya cukup terjangkau nasi lele plus tahu tempe dengan 2 gelas es
the hanya 15 ribu rupiah. Waaaah.
Malam itu kita
beristirahat cukup nyenyak namun kedinginan gegara AC yang super dingin. :D
panceng |
WBL yeaaay |